Berita Regional Terkini
7 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Probolinggo: 8 Tewas, Kronologi, hingga Pengakuan Sopir
7 fakta kecelakaan maut bus pariwisata di Probolinggo: 8 tewas, kronologi hingga pengakuan sopir.
Albahri mengaku, tak bisa mengendalikan bus yang dikendarainya.
Saat itu, Albahri sudah mencoba rem angin maupun rem utama.
Baca juga: Kecelakaan Maut Bus Pulau Indah Jaya di Paser, Terjun ke Sungai, Sopir Hilang Kendali
“Jadi saya langsung banting ke kanan, karena di depan itu kosong. Kalau ke kiri banyak kendaraan, ada mobil dan sepeda motor."
"Rem angin juga saya fungsikan tapi tidak bisa, saya juga sudah pasrah,” terang warga Desa Gladak Pakem, Kecamatan Sumbersari, Probolinggo itu.
Kondis Bus Awalnya Normal
Sebelumnya, lanjut Albahri, bus dalam kondisi normal dan tidak ada tanda kerusakan.
“Padahal kondisi bus saat berangkat dan bahkan saat pulang sebelum sampai di Jatian masih aman, tidak ada masalah apa-apa."
"Tiba-tiba ngeblong dan angin langsung habis,” tutur Albahri.
Kronologi Kecelakaan
Kecelakaan maut rombongan pegawai Rumah Sakit (RS) Bina Sehat Jember ini, terjadi saat perjalanan pulang dari wisata Gunung Bromo.
Tepatnya di Jalan Raya Sukapura, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur.
Bus pariwisata dengan nomor polisi P 7221 UG melaju dari arah Bromo sekitar pukul 12.14 WIB.
Sampai di Jalan Raya Sukapura, Desa Boto, bus tidak terkendali hingga menabrak pembatas jalan depan rumah warga.
Dalam video amatir yang beredar di media sosial, terlihat bus berwarna merah dalam posisi miring di bahu jalan.
Sejumlah penumpang pun tampak tergeletak di sekitar lokasi kecelakaan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.