Berita Viral
Viral Video Dedi Mulyadi ke Pabrik Air Mineral, Penjelasan Pakar soal Air Pegunungan dan Sumur Bor
Viral video Dedi Mulyadi ke pabrik air mineral, ini penjelasan pakar soal air pegunungan dan sumur bor. Lebih sehat mana?
Ringkasan Berita:
- Video konten Gubernur Dedi Mulyadi viral soal temuan air mineral dari sumur bor
- Pakar sebut air minum aman harus terlindung dari limbah dan diolah dari filtrasi memadai
- Air juga harus diuji secara berkala
TRIBUNKALTIM.CO – Viral video Dedi Mulyadi ke pabrik air mineral, ini penjelasan pakar soal air pegunungan dan sumur bor. Lebih sehat mana?
Sebuah video di kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel (KDM) baru-baru ini menjadi sorotan publik.
Dalam video tersebut, Gubernur Jawa Barat itu melakukan kunjungan ke fasilitas pengolahan milik salah satu perusahaan air mineral terbesar di Indonesia.
Dalam kunjungan itu, sang gubernur menanyakan langsung asal sumber air yang digunakan oleh perusahaan.
Ia tampak terkejut saat mengetahui bahwa air yang diproduksi berasal dari bawah tanah melalui proses pengeboran, bukan dari mata air pegunungan seperti yang selama ini diyakini sebagian masyarakat.
Viralnya video tersebut memicu perbincangan publik mengenai asal-usul air mineral dalam kemasan dan memunculkan pertanyaan, apakah air dari pegunungan lebih baik dibandingkan air dari sumur bor?
Baca juga: Nasib 2 Polisi yang Viral Terlibat Penipuan Masuk Akpol Rp 2,6 Miliar, Ini Peran dan Kronologinya
Menanggapi hal ini, peneliti keamanan kesehatan global dari Griffith University, Australia, Dr. Dicky Budiman, menjelaskan bahwa perbedaan utama antara keduanya terletak pada asal hidrologi dan proses pelarutan mineral.
“Spring water atau mata air itu groundwater yang muncul secara alami di permukaan. Sedangkan sumur bor itu memompa air dari aquifer pada kedalaman tertentu. Komposisi kimianya sangat bergantung pada geologi lokal,” jelas Dr. Dicky kepada Tribunnews, Jumat (24/10/2025).
Perbedaan pH dan Kandungan Mineral
Air pegunungan umumnya memiliki pH netral hingga sedikit basa, berkisar antara 7 hingga 8.
Jika air tersebut mengalir melalui batuan karbonat, maka akan mengandung mineral seperti bikarbonat, kalsium, dan magnesium.
Kandungan ini tidak hanya memberikan rasa segar, tetapi juga menyumbang manfaat gizi meski dalam jumlah kecil.
Sebaliknya, air sumur bor memiliki karakteristik yang lebih bervariasi tergantung pada kondisi geologi setempat.
Di wilayah gambut, misalnya, air sumur bor cenderung lebih asam dan bisa mengandung kadar besi atau mangan yang tinggi.
Dalam beberapa kasus, ditemukan pula unsur berbahaya seperti arsenik, yang bisa berasal dari kondisi geologi atau pencemaran akibat aktivitas manusia seperti pertanian dan sistem septic tank.
“Sumur bor bisa mengandung lebih banyak besi, mangan, nitrat, bahkan unsur berbahaya seperti arsenik jika formasi geologinya mengandung atau ada cemaran,” tambah Dr. Dicky.
Baca juga: Viral Suami Ceraikan Istri Usai Lolos PPPK, Kronologi dan Tindak Lanjut BKPSDM

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.