Berita Viral

Dituding Akting, Yai Mim Beberkan Filosofi Tasawuf di Balik Insiden Viral dengan Sahara

Konflik viral antara Yai Mim, mantan dosen UIN Malang, dan tetangganya Nurul Sahara, mencuri perhatian publik.

Editor: Heriani AM
Tangkapan layar YouTube Kompas TV Malang dan YouTube Curhat Bang Denny Sumargo
SAHARA VS YAI MIM - Inilah sosok Sahara atau Nurul Sahara yang berkonflik dengan eks Dosen UIN Malang. Yai Mim, eks dosen UIN Malang dan istri Rosida Vignesvari yang viral berseteru dengan tetangganya, Nurul Sahara saat di podcast Curhat Bang Denny Sumargo. (Tangkapan layar YouTube Kompas TV Malang dan YouTube Curhat Bang Denny Sumargo 

Ia mengatakan jatuh tersungkur yang sengaja dilakukan hingga pura-pura stroke itu adalah bagian dari respons psikologis saat menghadapi tekanan. 

Yai Mim mengaku sengaja menjatuhkan diri agar tubuh tidak mengalami efek yang lebih buruk. 

"Ada teori psikologi kalau kita terkena sesuatu kita lawan dengan yang lebih keras. Kalau Kang Dedi misalnya mohon maaf ya, tak ginikan kepalanya, Kang Dedi jangan biarkan, jatuhkan lah diri Kang Dedi yang lebih sakit daripada yang ini, supaya enggak struk. Itu perlawanan namanya," katanya. 

Demikian saat ia stroke. Menurut Yai Mim ini hanya cara ia menuruti keinginan  lawannya yakni Pak Yono pemilik rumah kontrakan yang didiami Sahara.

Kali ini pengakuan tersebut diungkapkannya di podcast Denny Sumargo.  

"Teori psikologis kalau anda difitnah untuk memecah konsentrasi orang itu. Nah, Pak yono menginginkan ia stroke maka turutilah, saya pun menuruti,"  

Baca juga: Viral! Pria di Sangatta Nekat Gondol Jerigen BBM dari Warung Tanpa Bayar

Penerapan Ilmu Tasawuf 

Yai Mim mengakui juga jika drama tersungkur dan stroke ini adalah caranya memaknai konfli ini elalui lensa tasawuf dan filsafat.

Ia menyebut tindakannya itu sebagai bentuk penerapan ilmu psikologi yang dipelajari dan disebarkannya pada mahasiswanya sepanjang menjadi dosen. 

Yai Mim memang mendalami ilmu fiqh, tafsir, tasawuf, dan bahasa Arab sejak muda di pesantren.

Dalam dialog dengan KDM, Yai Mim juga mengangkat konsep musyarokah (kebersamaan) dan bahkan menafsirkan istilah musyrik secara filosofis sebagai bentuk kerja sama antara manusia dan alam.

Ia dikenal sebagai dosen tasawuf dan pengasuh dua pondok pesantren yang ia dirikan sendiri.

Yai Mim menyebut konflik parkir yang dialaminya sebagai “drama tasawuf”, bukan sekadar keributan.

Jadi, tasawuf bukan hanya bagian dari latar belakang akademik Yai Mim, tapi juga menjadi cara beliau memahami dan merespons konflik sosial yang ia alami. 

Ia menjelaskan bahwa insiden tersebut adalah bagian dari ujian spiritual, di mana manusia harus sabar dan ikhlas karena semua peristiwa adalah “peristiwa Tuhan”—Tuhan sebagai dalang, manusia sebagai wayang.

Baca juga: Viral! Berdalih Dicakar Buaya Saat Ambil Layangan, Luka di Perut Anak di Sangatta Jadi Sorotan

Yai Mim Bikin Dedi Mulyadi Kagum

Di tengah tudingan dan serangan yang mengarah kepadanya, Yai Mim justru mendapatkan pujian dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. 

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved