Berita Viral

Pernyataan Admin Medsos Wali Kota Surabaya Usai Suara Bocor di Live IG Viral, Kini Mengundurkan Diri

Kasus admin medsos Wali Kota Surabaya viral kini tengah menjadi perhatian publik di berbagai platform media sosial.

AI Microsoft Copilot
ADMIN MEDSOS - Ilustrasi logo Instagram, diolah di AI Microsoft Copilot. Klarifikasi admin medsos Wali Kota Surabaya soal suaranya bocor di live IG viral. (AI Microsoft Copilot) 

Ringkasan Berita:
  • Admin medsos Wali Kota Surabaya, Hening Dzikrillah, viral usai suaranya terekam dalam live Instagram Eri Cahyadi
  • Hening menjelaskan bahwa insiden itu murni kesalahan pribadi dan tak melibatkan wali kota
  •  Ia mengakui kelalaiannya dan memutuskan mundur sebagai bentuk tanggung jawab moral dan profesional.
 

TRIBUNKALTIM.CO - Kasus admin medsos Wali Kota Surabaya viral kini tengah menjadi perhatian publik di berbagai platform media sosial.

Sosok di balik akun resmi Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, bernama Hening Dzikrillah, menjadi sorotan setelah rekaman video siaran langsung atau live Instagram milik sang wali kota beredar luas di dunia maya.

Dalam video tersebut, terdengar percakapan antara Hening dan rekannya yang secara tidak sengaja masuk ke siaran langsung, menimbulkan spekulasi publik tentang pengelolaan konten di akun resmi pemerintah daerah.

Peristiwa ini bermula saat akun Instagram resmi milik Eri Cahyadi sedang melakukan live streaming.

Namun, di tengah siaran tersebut, terdengar suara Hening Dzikrillah yang berbincang dengan rekan kerjanya.

Tanpa disadari, mikrofon pada perangkat siaran tetap aktif, sehingga obrolan internal itu terekam dan terdengar jelas oleh para penonton.

Baca juga: Respons Mendikdasmen soal Petisi Viral Tolak TKA 2025 yang Tembus 200 Ribu Tanda Tangan

Cuplikan video tersebut kemudian tersebar luas di media sosial dan memancing berbagai tanggapan dari masyarakat.

Dalam rekaman yang viral, terdengar jelas potongan kalimat yang diucapkan Hening kepada temannya.

“Kalau seperti ini, Mat, videonya kan bagus. Kita simpan saja dulu kalau aja nanti hujan bisa dipakai jadi seolah-olah bapak keliling,” ucapnya dalam percakapan tersebut.

Kalimat ini kemudian ditafsirkan oleh sebagian warganet sebagai bentuk “rekayasa konten” atau upaya menciptakan kesan tertentu terhadap kegiatan wali kota, yang memicu perdebatan publik.

Dalam dunia manajemen media sosial, istilah setting konten atau content setting memiliki arti teknis yang cukup spesifik.

Setting konten adalah proses merancang, mengatur, dan menentukan strategi penyajian informasi dalam media digital agar selaras dengan tujuan komunikasi, karakter audiens, dan momen publikasi.

Proses ini tidak selalu berarti manipulasi, melainkan strategi umum dalam komunikasi digital.

Misalnya, menentukan narasi utama apa yang ingin disampaikan, mengatur waktu unggah agar berdampak maksimal (seperti pagi hari, saat hujan, atau menjelang acara besar), serta memilih format visual yang sesuai, apakah berupa video, infografik, atau foto kegiatan.

Dalam konteks pejabat publik, seperti wali kota, setting konten umumnya dilakukan untuk memastikan pesan-pesan pemerintah tersampaikan dengan efektif dan konsisten.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved