Berita Nasional Terkini

Jokowi Dibandingkan dengan SBY dan Megawati Imbas Dukungan untuk Prabowo-Gibran Dua Periode

Jokowi dibandingkan dengan SBY dan Megawati imbas dukungan untuk Prabowo-Gibran dua periode.

KOMPAS.com/Labib Zamani
PERNYATAAN JOKOWI DIKRITIK - Presiden ke-7 RI Jokowi di Solo, Jawa Tengah, Jumat (12/9/2025). Jokowi dibandingkan dengan SBY dan Megawati imbas dukungan untuk Prabowo-Gibran dua periode. (KOMPAS.com/Labib Zamani) 

TRIBUNKALTIM.CO - Jokowi dibandingkan dengan SBY dan Megawati imbas dukungan untuk Prabowo-Gibran dua periode. 

Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, menanggapi sikap blak-blakan Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) yang mengarahkan para relawannya untuk mendukung pasangan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk menjabat dua periode.

Menurut Yunarto, arahan tersebut seharusnya tidak disampaikan oleh seorang mantan kepala negara.

Ia menilai Jokowi seharusnya mendorong relawannya untuk menjaga integritas dan berkontribusi secara kapabel dalam mendukung pemerintahan, bukan sekadar memperpanjang kekuasaan.

“Tadinya saya berharap, Jokowi memerintahkan kepada relawannya untuk menjaga integritas, untuk bekerja dengan baik, untuk bisa menyokong secara kapabilitas bagaimana pemerintahan Prabowo-Gibran bisa berlangsung dengan baik. Bukan bicara tentang kekuasaan,” ujar Yunarto dalam program Kompas Petang, Jumat (19/9/2025).

Baca juga: Pengakuan Jokowi, Arahkan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode ke Relawan: Sejak Awal Saya Sampaikan

Yunarto juga menyoroti waktu penyampaian dukungan tersebut, yang bertepatan dengan pencopotan sejumlah tokoh relawan Jokowi dari Kabinet Merah Putih. Di antaranya:

  1. Mantan Wakil Menteri Tenaga Kerja RI (Wamenaker) Immanuel Ebenezer (Noel) yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus dugaan pemerasan terhadap perusahaan terkait pengurusan sertifikasi K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) di Kementerian Ketenagakerjaan RI.
  2. Ketua Umum Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi dicopot dari kursi Menteri Koperasi RI dalam reshuffle (perombakan) kabinet pada Senin (8/9/2025) lalu.
  3. Elite Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019, Abdul Kadir Karding, terkena reshuffle kabinet pada Senin (8/9/2025) juga dan dicopot dari jabatan Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI).
  4. Hasan Nasbi yang juga dikenal sebagai salah satu orang dekat Jokowi dicopot dari posisi Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) dalam reshuffle yang diadakan pada Rabu (17/9/2025).

Yunarto menyebut bahwa momen ini seharusnya menjadi refleksi bagi Jokowi untuk menekankan pentingnya integritas, bukan memperkuat narasi kekuasaan.

"Ya, dengan ditangkapnya Noel dan dipecatnya Budi Arie sebagai dua perwakilan relawan yang menggunakan nama Jokowi, tadinya saya berharap, Jokowi memerintahkan kepada relawannya untuk menjaga integritas, untuk bekerja dengan baik, untuk bisa menyokong secara kapabilitas, bagaimana pemerintahan Prabowo Gibran bisa berlangsung dengan baik," kata Yunarto.

"Bukan bicara tentang kekuasaan," sambungnya

Yunarto juga mengaku terkejut dengan pernyataan Jokowi yang secara eksplisit menyebut dukungan untuk “Prabowo-Gibran dua periode.” 

Baca juga: Alasan Said Didu Sebut Kasus Ijazah SMA Gibran Jauh Lebih Parah dari Kasus Ijazah Jokowi

Menurutnya, kalimat tersebut bisa dimaknai sebagai upaya mempertahankan kekuasaan keluarga Jokowi di panggung politik nasional.

“Terus terang saya agak kaget. Apalagi kalau kita dengarkan kalimatnya, itu bisa bermakna ganda. Yang disebutkan oleh Jokowi bukan mendukung pemerintahan Prabowo, tapi pemerintahan Prabowo-Gibran dua periode,” kata Yunarto.

Jokowi Dinilai Belum Tampil Sebagai Negarawan

Dalam kritiknya, Yunarto membandingkan Jokowi dengan mantan presiden lainnya seperti Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Megawati Soekarnoputri, yang menurutnya telah menunjukkan sikap kenegarawanan dengan berbicara di forum-forum internasional mengenai isu global.

“Pak SBY diundang ke luar negeri bicara soal climate change, disrupsi AI. Ibu Mega diundang ke Vatikan bicara tentang keberagaman. Ini yang menurut saya sangat disayangkan dari seorang mantan presiden dua periode,” jelasnya.

Yunarto menyayangkan bahwa Jokowi justru terlibat dalam wacana elektoral dan transaksi kekuasaan, bukan isu-isu strategis yang lebih luas.

Menutup pernyataannya, Yunarto menyampaikan pesan khusus kepada para relawan Jokowi.

Ia mendorong mereka untuk berkontribusi secara kritis dan aktif dalam demokrasi, bukan sekadar mengikuti perintah tanpa pertimbangan.

“Mulailah budaya memberikan kontribusi melalui riset, advokasi. Jangan terus-menerus menempatkan diri menjadi domba-domba yang mau diperintah apa pun oleh junjungannya,” tegas Yunarto.

Menurutnya, dalam demokrasi yang semakin dewasa, relawan seharusnya mengisi kekosongan fungsi partai politik yang tidak berjalan optimal, bukan menjadi alat kekuasaan semata.

Baca juga: Gibran tak Hadir Saat Pelantikan Menteri, Jokowi: Itu Hak Prabowo

Arah Politik Jokowi

Setelah lengser dari jabatan sebagai Presiden RI, kini sudah mulai terbaca jelas arah politik Jokowi, yakni dengan memberikan dukungan kepada pemerintahan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka, tak hanya satu periode, melainkan dua periode.

Bahkan, Jokowi sudah sejak lama memberikan arahan kepada relawannya untuk mendukung Prabowo-Gibran.

“Sejak awal saya sampaikan seluruh relawan untuk itu. Ya memang sejak awal saya perintahkan seperti itu, untuk mendukung pemerintahan Presiden Prabowo-Gibran dua periode,” ungkap Jokowi saat ditemui di kediamannya di Sumber, Solo, Jumat (19/9/2025), dilansir TribunSolo.

Sebelumnya, Ketua Umum Relawan Bara Jokowi Presiden (Bara JP) Willem Frans Ansanay juga telah mengungkap bahwa dirinya mendapat amanat tersebut langsung dari Jokowi.

“Pernyataan Pak Jokowi itu jelas, 'kita arahkan seluruh relawan mendukung Prabowo-Gibran sampai 2029–2034,'” kata Frans saat pelantikan pengurus DPP Bara JP 2025–2030 di Museum Joang ’45, Menteng, Jakarta, Sabtu (13/9/2025).

Baca juga: Gibran Absen Saat Reshuffle Kabinet, Ini Penjelasan Jokowi dan Istana

“Semangat mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran bukan hanya kemauan Bara JP, tetapi merupakan amanat dari pembina utama Bara JP yaitu Bapak Joko Widodo," tuturnya.

"Bahwa Bara JP harus menjadi organisasi relawan yang mengawal pemerintahan Prabowo-Gibran dua periode,” lanjutnya.

Frans pun mengungkapkan alasan mengapa Jokowi memberikan amanat untuk mengawal pemerintahan Prabowo-Gibran dua periode.

Yakni, untuk memaksimalkan capaian atau target pemerintahan mereka, sebab satu periode tidak cukup.

“Jadi kita bulatkan saja dua periode, supaya transformasi bangsa yang digagas Presiden Prabowo bisa terwujud,” ujarnya.

Frans melanjutkan, Bara JP siap membantu menyuarakan program pemerintahan Prabowo-Gibran serta mengonsolidasikan kekuatan rakyat.

“Untuk percaya kepada pemerintah ini, yaitu Prabowo sebagai presiden dan Mas Gibran sebagai wakil presiden,” tambahnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jokowi Arahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Pengamat: Menyedihkan, Kok Bicara Kekuasaan

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved