Kebakaran di IKN
Mencekam di Hunian Pekerja IKN, Sarman Gemetar Menyelamatkan Diri dari Kobaran Api
Si jago merah mengamuk di Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) 1 Ibu Kota Nusantara (IKN), Rabu (1/10/2025) petang.
TRIBUNKALTIM.CO - Si jago merah mengamuk di Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) 1 Ibu Kota Nusantara (IKN), Rabu (1/10/2025) petang.
Peristiwa ini sontak mengejutkan publik setelah sejumlah rekaman video cepat menyebar di berbagai media sosial dan grup WhatsApp wartawan maupun warga.
Api mulai terlihat sekitar pukul 17.50 Wita.
Dalam hitungan menit, si jago merah langsung membesar dan melahap lantai atas HPK Tower 14.
Baca juga: Inilah Penyebab Api Kebakaran Hunian Pekerja Konstruksi IKN Nusantara Cepat Berkobar
Kepulan asap hitam pekat membumbung tinggi di langit petang IKN, membuat suasana semakin mencekam.
Hunian pekerja yang terbakar diketahui berbahan modular, sehingga membuat api cepat merambat ke seluruh bangunan.
Dari rekaman video yang beredar, terlihat puluhan pekerja konstruksi berhamburan keluar gedung demi menyelamatkan diri.
Suasana panik dan teriakan terdengar jelas di tengah upaya evakuasi.
Di lokasi, sebuah mobil tangki air berwarna biru tampak berusaha membantu memadamkan kobaran api.
Sarman (36), salah satu pekerja yang menghuni tower tersebut, masih tampak shock ketika menceritakan detik-detik mencekam kebakaran yang ia alami.
“Saya baru pulang kerja, masuk kamar, duduk sebentar, rencana mau mandi. Tiba-tiba ada teriakan dari teman-teman, ‘kebakaran... kebakaran! Kalau tidak salah dari lantai 3,’” tutur Sarman kepada Tribun Kaltim sambil mengingat kejadian itu.
Baca juga: Kebakaran Hunian Pekerja Konstruksi IKN, Tidak Ada Kendala Kala Pemadaman
Awalnya, Sarman mengira teriakan tersebut hanya candaan sesama pekerja.
Namun, begitu ia keluar kamar, suasana langsung berubah panik.
“Begitu keluar, asap hitam sudah menyelimuti gedung. Teman-teman sudah berlarian turun ke bawah sambil membawa tas pakaian. Saya kaget dan tidak sempat mengambil barang, ternyata benar kebakaran,” tambahnya.
Dalam kondisi panik, Sarman ikut bergegas menuruni tangga darurat di bagian samping bersama puluhan pekerja lain.
Suasana semakin kacau karena banyak pekerja berdesakan untuk bisa segera keluar dari gedung.
“Semua orang berlarian ke bawah, sampai ada yang dorong-dorongan di tangga. Saya juga panik ikut turun dengan perasaan gemetar,” kenangnya.
Ia menambahkan, dirinya tidak mengetahui penyebab pasti kebakaran tersebut.
Pasalnya, di dalam hunian pekerja tidak terdapat dapur umum untuk memasak.
Baca juga: 8 Fakta Kebakaran Rusun Pekerja Konstruksi di IKN, Kesaksian Penghuni, Standar Keselamatan Disorot
“Kalau masak tidak ada, makan semua beli di luar. Paling cuma colokan listrik di kamar untuk cas handphone, jadi tidak tahu juga apinya dari mana,” ujarnya.
Peristiwa ini disebut Sarman sebagai kejadian pertama kali yang ia alami sejak kurang lebih delapan bulan menempati HPK di kawasan IKN.
Pemadaman
Salah satu petugas pemadam, Aryani, mengatakan bahwa kebakaran terjadi sekitar pukul 17.00 Wita.
Api diduga berasal dari lantai 4 Tower 14 gedung HPK IKN.
Pada saat itu, sebagian besar penghuni masih berada di lokasi proyek.
“Sementara ini, kami memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden ini,” ujar Aryani, anggota posko pemadam kebakaran dari Kelurahan Maridan.
Petugas pemadam kebakaran terus berjuang lebih dari satu jam untuk memadamkan kobaran si jago merah.
Baca juga: Petaka Kebakaran Hunian Pekerja IKN jadi Peringatan, IAI Kaltim Singgung Kelalaian
Tim dari beberapa posko terdekat intensif bekerja mengendalikan api agar tidak meluas dan meminimalisasi kerusakan.
Menurut Aryani, puluhan anggota pemadam diturunkan langsung.
Dari poskonya sendiri ada delapan orang, dibantu posko Sepaku, Jenebora, dan Sotek.
“Ada juga dari mako, tapi saya tidak tahu berapa jumlahnya,” ungkapnya.
Aryani menambahkan tidak ada kendala berarti dalam pemadaman.
Suplai air sangat mencukupi karena dibantu tangki berisi penuh dari PT IHM, PUPR, serta pihak lainnya.
“Suplai air di sisi kami sangat terbantu dengan adanya tangki dari PUPR dan PT IHM,” jelasnya.
Aryani juga menyampaikan bahwa koordinasi dilakukan dengan posko-posko lain yang ada di lokasi kebakaran, seperti Posko Sepaku, Sotek, dan Jenebora.
Baca juga: Kebakaran Hunian Pekerja Konstruksi IKN, Tidak Ada Kendala Kala Pemadaman
Upaya pendinginan pada area depan dan belakang gedung masih dilakukan hingga Rabu malam untuk memastikan titik api tidak lagi menyala.
“Alhamdulillah situasi saat ini cukup aman,” katanya.
Pemindahan
Juru Bicara Otorita IKN sekaligus Staf Khusus Kepala Otorita IKN Bidang Komunikasi Publik, Troy Pantouw, menjelaskan bahwa proses pemadaman berlangsung cepat dengan dukungan tujuh unit mobil damkar, delapan tangki water supply, dan total 15 unit pemadam kebakaran.
“Sekitar pukul 19.00 Wita, seluruh kebakaran sudah berhasil diatasi oleh petugas kami, didukung aparat pemadam kebakaran terkait yang berada di lapangan tepat waktu,” kata Troy dalam keterangan resminya.
Ia memastikan seluruh pekerja yang menghuni tower terdampak telah didata dengan lengkap.
Saat ini mereka sedang dipindahkan ke hunian tower lainnya untuk menjamin keamanan dan kelancaran aktivitas.
“Seluruh para pekerja di hunian terdampak tersebut sudah didata dengan lengkap. Saat ini mereka sedang dalam proses pemindahan ke hunian tower lainnya,” tambahnya.
Baca juga: Jumlah Penduduk Sedikit, 2 Usulan Perludem terkait Dapil IKN di Kaltim
Troy juga menyampaikan bahwa aparat masih melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab kebakaran.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Pol Yuliyanto, menjelaskan api berhasil dipadamkan sekitar pukul 19.10 Wita setelah upaya dilakukan bersama-sama oleh petugas pemadam kebakaran dan aparat gabungan.
“Korban jiwa dalam peristiwa ini nihil. Proses pemadaman berlangsung kurang lebih dua jam,” ujar Yuliyanto.
Ia menambahkan, sebanyak enam personel Polri yang tergabung dalam Satgas Ops Nusantara Mahakam (ONM) turut membantu pemadaman bersama tim damkar di lokasi.
Hingga saat ini, aparat masih melakukan pendataan dan investigasi lebih lanjut terkait penyebab kebakaran.
Perhatikan Standar Keselamatan
Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Kalimantan Timur, Wahyullah Bandung, menilai insiden kebakaran di hunian pekerja Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi peringatan keras agar aspek keselamatan kerja dan perlindungan bangunan diperiksa kembali secara menyeluruh.
Hunian pekerja yang terbakar diketahui merupakan tempat tinggal sementara bagi para pekerja yang membangun berbagai fasilitas dan gedung di kawasan IKN.
Baca juga: BREAKING NEWS: Hunian Pekerja Konstruksi 1 di IKN Ludes Terbakar
Menurut Wahyullah, meski bersifat nonpermanen, bangunan tersebut tetap memiliki kewajiban memenuhi standar keselamatan karena menjadi lokasi aktivitas manusia setiap harinya.
Ia menambahkan, kebakaran yang terjadi ketika hunian dalam kondisi kosong menunjukkan adanya potensi kelalaian dari pihak penghuni maupun pengelola bangunan.
Salah satu kemungkinan penyebab munculnya api adalah tidak dipatuhinya standar keselamatan dasar oleh para pekerja.
“Bisa jadi ada peralatan listrik seperti setrika atau ketel air yang dibiarkan menyala saat ditinggalkan. Artinya, ada kelalaian dari penghuninya,” tegas Wahyullah, Rabu (1/10/2025).
Selain faktor kelalaian, ia juga menyoroti aspek teknis bangunan yang disebut belum tentu dilengkapi dengan sistem pemadam kebakaran otomatis seperti sprinkler.
Bangunan hunian pekerja di IKN diketahui menggunakan konsep modular yang dibangun secara cepat dan efisien.
Namun, belum tentu seluruh standar keselamatan terpenuhi.
“Kalau dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran otomatis, mestinya kejadian itu tidak akan terjadi juga,” katanya.
Baca juga: Jumlah Penduduk Sedikit, 2 Usulan Perludem terkait Dapil IKN di Kaltim
Ia mempertanyakan apakah hunian tersebut memiliki sistem sprinkler yang dapat berfungsi otomatis saat terjadi kebakaran.
Padahal, sistem semacam itu merupakan standar wajib untuk bangunan hunian berkapasitas besar.
Wahyullah mengingatkan bahwa standar keselamatan tidak boleh diabaikan hanya karena bangunan bersifat sementara.
Menurutnya, jumlah penghuni justru semakin memperkuat urgensi penerapan sistem keselamatan yang tepat.
“Kalau banyak yang menghuninya, justru semakin harus diperhatikan standar keselamatan bangunannya,” ujarnya.
Ia bahkan menilai perlu ada audit menyeluruh terhadap seluruh bangunan serupa di kawasan IKN, bukan hanya hunian pekerja yang terbakar.
“Selama ada aktivitas di dalamnya, maka bangunan harus memiliki standar K3 yang berfungsi dengan baik,” tegasnya.
Lebih jauh, ia menekankan pentingnya penggunaan teknologi pemadam modern yang kini sudah berkembang.
Baca juga: Jumlah Penduduk Sedikit, 2 Usulan Perludem terkait Dapil IKN di Kaltim
Misalnya, sistem pemadam berbasis busa untuk dapur atau ruang basah, hingga sistem non-air yang biasa digunakan di ruang arsip untuk melindungi dokumen penting.
Selain itu, ia menilai alarm peringatan dan sistem deteksi dini wajib dipasang untuk mencegah kejadian serupa, terutama ketika hunian dalam kondisi kosong.
“Kalau dipikirkan, ketika hunian pekerja konstruksi ini setiap hari ditinggalkan penghuninya, siapa yang bertanggung jawab jika terjadi kebakaran saat gedung dalam keadaan kosong?” katanya.
Menurut Wahyullah, peristiwa ini menjadi sinyal penting bagi Otorita IKN untuk meningkatkan kewaspadaan dan memastikan semua standar keselamatan bangunan benar-benar dipenuhi.
“Itu sebenarnya peringatan keras untuk Otorita, bahwa mereka harus waspada dan memeriksa kembali gedung-gedung lain,” tegasnya.
Ia menutup dengan mengingatkan bahwa IKN dirancang sebagai kota modern yang seharusnya menjadi contoh dalam penerapan standar keselamatan bangunan.
“Dengan fakta bahwa IKN adalah kawasan bangunan modern, ini harus menjadi perhatian kita bersama,” katanya.
Baca juga: Update Pembangunan IKN Nusantara, Basuki Hadimuljono: IKN Siap Sambut 4.100 ASN
Kronologi Kebakaran di HKP IKN
- Rabu, 1 Oktober 2025 sekitar pukul 17.30 Wita, api mulai terlihat membakar kamar di Tower 14 HPK 1.
- Lokasi Terdampak Lantai 2, 3, dan 4 Tower 14 HPK 1, Ibu Kota Nusantara (IKN).
- Api membakar sejumlah ruangan kamar pekerja konstruksi.
- Tim pemadam kebakaran dikerahkan segera setelah laporan masuk.
- 7 unit mobil damkar, 8 tangki water supply, dan total 15 unit pemadam kebakaran diturunkan ke lokasi.
- Api berhasil dikendalikan dalam waktu sekitar 1,5 jam.
- Pukul 19.00 Wita, kebakaran dinyatakan padam sepenuhnya.
- Seluruh pekerja yang menghuni tower terdampak berhasil dievakuasi.
- Otorita IKN melakukan pendataan lengkap terhadap para penghuni.
- Mereka kemudian dipindahkan ke tower lain untuk menjamin keamanan dan kelancaran aktivitas.
- Aparat masih melakukan investigasi penyebab kebakaran.
- Upaya pengamanan hunian pekerja diperketat untuk mencegah kejadian serupa. (*)
Inilah Penyebab Api Kebakaran Hunian Pekerja Konstruksi IKN Nusantara Cepat Berkobar |
![]() |
---|
8 Fakta Kebakaran Rusun Pekerja Konstruksi di IKN, Kesaksian Penghuni, Standar Keselamatan Disorot |
![]() |
---|
Petaka Kebakaran Hunian Pekerja IKN jadi Peringatan, IAI Kaltim Singgung Kelalaian |
![]() |
---|
Kebakaran Hunian Pekerja Konstruksi IKN di Sepaku, Api Padam dalam 2 Jam |
![]() |
---|
Kebakaran Hunian Pekerja Konstruksi IKN, Tidak Ada Kendala Kala Pemadaman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.