Berita Nasional Terkini
Respons Budi Arie soal Projo Disebut Putus Hubungan dengan Jokowi
Budi Arie Setiadi menegaskan bahwa hubungan antara Projo dan Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), tidak pernah terpisahkan.
Ringkasan Berita:
TRIBUNKALTIM.CO - Budi Arie Setiadi menegaskan bahwa hubungan antara Projo dan Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), tidak pernah terpisahkan.
Hal itu disampaikannya saat kembali terpilih menjadi Ketua Umum Projo untuk periode 2025–2030 dalam Kongres III Projo yang digelar di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, pada Sabtu (1/11/2025) dan Minggu (2/11/2025).
Dalam sambutannya, Budi Arie membantah keras isu yang menyebut bahwa Projo telah berpisah dengan Jokowi pasca berakhirnya masa jabatan dua periode presiden tersebut.
Ia menilai pemberitaan yang beredar di sejumlah media hanyalah bentuk framing yang berpotensi memecah belah.
“Jadi sejarah Projo adalah sejarahnya Bapak Jokowi sampai 10 tahun berlangsung dari 2014 sampai 2024. Karena saya mendapat berita dari berbagai media, kok ada yang bilang Projo pisah dari Bapak Jokowi. Ini luar biasa sekali framing adu dombanya,” ujar Budi Arie, Minggu (3/11/2025).
Baca juga: Pengamat Sebut Budi Arie Gabung Gerindra Karena Jokowi Tak Lagi Dianggap Menarik
Projo dan Jokowi: Hubungan Tak Terpisahkan
Projo, singkatan dari Pro Jokowi, merupakan organisasi relawan politik yang lahir menjelang Pemilihan Presiden 2014.
Sejak awal berdirinya, Projo dikenal sebagai kelompok yang berperan besar dalam menggalang dukungan rakyat untuk kemenangan Jokowi selama dua periode kepemimpinan.
Maka tak heran, bagi Budi Arie, hubungan antara Projo dan Jokowi sudah melebur menjadi satu bagian penting dalam sejarah politik Indonesia modern.
Namun, dalam Kongres III Projo, muncul wacana pergantian logo organisasi yang selama ini menampilkan siluet wajah Jokowi.
Langkah ini kemudian disalahartikan oleh sebagian pihak sebagai tanda perpisahan antara Projo dan Jokowi.
Budi Arie menegaskan, narasi tersebut sama sekali tidak benar.
“Dari perkembangan berita, ini seolah-olah disampaikan terkesan Projo putus hubungan dengan Pak Jokowi. Jangan di-framing. Projo ini lahir karena ada Pak Jokowi. Tolong kepada semua media jangan mengadu domba sesama anak bangsa,” ujarnya.
Menurut Budi Arie, perubahan logo dilakukan bukan karena ingin menjauh dari figur Jokowi, melainkan sebagai bagian dari upaya pembaruan identitas organisasi agar tidak terkesan mengkultuskan individu.
“Logo Projo akan kita ubah, supaya tidak terkesan kultus individu,” jelas mantan Menteri Koperasi itu.
Istilah kultus individu sendiri mengacu pada praktik politik di mana seseorang atau kelompok terlalu menonjolkan pemujaan terhadap tokoh tertentu hingga melampaui rasionalitas organisasi.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20251103_budi-arie-jokowi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.