Berita Nasional Terkini

Survei Indikator: Prabowo Unggul 46,7 Persen, Dedi Mulyadi dan Anies di Posisi Berikutnya

Prabowo Subianto kembali unggul di survei Indikator Politik Indonesia dengan elektabilitas 46,7 persen, jauh meninggalkan pesaing lain.

Editor: Heriani AM
BPMI Setpres/Rusman
SURVEI INDIKATOR - Foto saat Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menggelar rapat bersama jajaran Menteri Kabinet Merah Putih, Rabu, 6 Agustus 2025. Prabowo Subianto kembali unggul di survei Indikator Politik Indonesia dengan elektabilitas 46,7 persen, jauh meninggalkan pesaing lain. (BPMI Setpres/Rusman) 
Ringkasan Berita:
  • Prabowo Subianto kembali unggul di survei Indikator Politik Indonesia dengan elektabilitas 46,7 persen, jauh meninggalkan pesaing lain.
  • Dedi Mulyadi naik ke posisi kedua (18,4 % ), disusul Anies Baswedan (9 % ), sementara Gibran hanya 4,8 % .
  • Burhanuddin Muhtadi menilai tingginya dukungan publik pada Prabowo karena kepuasan terhadap kinerja pemerintahannya.

 

TRIBUNKALTIM.CO - Presiden Prabowo Subianto kembali menempati posisi teratas dalam survei elektabilitas calon presiden versi Indikator Politik Indonesia. 

Jika pemilihan umum digelar saat ini, Prabowo diprediksi unggul jauh dari nama-nama lain yang disimulasikan, dengan tingkat elektabilitas mencapai 46,7 persen.

Posisi kedua ditempati oleh Dedi Mulyadi dengan elektabilitas 18,4 persen, disusul Anies Baswedan di urutan ketiga dengan 9 persen.

Sementara itu, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka belum mampu menembus tiga besar dan hanya meraih 4,8 persen dukungan.

Baca juga: Pesan Terakhir Mantan Ketua KPK Antasari Azhar untuk Presiden Prabowo Soal Pemberantasan Korupsi

Menurut Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, kuatnya asosiasi publik terhadap kinerja pemerintahan menjadi faktor utama yang mendongkrak elektabilitas Prabowo.

“Dalam simulasi semi terbuka 25 nama calon presiden, Prabowo Subianto unggul 46,7 persen,” ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi pers, Sabtu (8/11/2025).

Di bawah Prabowo, Dedi Mulyadi (Demul) menempati posisi kedua dengan elektabilitas 18,4 persen, disusul Anies Baswedan di urutan ketiga dengan 9 persen. 

Sementara Gibran Rakabuming Raka belum mampu menembus tiga besar, hanya meraih 4,8 persen.

Burhanuddin menjelaskan rendahnya elektabilitas Gibran disebabkan oleh kuatnya asosiasi publik terhadap kinerja pemerintahan dengan sosok Prabowo sebagai Presiden. 

Selain itu, Gibran dinilai belum memiliki rekam jejak nasional yang kuat, dan basis dukungannya masih terbatas di Jawa Tengah.

“Kepuasan publik terhadap pemerintahan Prabowo meningkat, tetapi kredit elektoralnya lebih banyak mengalir ke Pak Prabowo, bukan ke partai ataupun tokoh lain yang berada di pemerintahan,” jelas Burhanuddin.

Baca juga: Prabowo Ngaku Hopeng dan Tak Takut dengan Jokowi, Pengamat Sebut Strategi untuk Tenangkan Publik

Nama-nama lain yang mencatat elektabilitas di kisaran 1–4 persen antara lain Agus Harimurti Yudhoyono (3,9persen), Ganjar Pranowo (3,7persen), Purbaya Yudhi Sadewa (1,5persen), Sherly Tjoanda (1,1persen), dan Khofifah Indar Parawansa (0,5persen). Adapun 7,6 persen responden menyatakan belum menentukan pilihan (TT/TJ).

Dalam simulasi yang hanya menyertakan tiga nama capres, Prabowo tetap unggul telak dengan 68,4 persen, diikuti Anies Baswedan (14,3persen) dan Gibran (9,8persen). Sebanyak 7,5 persen responden memilih tidak tahu atau tidak menjawab.

Burhanuddin menilai hasil ini menunjukkan bahwa dukungan terhadap Prabowo masih solid meski sudah satu tahun menjabat sebagai Presiden. 

Sementara Gibran, meski telah menjadi Wakil Presiden, belum menunjukkan lonjakan elektabilitas yang signifikan.

Di sisi lain, Dedi Mulyadi menunjukkan tren kenaikan yang kuat, terutama di wilayah basis politiknya seperti Jawa Barat dan Banten.

“Basis terbesar dukungan Dedi Mulyadi ada di Jawa Barat sebesar 43,5 persen,” ungkap Burhanuddin.

Survei Indikator Politik Indonesia dilakukan pada 20–27 Oktober 2025 terhadap 1.220 responden melalui wawancara tatap muka. 

Baca juga: Presiden Prabowo Tegaskan Tidak Takut dan Tidak Dikendalikan oleh Jokowi

Margin of error survei ini ±2,9?ngan tingkat kepercayaan 95persen.

Temuan Indikator ini sejalan dengan hasil survei Poltracking Indonesia yang dirilis sebelumnya pada 19 Oktober 2025. 

Dalam survei tersebut, Prabowo juga menempati posisi teratas dengan elektabilitas 40,6 persen, disusul Dedi Mulyadi (9,1persen) dan Anies Baswedan (4,4persen). Gibran berada di posisi keempat dengan 2,9 persen.

“Top of mind ini pertanyaan terbuka. Kita tidak membuat simulasi nama, kita tanyakan ke publik jika pemilu dilakukan pada hari ketika mewawancara tatap muka. Prabowo 40,6persen, Dedi Mulyadi 9,1persen, Anies Baswedan 4,4persen, Gibran Rakabuming Raka 2,9persen, Ganjar Pranowo 1,7persen,” kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yudha, dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu (19/10).

Dalam simulasi semi terbuka versi Poltracking, tiga nama teratas tetap sama: Prabowo (48,5persen), Dedi Mulyadi (15,7persen), dan Anies Baswedan (6,3persen). Sementara dalam simulasi 10 besar, Prabowo meraih 49,1persen, Dedi Mulyadi 17,1persen, dan Anies Baswedan 6,9persen.

Adapunsurvei Poltracking ini dilakukan dengan metode multistage random sampling terhadap 1.220 responden di seluruh Indonesia. 

Margin of error sekitar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Responden merupakan warga berusia di atas 17 tahun, dan survei dilakukan pada 3–10 Oktober 2025. (*)
 
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Survei Indikator: Prabowo Masih Capres Terkuat, Gibran Tertinggal dari Dedi Mulyadi dan Anies.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved