Berita Nasional Terkini

Musim Hujan Diperkirakan BMKG Datang Lebih Cepat hingga April 2026, Berikut Daftar Wilayah Terdampak

BMKG juga mencatat bahwa musim hujan ini diprediksi akan berlangsung cukup panjang, yakni dari Agustus 2025 hingga April 2026.

Editor: Yara Tahnia
Canva
PRAKIRAAN CUACA TERBARU - Ilustrasi cuaca hujan. Dari hasil pemantauan dan analisis data iklim terbaru, diketahui bahwa sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan mulai diguyur hujan secara bertahap sejak Agustus hingga November 2025. (Canva) 

Terutama di Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, Sulawesi, serta wilayah di Maluku dan Papua. 

Sementara itu, hanya 2,9 persen wilayah yang diprediksi akan menerima curah hujan di bawah normal.

Kondisi ini, menurut Dwikorita, harus menjadi perhatian serius.

Baca juga: Banjir Bandang Terjang Bali, 9 Orang Meninggal, Nana Mirdad: Air Datang seperti Tsunami

“Dengan kondisi ini, potensi ancaman bahaya hidrometeorologi yang dapat menyebabkan dampak seperti banjir, banjir bandang, genangan air, tanah longsor, dan angin kencang tetap perlu diwaspadai, terutama pada wilayah dengan prediksi curah hujan atas normal,” ujarnya.

Faktor Iklim Global Jadi Pemicu

Deputi Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, menjelaskan bahwa lebih cepatnya musim hujan tahun ini dipengaruhi oleh beberapa dinamika iklim global dan regional. 

Meski fenomena ENSO (El Niño–Southern Oscillation) saat ini berada dalam kondisi netral, fenomena Indian Ocean Dipole (IOD).

Tercatat dalam fase negatif (–1,2), yang mendorong peningkatan pasokan uap air dari Samudra Hindia ke wilayah barat Indonesia.

Selain itu, suhu permukaan laut di sekitar Indonesia juga lebih hangat dari rata-rata (+0,42°C), yang memperkuat potensi pembentukan awan hujan.

BMKG mendorong berbagai sektor untuk bersiap menghadapi musim hujan 2025/2026 yang datang lebih awal.

Baca juga: Dahsyatnya Banjir Bandang di Mauponggo NTT, Korban Tewas Ditemukan 2 Kilometer dari Rumahnya

Di sektor pertanian, petani disarankan menyesuaikan kalender tanam, memilih varietas tahan air, dan memastikan sistem irigasi berfungsi baik.

Sektor perkebunan perlu waspada terhadap hama dan penyakit akibat kelembapan tinggi.

Sementara itu, pengelola waduk dan PLTA diminta mengatur operasional agar penyimpanan air optimal saat puncak hujan.

Di bidang kesehatan, BMKG memperkirakan peningkatan kasus DBD pada Desember 2025 hingga Januari 2026 akibat kelembapan tinggi.

Risiko Bencana dan Imbauan Mitigasi

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved