Berita Nasional Terkini

Beda Reaksi Gibran dan PSI soal Roy Suryo hingga Dokter Tifa Datangi Makam Keluarga Jokowi

Kunjungan Roy Suryo cs mendatangi makam ibunda Jokowi, Sudjiatmi Notomihardjo, viral dan menimbulkan beragam reaksi publik.

Kolase TribunTrends/YouTube
MAKAM KELUARGA JOKOWI - Roy Suryo dan Dokter Tifa melakukan ziarah ke makam keluarga Jokowi di Karanganyar. Beda respons Gibran dan PSI (Kolase TribunTrends/YouTube) 

Analisis Dokter Tifa dan Dugaan yang Disorot

Dalam video itu pula, Tifa menyoroti perbedaan usia orang tua Jokowi yang menurutnya terlalu muda saat kelahiran Jokowi.

Ia menyebut bahwa Widjiatno Notomihardjo, ayah Jokowi, lahir pada 30 Desember 1940, sedangkan Jokowi lahir 21 Juni 1961.

“Berarti Pak Widjiatno Notomihardjo kalau benar bapak dari Jokowi masih berusia 19 tahun waktu itu, kan gak lazim ya bapak 19 tahun,” ujarnya.

Selain itu, ia juga menyoroti usia ibunda Jokowi.

“Ibu Sudjiatmi juga lahir 15 Februari 1943, jadi muda sekali kalau seandainya ini benar ibu kandung dari seseorang yang lahir 21 Juni 1961. Kan muda sekali ketika melahirkan Joko Widodo,” katanya.

Dari analisis itu, Tifa kemudian menyimpulkan adanya dugaan ketidakwajaran dalam silsilah keluarga Jokowi.

“Kita bisa berhipotesis bahwa ini bukan ibu kandung Joko Widodo, jadi ada ibu lagi,” katanya.
 
Respons Gibran Rakabuming: Santai dan Berterima Kasih

Berbeda dengan tuduhan dan nada kritik keras, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka justru merespons dengan tenang dan bahkan berterima kasih kepada rombongan Roy Suryo dan dokter Tifa.

“Saya atas nama pribadi dan keluarga, mengucapkan terima kasih atas perhatian Pak Roy Suryo dan Ibu Dokter Tifa yang sudah sengaja datang melakukan ziarah kubur dan mendoakan kakek nenek kami tercinta yang telah tiada,” ujar Gibran kepada wartawan melalui pesan singkat, Jumat (10/10/2025).

Ia juga menegaskan bahwa makam keluarga Jokowi terbuka untuk umum dan siapa pun boleh datang untuk berziarah dan mendoakan.

“Makam tersebut adalah makam keluarga, siapa pun boleh melakukan ziarah kubur dan mendoakan almarhum kakek dan almarhumah nenek kami,” lanjutnya.

Ziarah kubur adalah kebiasaan mengunjungi makam keluarga atau tokoh yang dihormati untuk mendoakan arwah dan membersihkan makam, bukan untuk kepentingan politik atau investigasi.

Reaksi Keras dari PSI: Tindakan Tak Bermoral

Sementara itu, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memberikan reaksi keras terhadap aksi tersebut.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved