Berita Viral

Nasib Kepsek SMAN 1 Cimarga Usai Diduga Tampar Siswa Karena Merokok, Berakhir Dinonaktifkan

Sejumlah fakta terkini seputar kasus dugaan kekerasan terhadap siswa di SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten mengemuka.

Editor: Doan Pardede
(KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN)
KEPSEK TAMPAR SISWA - Suasana SMAN 1 Cimarga sepi dari aktivitas setelah ratusan murid mogok sekolah pada Senin (13/10/2025). 

TRIBUNKALTIM.CO - Sejumlah fakta terkini seputar kasus dugaan kekerasan terhadap siswa di SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten mengemuka.

Kejadian ini menjadi ramai ketika orang tua murid melaporkan kepala sekolah ke polisi setelah anaknya diduga ditampar karena ketahuan merokok di lingkungan sekolah. 

Insiden tersebut memicu gelombang reaksi, termasuk aksi mogok belajar oleh para siswa sebagai bentuk protes.

Pihak kepolisian telah menerima laporan dan tengah menyelidiki kebenaran dugaan kekerasan tersebut.

Baca juga: DP3A Kaltim Dorong Guru BK Jadi Garda Terdepan Cegah Kekerasan Anak di Sekolah

Berikut sejumlah fakta yang perlu diketahui terkait kasus Kepsek SMAN 1 Cimarga tampar siswa.

1. Siswa mogok sekolah usai insiden tamparan

Ratusan siswa SMAN 1 Cimarga kompak melakukan aksi mogok sekolah sebagai bentuk protes atas dugaan tindakan kekerasan oleh kepala sekolah.

Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga, Dini Fitria membenarkan, sebanyak 630 siswa dari 19 kelas tidak masuk sekolah pada Senin (14/10/2025).

"Kami sudah berkoordinasi dengan wakil kepala sekolah agar kegiatan belajar mengajar tetap berjalan kondusif, namun tampaknya anak-anak punya pandangan dan sikap sendiri," kata Dini dikutip dari Kompas.com, Senin (13/10/2025).

Aksi mogok itu disertai dengan pemasangan spanduk berisi tuntutan agar kepala sekolah dicopot dari jabatannya.

Dalam foto yang beredar di media sosial, terlihat tulisan “Kami tidak akan sekolah sebelum kepsek dilengserkan".

2. Kepala sekolah akui menampar karena siswa bohong

Dini Fitria mengungkapkan, ia menampar salah seorang siswa bukan karena perilaku merokok, melainkan karena ketidakjujuran.

Insiden itu terjadi saat kegiatan Jumat Bersih, ketika Dini menegur seorang siswa yang kedapatan merokok di lingkungan sekolah.

Namun, siswa itu membantah tudingan tersebut.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved