Berita Nasional Terkini
Kader PSI Sebut Mahfud MD 'Sengkuni' Karena Kritik Whoosh, Ingatkan Jangan Lupa Kebaikan Jokowi
Mahfud MD kritik proyek Whoosh dan IKN, mendapat reaksi keras dari kader PSI Sudarsono yang menyebutnya "Sengkuni" karena mengkritik kebijakan Jokowi.
Penulis: Doan Pardede | Editor: Christoper Desmawangga
TRIBUNKALTIM.CO - Mantan Menkopolhukam, Mahfud MD, baru-baru ini menerima kritik tajam setelah mengomentari polemik dua proyek besar pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yakni proyek kereta cepat Whoosh dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Whoosh dan IKN adalah program unggulan Jokowi saat menjadi Presiden RI periode 2019-2024.
Dalam komentarnya, Mahfud menyatakan bahwa kedua proyek tersebut berpotensi menimbulkan pelanggaran hukum dan terjadi korupsi, termasuk dugaan mark-up biaya pada proyek Whoosh dan penggunaan anggaran negara yang berlebihan untuk proyek IKN.
Sebagai ahli hukum, Mahfud juga mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk menyelesaikan persoalan ini.
Baca juga: Respons Mahfud MD saat Diminta KPK Lapor Dugaan Mark Up Whoosh
Namun, komentar Mahfud mengenai kedua program tersebut memicu polemik yang lebih luas.
Sudarsono, seorang mantan kader PDIP yang kini bergabung dengan PSI, menyatakan bahwa Mahfud telah melangkah terlalu jauh dengan memberikan kritik yang dianggapnya tidak tepat.
Hal lain yang membuat kurang pas, kata Sudarsono, Mahfud, sebelumnya merupakan 'orang dalam' atau bagian dari pemerintahan Jokowi dan diangkat menjadi menteri oleh Presiden, kini justru mengkritik kebijakan yang pernah ia dukung.
"Mahfud Menjadi "Sengkuni"
Dalam sebuah podcast yang disiarkan oleh Unpacking Indonesia, Sudarsono mengungkapkan kekesalannya atas komentar Mahfud.
Ia bahkan menyebut Mahfud sebagai “Sengkuni”, sebuah tokoh dalam pewayangan yang dikenal licik, manipulatif, dan pandai menghasut.
Menurut Sudarsono, Mahfud seharusnya lebih berhati-hati dalam menyampaikan kritik terhadap kebijakan yang ia pernah jalankan sebagai bagian dari kabinet Jokowi.
"Bagi kami, kami marah terutama orang-orang yang dulunya mengabdi dengan beliau (Jokowi) dan diangkat oleh beliau, seperti Mahfud, hingga Said Didu," ujar Sudarsono.
"Saya kok bingung ini, Mahfud kok jadi Sengkuni ya? Artinya kemarin dia seperti apa, kok ikut-ikutan ngupas IKN yang katanya berpotensi ada pelanggaran, termasuk di Whoosh yang dia juga katakan ada pelanggaran," lanjutnya.
Sudarsono menilai bahwa komentar Mahfud dapat menciptakan kegaduhan di publik.
"Dia (Mahfud MD) sekian tahun ikut beliau (Jokowi) dan menjabat sebagai Menkopolhukam. Berarti dia tahu semua dinamika di dalam pemerintahan, kok sekarang ikut-ikutan menyampaikan kritik seperti itu? Ini yang membuat gaduh," jelasnya.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.