Berita Nasional Terkini
Rumahnya Dijarah, Sri Mulyani Menangis Disamakan dengan Sahroni, Kecewa TNI yang Mengamankan Sedikit
Sederet hal baru tentang penjarahan rumah dan Sri Mulyani tak lagi menjabat Menkeu di Kabinet Merah Putih terungkap
Penjarahan rumah Sri Mulyani ini terjadi dalam dua gelombang, pertama sekitar pukul 01.00 WIB dan kedua sekitar pukul 03.00 WIB.
Massa ramai-ramai menggondol barang-barang dari dalam rumah Sri Mulyani, di antaranya televisi, lukisan, pakaian, hingga piring. Kondisi rumahnya pasca-penjarahan menjadi porak poranda.
Baca juga: Jam Tangan Rp11,7 M yang Dijarah Bocah dari Rumah Sahroni Dikembalikan, Orangtua: Bukan Hak Kita
Mahfud mendengar bahwa Sri Mulyani sangat kecewa setelah rumahnya menjadi sasaran penjarahan massa.
Sri Mulyani disebut juga mengeluhkan soal kurangnya perlindungan negara ketika rumahnya menjadi sasaran penjarahan.
"Sehingga ya beliau sangat kecewa saya dengar, 'kenapa rumah saya sampai di jarah seperti itu', negara tidak memberi perlindungan yang cukup gitu."
"Ya tentu kalau negara bisa mengatakan itu kan terjadi tiba-tiba kan gitu ya. Tapi semestinya diantisipasi kan, kalau sudah terjadi di rumahnya Sahroni, mestinya di tempat-tempat pejabat gitu dijaga," terang Mahfud.
Lebih lanjut Mahfud mengungkap, saat gelombang penjarahan pertama, Sri Mulyani sempat menelpon pejabat berwenang untuk mengirimkan personel TNI guna mengamankan rumahnya dari penjarahan.
Namun personel pengamanan yang dikerahkan hanya sedikit dan tidak bisa menghalau penjarahan kedua.
Tak hanya soal penjarahan, Mahfud MD juga menyebut Sri Mulyani kecewa karena disamakan dengan Anggota DPR RI Nonaktif Ahmad Sahroni.
Diketahui aksi penjarahan ini awalnya terjadi di rumah Ahmad Sahroni, lalu menjalar ke rumah anggota DPR lainnya seperti Eko Patrio, Uya Kuya, dan kemudian terjadi juga di rumah Sri Mulyani.
Penjarahan ini terjadi buntut aksi protes yang ramai digaungkan masyarakat imbas kebijakan pemerintah dan perilaku pejabat yang dinilai tidak pro rakyat.
"Tapi di rumah dia itu ketika terjadi penjarahan pertama, dia telepon ke pejabat berwenang dikirim TNI tapi sedikit. Tapi 2 jam kemudian datang lagi penjarahan, baru dikirim (personel TNI) agak banyak tapi sudah terlanjur dijarah juga."
"Ya yang saya dengar keluhannya ya saya enggak apa-apa sih itu orang menjarah gitu, mungkin karena butuh. 'Tapi saya tetap kecewa karena apa namanya penjagaan dari aparat kurang, yang kedua saya disamakan dengan Sahroni.'"
"Kalau dijarah karena orang, tapi disamakan dengan Sahroni itu kan enggak enak. Kalau disamakan dengan Mas Leon mungkin enggak apa-apa gitu kan dijarah."
"Tapi disamakan dengan Sahroni enggak enak gitu dia nangis di situ, katanya. Kalau katanya nih, artinya dari sumber-sumber yang pernah bertemu langsung dengan Sri Mulyani dan bisa dipercaya," ungkap Mahfud.
Baca juga: Menkeu Sri Mulyani Buka Suara Usai Rumahnya Dijarah: Mohon Maaf, Masih Banyak Sekali Kekurangan
Rumah Ahmad Sahroni Dijarah
umah anggota DPR RI nonaktif, Ahmad Sahroni, di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, dijarah massa pada Sabtu (30/8/2025) sejak sore hingga malam.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.