Berita Nasional Terkini
Dahsyatnya Banjir Bandang di Mauponggo NTT, Korban Tewas Ditemukan 2 Kilometer dari Rumahnya
Sejumlah fakta terkini seputar banjir bandang di Mauponggo Nusa Tenggara Timur (NTT), salah satunya soal jumlah korban terungkap.
TRIBUNKALTIM.CO - Sejumlah fakta terkini seputar banjir bandang di Mauponggo Nusa Tenggara Timur (NTT), salah satunya soal jumlah korban terungkap.
Mauponggo adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Nagekeo, NTT.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Kecamatan Mauponggo tahun 2023 sebanyak 25.193 Jiwa
Kabupaten Nagekeo sendiri dijuluki 'The Heart of Flores' atau Nagekeo jantung Pulau Flores, karena memiliki beragam tempat wisata unggulan yang bisa dijajal oleh wisatawan.
Ibu Kota dari Kabupaten Nagekeo yaitu, Mbay.
Baca juga: Banjir Kiriman Rendam RT 2 Tani Aman Samarinda, Warga Terpaksa Tinggikan Rumah
Bupati Nagekeo periode 2025 - 2030 adalah Simplisius Donatus.
Dikutip dari Tribunflores.com di artikel berjudul Nagekeo The Heart of Flores, Rekomendasi 6 Tempat Wisata Alam untuk Petualang, Kabupaten Nagekeo memiliki sejumlah tempat alam wisata unggulan yang layak dikunjungi oleh wisatawan berjiwa petualang, seperti Gunung Ebulobo, Mata Air Wudhu Pajoreja, Pantai Enagera, Mangrove Marapokot dan Nangadhero, Pulau Kinde, dan Pantai Mauembo.
Khusus dİ Pantai Mauembo, terdapat bangkai kapal jepang yang karam di masa penjajahan jepang dahulu. Bangkai kapal tersebut menjadi wisata bawah laut yang indah sekali.
Banjir bandang atau air bah adalah banjir besar yang datang secara tiba-tiba dengan meluap, menggenangi, dan mengalir deras, menghanyutkan benda-benda besar (seperti kayu dan sebagainya).
Banjir ini terjadi secara tiba-tiba di daerah permukaan rendah akibat hujan yang turun terus-menerus.
Banjir bandang terjadi saat penjenuhan air terhadap tanah di wilayah tersebut berlangsung dengan sangat cepat hingga tidak dapat diserap lagi.
Air yang tergenang lalu berkumpul di daerah-daerah dengan permukaan rendah dan mengalir dengan cepat ke daerah yang lebih rendah.
Akibatnya, segala macam benda yang dilewatinya dikelilingi air dengan tiba-tiba. Banjir bandang dapat mengakibatkan kerugian yang besar.
5 orang Tewas dan 3 orang Hilang
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, hingga Kamis (11/9/2025) pukul 12.00 Wita, korban meninggal dunia 5 orang, hilang 3 orang, luka-luka 3 orang.
"30 lainnya mengungsi sementara waktu," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangannya, Kamis, seperti dilansir Kompas.com.
Abdul mengatakan, mereka yang dinyatakan hilang masih dilakukan pencarian oleh tim SAR gabungan.
Sementara itu, kerugian material tercatat rumah hanyut 1 unit, rusak berat 1 unit, dan fasilitas terdampak berupa kantor 2 unit, jembatan 2 unit dan 3 ruas jalan utama.
Abdul menyampaikan bahwa BPBD Kabupaten Nagekeo masih melakukan pendataan di lapangan, seperti kerusakan rumah, jumlah ternak, luas lahan sawah dan kebun yang terkena banjir bandang.
Ia juga melaporkan BPBD Provinsi NTT dijadwalkan mengirimkan bantuan melalui transportasi laut hari ini.
Bantuan tersebut berupa selimut 200 lembar, matras 150 lembar, peralatan masak 50 paket, hygiene kit 75 paket, kasur lipat 25 lembar, velbed 25 buah, peralatan kebersihan 30 paket, makan biskuit protein untuk anak-anak 12 dos, tenda keluarga 10 unit.
Di samping itu, Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB dan jajaran telah bertolak menuju lokasi terdampak untuk memberikan pendampingan penanganan darurat.
BNPB mengirimkan dukungan bantuan berupa bahan pangan dan non-pangan, di antaranya sembako 200 paket, makanan siap saji 100 paket, kemasan sandang-pangan 50 paket, perlengkapan bayi 30 paket, senter kepala 10 unit, senter pegang 10 unit, gergaji mesin 2 unit, genset 1 unit, tenda pengungsi 2 unit.
Baca juga: DPRD Dorong Penanganan Banjir di Balikpapan Diprioritaskan
Selain itu akan memberikan bantuan dana siap pakai maupun penambahan bantuan logistik pangan dan non-pangan yang disesuaikan dengan perhitungan kebutuhan di lapangan.
Bayi 14 Bulan Ditemukan Tewas 2 Kilometer dari Rumah
Tim SAR gabungan berhasil menemukan bayi 14 bulan yang merupakan salah satu dari empat korban hilang akibat banjir bandang di Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Kamis (11/9/2025).
Kepala Kantor Basarnas Maumere, Fathor Rahman menjelaskan, korban yang ditemukan atas nama Achiles Agustinus Busa Jago, bayi usia 14 bulan yang merupakan warga Desa Sawu, Kecamatan Mauponggo.
Ia ditemukan pada pukul 10.00 Wita.
“Korban ditemukan kurang lebih 2 kilometer dari rumah atau pada koordinat 8°52'55.26"S - 121°12'50.89"E,” kata Rahman dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis siang.
Ia melanjutkan, korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Selanjutnya, korban dievakuasi menuju ke posko gabungan.
Hari ini, Kamis (11/9/2025) merupakan hari ketiga operasi SAR korban banjir bandang Nagekeo.
Tim SAR gabungan masih terus melanjutkan pencarian terhadap tiga korban yang masih dinyatakan hilang.
Tim SAR gabungan mengerahkan tiga unit ekskavator untuk menggali tanah bekas banjir di lokasi kejadian serta mengerahkan drone thermal milik Kantor SAR Maumere untuk pencarian via udara.
“Saya yakin bahwa dengan sinergitas kerja sama tim SAR gabungan akan membuahkan hasil yang baik, penemuan satu korban merupakan bukti kerja keras semua yang terlibat,” tandasnya.
Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.