Bantuan Sosial

Kabar Gembira, Menkeu Purbaya Ungkap Ada Stimulus Ekonomi Baru yang Diumumkan Pekan Depan

Stimulus ini diharapkan menjadi dorongan tambahan bagi perekonomian nasional menjelang akhir tahun 2025.

Tangkapan layar dari YouTube Kemenkeu
STIMULUS EKONOMI - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa saat konferensi pers terkait laporan APBNKita 2026 di Gedung Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, Senin (22/9/2025). Stimulu ekonomi baru bakal ada lagi, kata Purbaya akan diumumkan minggu depan (Tangkapan layar dari YouTube Kemenkeu) 

TRIBUNKALTIM.CO - Pemerintah kembali menyiapkan kabar baik bagi masyarakat.

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan bahwa pemerintah tengah memfinalisasi program stimulus ekonomi gelombang ketiga yang rencananya akan diumumkan dalam waktu dekat.

Stimulus ini diharapkan menjadi dorongan tambahan bagi perekonomian nasional menjelang akhir tahun 2025.

Dalam keterangannya kepada wartawan di Kantor Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Jakarta, Rabu malam (8/10/2025), Purbaya mengatakan bahwa stimulus baru tersebut masih dalam tahap pembahasan teknis antarinstansi pemerintah.

Ia menegaskan bahwa pengumuman resmi akan dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Baca juga: Gaji Pegawai Hotel, Kafe, dan Restoran Bebas Pajak, Pemerintah Umumkan Paket Stimulus Ekonomi 8+4+5

“Yang (stimulus) gelombang ketiga ada lagi yang belum diumumkan. Nanti biar Pak Menko Perekonomian yang umumkan. Tapi ada lagi,” ujar Purbaya.

“Iya, ada tambahan sedikit. Nanti kalau saya ngomong, offside saya,” tambahnya sambil tersenyum.
Diumumkan Sekitar 17–18 Oktober 2025

Purbaya memperkirakan pengumuman resmi akan dilakukan pada 17 atau 18 Oktober 2025, bersamaan dengan penyampaian paket stimulus kuartal IV.

Ia menjelaskan bahwa saat ini tim teknis lintas kementerian dan lembaga sedang mematangkan berbagai aspek, termasuk skema pembiayaan, target penerima manfaat, dan dampaknya terhadap defisit anggaran.

“Harusnya minggu ini sudah mulai didiskusikan oleh tim teknis. Mungkin minggu depan sudah bisa diumumkan. Entah tanggal 17 atau 18, tapi perkiraan saya paling lambat tanggal 17 Oktober sudah diumumkan semuanya,” jelasnya.

Apa Itu Stimulus Ekonomi?

Secara sederhana, stimulus ekonomi merupakan kebijakan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, biasanya melalui pemberian insentif fiskal atau moneter.

Stimulus dapat berupa bantuan langsung tunai (BLT), subsidi, potongan pajak, hingga dukungan modal bagi sektor usaha kecil dan menengah (UMKM).

Langkah ini dilakukan agar daya beli masyarakat tetap terjaga, lapangan kerja meningkat, dan roda ekonomi terus berputar di tengah situasi yang menantang.

Dua Gelombang Stimulus Sebelumnya

Sebagai informasi, sepanjang tahun 2025, pemerintah telah meluncurkan dua gelombang stimulus ekonomi sebelumnya.

- Gelombang pertama, diluncurkan pada awal tahun, berfokus pada pemulihan konsumsi masyarakat pasca inflasi pangan dan energi.

- Gelombang kedua, yang diumumkan pada pertengahan tahun, diarahkan untuk memperkuat sektor industri manufaktur dan ekspor yang sempat melambat akibat tekanan global.

Stimulus tersebut dinilai efektif membantu menjaga stabilitas ekonomi nasional.

Data dari Kementerian Keuangan menunjukkan adanya peningkatan daya beli dan perbaikan indeks kepercayaan konsumen setelah kedua stimulus itu berjalan.

Stimulus Ekonomi Pertama

Stimulus ekonomi ini diumumkan pemerintah pada 2 Juni 2025 lalu di mana rinciannya sebagai berikut:

1. Diskon Transportasi RP0,94 T berupa:

- Diskon Tiket Kereta (30 persen)

- Diskon Tiket Pesawat (PPN DTP 6 persen)

- Diskon Tiket Angkutan Laut (50 persen)

*Selama libur sekolah (Juni-Juli 2025)

2. Diskon Tarif Tol RP0,65 T (Non APBN) 

Sebesar 20 persen dengan target Penerima 110 juta pengendara, berlaku selama libur sekolah (Juni-Juli 2025).

3. Penebalan Bantuan Sosial RP11,93 T berupa:

- Tambahan Kartu Sembako (Rp200 ribu/bulan)

- Bantuan Pangan (10kg beras/bulan)

*Masing-masing kepada 18,3 juta KPM untuk bulan Juni-Juli 2025 disalurkan satu kali di bulan Juni 2025.

4. Bantuan Subsidi Upah (BSU) RP10,72 T

sebesar Rp300.000 kepada:

- 17,3 juta pekerja/buruh (gaji ≤ Rp3,5 juta atau UMP/Kab/Kota)

- 288 ribu Guru Kemendikdasmen 

- 277 ribu Guru Kemenag

*Untuk 2 bulan (Juni-Juli 2025), disalurkan pada bulan Juni 2025.

5. Perpanjangan Diskon Iuran JKK RP0,2 T (Non APBN)

Sebesar 50 persen selama 6 bulan bagi Pekerja Sektor Padat Karya. 

*Realisasi Februari-Mei 2025 mencapai 2,7 juta pekerja di 6 Industri Padat Karya.

Stimulus Ekonomi Kedua

Pemerintah resmi meluncurkan 17 paket stimulus ekonomi terbaru yang dinamakan Paket Stimulus Ekonomi 8+4+5, pada Senin (15/9/2025).

- 8 program akselerasi 2025

Program magang fresh graduate – target 20 ribu peserta jenjang D3 maupun S1 dengan insentif setara UMP selama 6 bulan (Rp 198 miliar).
Perluasan PPh 21 Ditanggung Pemerintah (DTP) – untuk 552 ribu pekerja sektor pariwisata, hotel, restoran, dan kafe (Rp 120 miliar).
Bantuan pangan Oktober–November 2025 – 10 kg beras per keluarga penerima (Rp 7 triliun).
Diskon iuran JKK (Jaminan Kecelakaan Kerja) dan JKM (Jaminan Kematian) – untuk 731 ribu pekerja transportasi daring, sopir, kurir, dan logistik (Rp 36 miliar).
Manfaat layanan tambahan perumahan BPJS Ketenagakerjaan – bunga kredit perumahan diturunkan dari BI rate plus 5 persen menjadi BI rate plus 3 persen.
Program padat karya tunai – dikerjakan Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pekerjaan Umum (Rp 150 miliar ditanggung BPJS Ketenagakerjaan).
Percepatan deregulasi PP 28 – integrasi sistem K/L ke OSS, target 170 daerah (Rp 1 triliun).
Program perkotaan untuk gig economy – pilot project ruang kerja bersama di Jakarta, diperluas ke berbagai provinsi seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Bali, Manado, Makassar, dan Batam.

- 4 program berlanjut 2026

Perpanjangan PPh Final 0,5 persen UMKM hingga 2029.
Perpanjangan PPh 21 DTP untuk sektor pariwisata.
PPh 21 DTP untuk industri padat karya.
Diskon iuran JKK dan JKM bagi seluruh pekerja bukan penerima upah.

- 5 program penyerapan tenaga kerja

Operasional Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih – target lebih dari 1 juta pekerja.
Kampung Nelayan Merah Putih – menciptakan 200 ribu lapangan kerja.
Revitalisasi tambak pantura (20 ribu hektar) – serap 168 ribu pekerja.
Modernisasi 1.000 kapal nelayan – serap 200 ribu pekerja.
Replanting 870 ribu hektar perkebunan rakyat – serap 1,6 juta pekerja dalam 2 tahun.

Fraksi Demokrat 'Pelototi' Paket Stimulus Ekonomi Kuartal IV 2025: agar Tepat Sasaran

Fraksi Partai Demokrat DPR RI menegaskan komitmennya untuk 'mempelototi' alias mengawasi ketat pelaksanaan paket stimulus ekonomi kuartal IV 2025 senilai Rp16,23 triliun. 

Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Demokrat, Marwan Cik Asan, menyebut pengawasan ketat diperlukan agar kebijakan itu benar-benar menyentuh masyarakat yang membutuhkan dan memberikan dampak berkelanjutan.

“Stimulus harus tepat sasaran. Setiap rupiah anggaran harus benar-benar sampai kepada rakyat yang membutuhkan,” kata Marwan kepada wartawan, Rabu (8/10/2025).

 Menurutnya, tantangan terbesar dalam implementasi paket stimulus bukan terletak pada niat atau besarannya, tetapi pada efektivitas pelaksanaannya di lapangan. 

 Karena itu, kolaborasi erat antara pemerintah dan DPR menjadi faktor penentu keberhasilan.

Marwan mengingatkan agar bantuan pangan maupun insentif tidak salah sasaran, terlebih sampai tumpang tindih dengan program kementerian lain. 

Dia menilai integrasi data lintas program seperti PKH, BPUM, dan data kemiskinan ekstrem mutlak diperkuat agar verifikasi penerima manfaat berbasis data faktual, bukan sekadar administratif.

“Transparansi dalam pendataan dan pelaporan publik harus dijaga, karena kepercayaan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah lahir dari keterbukaan dan akurasi data,” ujar anggota Badan Anggaran DPR RI itu.

 Lebih lanjut, Marwan menekankan bahwa kecepatan eksekusi merupakan faktor kunci dalam menjaga efektivitas stimulus. 

Ia mengingatkan, keterlambatan realisasi bantuan hingga akhir tahun justru akan mengurangi dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi.

Marwan juga meminta pemerintah segera mengambil langkah korektif bila ada program kementerian yang belum siap dijalankan, dengan mengalihkan anggaran ke program lain yang lebih siap memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.

“Stimulus konsumtif harus diimbangi dengan stimulus produktif. Bantuan sosial tidak boleh berhenti pada tujuan jangka pendek menjaga konsumsi, tetapi juga harus mendorong peningkatan produktivitas masyarakat,” kata Marwan.

Ia menilai, bantuan seharusnya menjadi investasi sosial yang memperkuat kemandirian masyarakat, bukan sekadar “bantuan hidup” sementara.

Sebab itu, penempatan dana di bank-bank Himbara, menurutnya, harus diarahkan untuk memperluas akses kredit bagi sektor mikro, kecil, dan padat karya.

Kredit produktif, imbuhnya, akan menjadi mesin pertumbuhan baru yang berkelanjutan.

Sekretaris Fraksi Demokrat DPR RI itu juga menyoroti potensi risiko inflasi dan ketimpangan antarwilayah akibat meningkatnya daya beli masyarakat. 

Dia mengingatkan, tanpa pengendalian pasokan, lonjakan harga kebutuhan pokok bisa terjadi, terutama di wilayah dengan tantangan logistik tinggi.

Karenanya, distribusi bantuan perlu mempertimbangkan kondisi geografis dan kapasitas pasokan daerah. 

Pemerintah, kata Marwan, harus memastikan manfaat stimulus menjangkau seluruh wilayah Indonesia, tidak hanya terpusat di perkotaan atau Pulau Jawa.

Marwan menegaskan bahwa paket stimulus kuartal IV 2025 bukan sekadar kebijakan fiskal, melainkan ujian bagi kemampuan negara dalam mengelola kepercayaan publik.

“Bila dijalankan dengan integritas, presisi, dan kecepatan, stimulus ini akan menjadi energi penggerak bagi ekonomi yang inklusif dan berkeadilan,” ucapnya.

“Namun bila pelaksanaannya lalai dan pengawasannya lemah, kebijakan ini berisiko kehilangan maknanya, sekadar menjadi angka-angka di atas laporan keuangan negara tanpa jejak nyata di kehidupan masyarakat,” lanjutnya.

Marwan menambahkan, Fraksi Partai Demokrat mendukung langkah pemerintah dalam pelaksanaan paket stimulus tersebut, namun akan terus melakukan pengawasan agar program berjalan sesuai tujuan.

“Mengawal stimulus agar tepat sasaran dan berkelanjutan berarti memastikan bahwa setiap rupiah anggaran benar-benar menjadi jembatan menuju kesejahteraan yang lebih merata,” ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Fraksi Demokrat 'Pelototi' Paket Stimulus Ekonomi Kuartal IV 2025: agar Tepat Sasaran

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bocoran Menkeu Purbaya: Bakal Ada Stimulus Ekonomi Baru buat Rakyat"

Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Ini Daftar Lengkap 17 Paket Stimulus Ekonomi 2025 Senilai Rp16,23 Triliun

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved