Tribun Kaltim Hari Ini
Bursa Calon Menko Polkam: Sjafrie Sjamsoeddin, Hadi Tjahjanto, dan Tito Karnavian jadi Sorotan
Presiden Prabowo meminta publik untuk menunggu siapa yang akan ditunjuknya menjadi Menko Polkam.
TRIBUNKALTIM.CO - Pengamat pertahanan dan keamanan dari Institute for Security and Strategic Studies (ISSES) Khairul Fahmi menyoroti sejumlah nama yang diperbincangkan masyarakat dan berpotensi mengisi kursi Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) setelah Budi Gunawan dicopot.
Fahmi mengatakan bahwa nama pertama yang berpeuang ialah Sjafrie Sjamsoeddin yang saat ini menjadi Menteri Pertahanan sekaligus Menko Polkam ad interim.
Dia menilai Sjafrie merupakan figur yang dekat dan dipercaya oleh Presiden Prabowo Subianto.
"Pak Sjafrie Sjamsuddin adalah figur senior yang sangat dekat dengan Presiden Prabowo, dan sedang diberi kepercayaan menjabat ad interim," kata Fahmi kepada wartawan, Jumat (12/9).
Baca juga: Ini 3 Nama Jenderal Purnawirawan Calon Kuat Menko Polkam Baru Pengganti Budi Gunawan
Dia juga menanggapi nama lain seperti Hadi Tjahjanto yang sebelumnya sempat menjabat sebagai Panglima TNI dan Menko Polkam saat pemerintahan Presiden ke-7 Joko Widodo.
"(Hadi) mantan Panglima TNI sekaligus mantan Menteri ATR/BPN era Presiden Jokowi, bahkan pernah menjabat Menko Polhukam. Artinya, beliau sudah sangat memahami ritme kerja dan koordinasi di pos ini," kata Fahmi.
Selain itu, ada nama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Tito pernah menjabat sebagai Kapolri dan Menteri Dalam Negeri saat pemerintahan Presiden ke-7 Joko Widodo.
"Beliau kini menjalani periode kedua sebagai Menteri Dalam Negeri, jelas punya pengalaman mendalam di bidang politik dalam negeri, birokrasi, dan keamanan," kata Khairul.
Lebih lanjut, dia berharap presiden dapat memilih sosok yang kompeten dan dibutuhkan untuk menjadi Menko Polkam.
"Siapa pun yang dipilih nanti, kriterianya jelas, yakni harus kredibel, komunikatif, dan punya kedekatan politik yang memberi otoritas penuh dalam menjalankan fungsi koordinasi dan komunikasi publik di bidang politik dan keamanan," tandas dia.
Baca juga: Jenderal Listyo Sigit Jadi Menko Polkam Baru? Isu Kapolri Diganti Pekan Ini Mulai Berembus
Tuai Sorotan
Keputusan Presiden RI Prabowo Subianto untuk menunjuk Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) ad interim menuai sorotan.
Prabowo pun diminta untuk tidak terlalu lama menjadikan Sjafrie sebagai Menko Polkam ad interim demi menghindari penumpukan kewenangan di tangan Sjafrie.
"Jadi penting untuk Presiden untuk tidak terlalu lama membuat ad interim antara Menhan dan Menko Polkam karena itu dua wilayah yang berbeda fungsinya," ucap peneliti senior Imparsial Al Araf saat dihubungi melalui telepon, Rabu (10/9).
Keberadaan Sjafrie dalam berbagai jabatan ini juga dinilai menjadi contoh nyata jabatan yang tidak sehat dalam kehidupan demokrasi dan pemerintahan yang baik.
Al Araf menyebutkan, sistem demokrasi justru mendorong adanya diferensiasi fungsi dan tugas kerja.
Sementara, selain Menhan dan Menko Polkam, Sjafrie juga menjabat sebagai Ketua Harian Dewan Pertahanan Nasional (DPN) dan Ketua Tim Pengarah Penertiban Kawasan Hutan.
Oleh karena itu, Al Araf meminta Presiden Prabowo untuk segera menunjuk sosok yang menjabat sebagai Menko Polkam.
"Sehingga Presiden harus segera mengevaluasi dan mencari Menko Polkam siapa yang ingin ditunjuk oleh Presiden. Ini harus dilakukan, kalau tidak kita akan menjadi negara yang berbahaya dalam konteks ini (wewenang yang luas di satu orang)," imbuhnya.
Menurut Al Araf, seharusnya jabatan Menko Polkam diisi oleh sosok yang berbeda dengan Menhan yang fokusnya di bidang pertahanan.
Apalagi, tugas Menko Polkam lebih luas, karena harus memahami situasi politik dan keamanan yang ada di Indonesia.
"Bisa berlatar belakang militer, bisa berlatar belakang polisi, bisa berlatar belakang sipil juga. Tapi yang benar-benar memahami situasi dan kondisi politik keamanan yang ada," ujar Al Araf.
Baca juga: 3 Nama Jenderal Purnawirawan Calon Kuat Menko Polkam Baru Pengganti Budi Gunawan
Masih Tanda Tanya
Hingga kini, sosok Menko Polkam definitif masih tanda tanya. Bahkan, Presiden Prabowo meminta publik untuk menunggu siapa yang akan ditunjuknya menjadi Menko Polkam.
Prabowo berseloroh bahwa pengisi pos menteri tersebut akan diumumkan pada waktunya agar awak media bersemangat.
"Ya nanti tunggu, tunggu waktunya biar kalian ada semangat," kata Prabowo seusai meninjau Sekolah Rakyat di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Kamis (11/9).
Prabowo tidak mau berkomentar lebih jauh soal pengisian kabinet tersebut karena ia sedang dalam rangka peninjauan Sekolah Rakyat.
"(Sedang meninjau) Sekolah Rakyat, nanya (soal) Menko Polkam," kata Prabowo.
Diketahui, penunjukan Sjafrie Sjamsoeddin sebagai Menko Polkam ad interim berdasarkan surat nomor B-10/M/D-3/AN.00.03/09/2025 tertanggal 8 September 2025.
Sjafrie menjadi Menko Polkam ad interim menggantikan Budi Gunawan yang dicopot lewat reshuffle kabinet pada Senin (8/9) lalu.
Sjafrie mengungkapkan, ia ditugaskan Prabowo untuk melanjutkan pekerjaan Budi Gunawan agar Kemenko Polkam dapat bekerja dengan lancar.
"Arahan yang diberikan kepada saya adalah melanjutkan tugas pokok dari Kementerian Koordinator Polkam. Dan saya diberi kewenangan untuk mengambil langkah-langkah yang efisien, efektif, agar supaya semua pekerjaan bisa berjalan lancar," kata Sjafrie ditemui di Gedung Kemenko Polkam, Jakarta, Selasa (9/9).
Salah satu fokusnya sebagai Menko Polkam adalah revitalisasi organisasi agar koordinasi dan sinkronisasi dengan kementerian/lembaga lain lebih optimal. Oleh karena itu, peran para deputi di Kemenko Polkam menjadi sangat penting dalam menjalankan tugas kementeriannya.
“Saya menggarisbawahi bahwa peran tugas dan fungsi para deputi Kementerian Koordinator Polkam akan saya tingkatkan dan para deputi yang akan menjalankan tugasnya sehari-hari baik di dalam menjalankan tugas koordinasi dan juga menjalankan tugas sinkronisasi dengan kementerian dan lembaga," ujar Sjafrie.
Baca juga: Respons Mahfud MD Jika Dirinya Dipanggil jadi Menko Polkam Era Prabowo
Sjafrie mengaku akan menjabat sebagai Menko Polkam selama beberapa bulan sambil memangku jabatan-jabatan lainnya.
Profil 3 Jenderal Calon Menko Polkam
Hadi Tjahjanto
Lahir: 8 November 1963, Malang, Jawa Timur.
Pendidikan: Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 1986.
Karier :
-Penerbang pesawat angkut TNI AU.
-Komandan Lanud Adi Soemarmo (2010).
-Kepala Dinas Penerangan TNI AU (2013).
-Sekretaris Militer Presiden (2015).
-Inspektur Jenderal Kementerian Pertahanan (2016).
-Panglima TNI (2017–2021).
-Menteri ATR/BPN (2022–2024).
-Menkopolhukam (2024)
Sjafrie Sjamsoeddin
Lahir: 30 Oktober 1952, Jakarta.
Pendidikan: Akademi Militer Nasional (AMN) Magelang, 1977.
Karier
-Komandan Grup A Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
-Pangdam Jaya (1997–1998).
-Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan (2005–2010).
-Wakil Menteri Pertahanan RI (2010–2014).
-Menteri Pertahanan (2024)
Tito Karnavian
Lahir: 26 Oktober 1964, Palembang, Sumatera Selatan.
Pendidikan: Akademi Kepolisian (Akpol) 1987; doktor lulusan University of Exeter, Inggris.
Karier
-Kepala Densus 88 (2010–2011).
-Kapolda Papua (2012).
-Kapolda Metro Jaya (2015–2016).
-Kepala BNPT (2016).
-Kapolri (2016–2019).
-Menteri Dalam Negeri (2019–2024).
-Menteri Dalam Negeri (2024). (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.