Berita Nasional Terkini

Budi Arie Segera Temui Prabowo, Sinyal Projo Gabung Gerindra Makin Kuat

Ketua Umum DPP Projo, Budi Arie Setiadi, memastikan dirinya akan segera bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto.

Editor: Heriani AM
Tribunnews/Ibriza Fasti Ifhami
KONGRES PROJO - Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad bersama Ketua Umum DPP Projo Budi Arie Setiadi beserta jajaran organisasi Projo, di sela-sela Kongres III DPP PROJO, di Grand Sahid Jaya, Sabtu (1/11/2025). Budi Arie mengaku ingin berlabuh di Partai Gerindra. (Tribunnews/Ibriza Fasti Ifhami) 
Ringkasan Berita:
  • Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi menegaskan siap bergabung ke Partai Gerindra dan segera menemui Presiden Prabowo untuk menyampaikan langsung kesiapannya.
  • Langkah Projo dianggap strategi politik Jokowi untuk tetap menjaga pengaruh di pemerintahan Prabowo, bahkan disebut sebagai “kuda Troya politik” menuju 2029.
  • Projo menepis isu putus hubungan dengan Jokowi dan menyebut transformasi serta perubahan logo bukan tanda perpecahan, melainkan perluasan peran organisasi.

 

TRIBUNKALTIM.CO - Ketua Umum DPP Projo, Budi Arie Setiadi, memastikan dirinya akan segera bertemu dengan Presiden sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Pertemuan tersebut akan menjadi ajang penyampaian langsung kesiapan Budi Arie untuk bergabung ke partai berlambang kepala burung garuda itu.

Langkah ini memperkuat sinyal politik yang sebelumnya mencuat dari Kongres III Projo di Jakarta.

Budi Arie menegaskan, kesediaannya masuk Gerindra dilandasi niat baik dan komitmen untuk bekerja bersama pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca juga: Prabowo Ambil Alih Utang KCIC, Uang Rampasan Koruptor Bakal Dipakai Bayar Whoosh

Ia mengaku, Prabowo bahkan lebih dulu menanyakan kesiapannya, menunjukkan adanya komunikasi intens antara keduanya.

Meski begitu, waktu pasti pertemuan masih dirahasiakan dan disebut akan dilakukan dalam waktu dekat.

“Selanjutnya, saya akan secara langsung menyampaikan kesiapan saya tersebut kepada Bapak Presiden. Bisa juga sekaligus pada kesempatan penyampaian hasil-hasil Kongres III Projo kepada Bapak Presiden,” ujar Budi Arie kepada Tribunnews.com, Selasa (4/11/2025).

Ia menegaskan bahwa kesediaannya bergabung dengan Partai Gerindra dilandasi niat baik dan kesiapan untuk bekerja keras bersama.

Menurutnya, Prabowo Subianto bahkan telah lebih dulu menanyakan langsung kesediaannya untuk bergabung.

“Apalagi Pak Prabowo sudah menanyakan kesediaan saya,” kata Budi.

Meski demikian, Budi belum merinci waktu pasti pertemuan tersebut. Ia hanya menyebut bahwa pertemuan akan dilakukan dalam waktu dekat.

Pernyataan ini memperkuat sinyal politik yang sebelumnya ia lontarkan dalam Kongres III DPP Projo di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (1/11/2025). Dalam forum tersebut, Budi menyatakan tekad untuk memperkuat partai yang dipimpin oleh Prabowo.

“Kami bertekad untuk memperkuat partai yang dipimpin oleh Presiden Prabowo. Ya, betul. Iya lah, pasti Gerindra,” ujar Budi Arie saat jumpa pers usai memberikan arahan dalam kongres tersebut.

Baca juga: Dekati Prabowo, Projo Bantah Hubungan dengan Jokowi Berakhir

Gerindra Buka Pintu, Syarat Keanggotaan Sudah Terpenuhi

Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani, menyatakan bahwa Gerindra adalah partai terbuka dan siap menerima siapa pun yang memenuhi syarat keanggotaan.

“Pada prinsipnya Partai Gerindra itu partai terbuka. Yang penting satu, sudah berumur 17 tahun ke atas atau sudah menikah, yang kedua dia WNI,” kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/11/2025).

Muzani menyebut bahwa Budi Arie telah memenuhi syarat, dan secara prinsip bisa diterima sebagai anggota. Namun ia juga mengakui bahwa wacana ini belum dibahas langsung dengan Prabowo.

“Belum. Saya belum ketemu presiden sejak ada berita ini,” tandas Wakil Ketua MPR RI itu.

Strategi Politik

Langkah Relawan Projo yang menyatakan siap bergabung dengan Partai Gerindra dan mengganti logo organisasi dinilai bukan sekadar perubahan simbolik. 

Analis komunikasi politik Hendri Satrio menilai, langkah itu bisa menjadi bagian dari strategi politik Presiden ke-7 Joko Widodo untuk tetap menjaga pengaruhnya di lingkar kekuasaan pemerintahan Prabowo Subianto.

Projo, yang selama ini dikenal sebagai barisan loyalis Jokowi, disebut tengah memainkan manuver halus menjelang peta politik 2029.

Projo adalah organisasi relawan yang awalnya mendukung Presiden Joko Widodo, namun kini telah beralih mendukung Presiden Prabowo Subianto.

Baca juga: Dekati Prabowo, Projo Bantah Hubungan dengan Jokowi Berakhir

Strategi tersebut kata dia, untuk menyusupkan pengaruh Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) ke Gerindra.

"Menurut saya, itu sangat mungkin adalah strategi Jokowi juga untuk menyusupkan Projo ke Gerindra, supaya Jokowi juga memahami arah dan strategi Gerindra mau apa ke depan," ujar Hensa, Selasa (4/11/2025).

Hensa menjelaskan, bisa jadi langkah tersebut merupakan strategi di depan publik di mana Projo tampak berpisah dari Jokowi.

Namun, ia mengingatkan catatan sejarah Projo yang pernah 'ngambek' dan mengancam bubar, tapi akhirnya selamat karena Ketua Umum Budi Arie Setiadi diangkat jadi Wakil Menteri Desa saat itu.

"Orang mungkin pikir Projo lagi ngambek. Menurut saya nggak, pasti orang-orang Projo tahu bahwa mereka harus berterima kasih pada Jokowi," tambahnya.

Hensa pun mengingatkan publik soal kepiawaian Jokowi dikenal dalam manuver politik, sehingga ia pun menilai hal itu murni strategi. 

"Bisa jadi seolah-olah dibuat mereka berpisah. Padahal itu adalah sebuah strategi untuk memperkuat ide Jokowi sebelumnya, Prabowo-Gibran 2 periode," kata Hensa.

Baca juga: Respons Budi Arie soal Projo Disebut Putus Hubungan dengan Jokowi

Menurutnya, Projo sengaja disusupkan untuk memengaruhi keputusan internal Gerindra, sekaligus memantau strategi Prabowo Subianto dan partainya dalam dua periode ke depan.

"Hati-hati buat Gerindra. Ini bisa jadi Projo adalah kuda Troya-nya Jokowi buat Gerindra yang sengaja disusupkan supaya keinginan Jokowi soal Prabowo-Gibran 2 periode itu benar-benar terjadi," tegas Hensa.

Ia juga menyinggung munculnya pesaing Gibran Rakabuming Raka, seperti Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa popularitasnya kian meroket karena kinerjanya.

"Apalagi sekarang Gibran punya pesaing yang namanya Purbaya. Untuk mengantisipasi itu, makanya Projo bisa jadi membuat manuver itu," katanya.

Perubahan logo Projo, yang direncanakan akan diubah menjadi semut yang melambangkan rakyat kecil, dinilai Hensa sebagai bagian dari drama atau pertunjukkan politik.

"Menjadi Gajah vs Semut itu tandanya sudah terbaca seolah-olah berpisah, padahal politik yang sesungguhnya itu tidak mungkin di permukaan atau terlihat, kalau yang terjadi di depan itu namanya drama atau pertunjukkan politik," pungkasnya.

Baca juga: Respons Jokowi Soal Siluet Wajahnya Dihapus dari Logo Projo, Beri Perintah Khusus untuk Relawan

Bantah Hubungan dengan Jokowi Berakhir

Dekati Presiden Prabowo Subianto, Wakil Ketua Umum Projo, Freddy Alex Damanik bantah hubungan dengan Jokowi berakhir,  Senin (3/11/2025).

Freddy Alex Damanik, membantah anggapan bahwa kedekatan organisasi relawan tersebut dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) telah berakhir dan kini beralih mendukung Prabowo Subianto.

Menurutnya, isu tersebut tidak benar dan hanya framing yang menyesatkan.

“Tidak, tidak benar. Jangan kita di-framing seolah-olah kita sudah tidak dengan Pak Jokowi, bukan seperti itu,” ujar Freddy dalam sebuah tayangan yang dikutip, Senin (3/11/2025).

Baca juga: Respons Budi Arie soal Projo Disebut Putus Hubungan dengan Jokowi

Projo dikenal sebagai salah satu kelompok relawan paling loyal kepada Jokowi sejak Pilpres 2014.

Seiring waktu, organisasi ini berkembang menjadi ormas dengan basis politik yang lebih luas.

Freddy menegaskan, sejak awal Projo memang bergerak bersama Jokowi, dan dalam perjalanannya juga mendukung Prabowo.

Hal ini, menurutnya, merupakan bagian dari dinamika politik yang wajar.

KONGRES lll PROJO - Suasana Puri Agung Convention Hall, Hotel Sahid Jaya, Jakarta, mulai terasa sibuk menjelang pelaksanaan Kongres III Projo pada 1–2 November 2025 besok. Wakil Ketua Umum Projo, Freddy Alex Damanik, membantah isu bahwa relawan Projo telah meninggalkan Joko Widodo (Jokowi) dan beralih mendukung Prabowo Subianto. (Tribunnews.com/Igman Ibrahim)
KONGRES lll PROJO - Suasana Puri Agung Convention Hall, Hotel Sahid Jaya, Jakarta, mulai terasa sibuk menjelang pelaksanaan Kongres III Projo pada 1–2 November 2025 besok. Wakil Ketua Umum Projo, Freddy Alex Damanik, membantah isu bahwa relawan Projo telah meninggalkan Joko Widodo (Jokowi) dan beralih mendukung Prabowo Subianto. (Tribunnews.com/Igman Ibrahim) (Tribunnews.com/Igman Ibrahim)

Transformasi dan Perubahan Logo

Eksistensi Projo kembali menjadi sorotan setelah Kongres III digelar di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Selatan.

Salah satu agenda penting dalam kongres tersebut adalah pembahasan perubahan logo organisasi.

Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, menyebut langkah ini sebagai bentuk transformasi organisasi sekaligus penegasan bahwa Projo tidak lagi berfokus pada figur tertentu.

Baca juga: Respons Jokowi Soal Siluet Wajahnya Dihapus dari Logo Projo, Beri Perintah Khusus untuk Relawan

Freddy menambahkan, transformasi ini juga menyangkut penegasan identitas nama Projo.

“Sejak 2014, berdasarkan AD/ART, nama organisasi ini memang Projo, bukan akronim Pro Jokowi. Sebutan Pro Jokowi itu bagian dari sejarah,” jelasnya.

Ia juga menjelaskan bahwa kata Projo memiliki makna lebih luas, yakni merujuk pada negeri dan rakyat, orang-orang yang mencintai bangsa dan masyarakatnya.

KONGRES lll PROJO - Suasana Puri Agung Convention Hall, Hotel Sahid Jaya, Jakarta, mulai terasa sibuk menjelang pelaksanaan Kongres III Projo pada 1–2 November 2025 besok. Wakil Ketua Umum Projo, Freddy Alex Damanik, membantah isu bahwa relawan Projo telah meninggalkan Joko Widodo (Jokowi) dan beralih mendukung Prabowo Subianto. (Tribunnews.com/Igman Ibrahim)
KONGRES lll PROJO - Suasana Puri Agung Convention Hall, Hotel Sahid Jaya, Jakarta, mulai terasa sibuk menjelang pelaksanaan Kongres III Projo pada 1–2 November 2025 besok. Wakil Ketua Umum Projo, Freddy Alex Damanik, membantah isu bahwa relawan Projo telah meninggalkan Joko Widodo (Jokowi) dan beralih mendukung Prabowo Subianto. (Tribunnews.com/Igman Ibrahim) (Tribunnews.com/Igman Ibrahim)

Meski sudah diputuskan tidak lagi menggunakan wajah Jokowi, Freddy mengakui hingga kini belum ada logo baru yang resmi dipilih sebagai pengganti.

“Untuk namanya tetap Projo. Kalau orang Manado bilang, Prabowo Jo…,” ujarnya sambil berkelakar.

Dengan penegasan ini, Projo ingin menunjukkan bahwa transformasi yang dilakukan bukan berarti memutus hubungan dengan Jokowi, melainkan memperluas peran organisasi agar tidak terikat pada satu figur politik semata.

Tanggapan Budi Arie

Budi Arie menegaskan bahwa nama organisasi relawan Projo tidak dimaksudkan untuk menunjukkan dukungan terhadap individu tertentu.

Ia menjelaskan sejak didirikan pada tahun 2013, Projo tidak memiliki kaitan langsung dengan nama seorang tokoh mana pun.

Meski selama ini publik mengenal Projo sebagai singkatan dari Pro-Jokowi atau Pro-Joko Widodo, Budi Arie membantah anggapan tersebut.

Baca juga: Budi Arie Resmi Gabung Gerindra, Pengamat: Tanda Projo tak Lagi Pro Jokowi

“Projo tidak punya kepanjangan apa pun. Hanya saja teman-teman media dulu menyebutnya Pro-Jokowi karena lebih mudah diucapkan,” jelasnya, Sabtu (1/11/2025).

Mantan Menteri Koperasi RI itu kemudian menerangkan bahwa kata Projo berasal dari bahasa Sanskerta dan Jawa Kawi, yang berarti “negeri” dan “rakyat.”

“Dalam bahasa Sanskerta, Projo berarti negeri, sementara dalam Jawa Kawi artinya rakyat,” ujarnya.

Berdasarkan makna tersebut, Budi Arie menekankan bahwa seluruh kader Projo merupakan kelompok yang mencintai negeri dan rakyatnya, bukan individu tertentu sebagaimana yang kerap diasosiasikan sebelumnya.

“Kaum Projo adalah mereka yang mencintai negara dan rakyatnya,” tegasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Projo Bantah Romantisme dengan Jokowi Berakhir Lalu Balik Badan ke Prabowo: Jangan Framing Kami dan Manuver Projo Ingin Merapat ke Gerindra, Pengamat: Strateginya Jokowi.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Budi Arie Ngaku Segera Temui Prabowo, Sinyal Gabung Gerindra Menguat, https://www.tribunnews.com/nasional/7750698/budi-arie-ngaku-segera-temui-prabowo-sinyal-gabung-gerindra-menguat.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved