Ledakan di Jakarta Utara

F Bawa 7 Peledak ke SMAN 72 Jakarta, Orang Rumah Tidak Curiga Aktivitas Terduga Pelaku

Ketua RT 10, Danny Rumondor, menyatakan F tidak pernah terdeteksi meracik peledak oleh orang-orang di sekitarnya, Minggu (10/11/2025)

Tribunnews.com/Ibriza Fasti Ifhami
LEDAKAN SMAN 72 — Petugas kepolisian dan TNI AL berjaga di depan SMAN 72 Jakarta, Sabtu (8/11/2025), sehari setelah ledakan saat salat Jumat. Ledakan hebat itu menyebabkan 96 orang mengalami luka-luka. Terduga pelaku peledakan masjid SMAN 72 Jakarta dikenal tertutup, diduga rakit bahan peledak saat rumah kosong. (Tribunnews.com/Ibriza Fasti Ifhami) 
Ringkasan Berita:
  • F terduga pelaku peledakan di SMAN 74 Jakarta dikenal sebagai sosok tertutup 
  • Orang serumah tidak mengetahui dan mencurigai saat F meracik bahan peledak
  • Aktivitas meracik diduga dilakukan saat rumah dalam keadaan kosong

TRIBUNKALTIM.CO - Terduga pelaku peledakan masjid SMAN 72 Jakarta dikenal tertutup, diduga rakit bahan peledak saat rumah kosong.

F, remaja yang diduga sebagai pelaku peledakan di Masjid SMA 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, disebut tidak pernah menimbulkan kecurigaan saat meracik bahan peledak yang kemudian dibawanya ke sekolah.

Ia tinggal bersama ayahnya di kawasan Cilincing, Jakarta Utara, di rumah milik bos sang ayah yang juga dihuni oleh sejumlah pegawai lainnya.

Baca juga: Prabowo Pertimbangkan Pembatasan Game Online Pasca Viral Ledakan SMAN 72 Jakarta, Termasuk PUBG

Tidak Terendus

Ketua RT 10 RW 12 Kelurahan Sukapura, Danny Rumondor, menyatakan bahwa aktivitas F tidak pernah terdeteksi oleh orang-orang di sekitarnya, termasuk ayah dan rekan kerja ayahnya yang tinggal serumah.

“Dia satu kamar dengan ayahnya. Rekan-rekan kerja ayahnya juga bingung kapan dia meracik bahan-bahan itu,” ujar Danny saat ditemui, Minggu (10/11/2025).

Menurut Danny, F dikenal sangat tertutup dan jarang berinteraksi dengan penghuni rumah lainnya, bahkan tidak menyapa pemilik rumah saat berpapasan.

Sikapnya yang tertutup membuat aktivitasnya sulit dipantau.

Baca juga: Update Ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading: Polisi Geledah Rumah FN, Siswa yang Diduga Jadi Pelaku

Diduga Meracik Saat Rumah Kosong

Para penghuni rumah menduga F memanfaatkan waktu saat rumah sepi, terutama pada hari Minggu ketika ayahnya yang bekerja sebagai juru masak biasanya pergi sejak pagi hingga malam.

“Mereka pikir mungkin dia meracik bahan-bahan itu hari Minggu, saat rumah kosong,” tambah Danny.

Informasi dari anak-anak sebaya F di lingkungan tempat tinggalnya mengungkapkan bahwa F memiliki kebiasaan menggambar hal-hal yang mengandung unsur kekerasan, seperti adegan penembakan dan pembakaran sekolah.

Hal serupa juga disampaikan oleh ZA, siswa kelas XI di SMA 72 Jakarta, yang mengenal F sebagai sosok penyendiri.

Baca juga: Respon Ketua Komisi X DPR Atas Insiden Ledakan di SMAN 72 Jakarta: Perundungan tak Bisa Ditoleransi

“Dia sering buat gambar-gambar berdarah, teroris, bendera Amerika. Sering juga nonton video tembak-tembakan,” kata ZA.

F juga diduga mengalami perundungan atau bullying, yang diduga turut memengaruhi kondisi mental dan emosionalnya hingga muncul keinginan untuk melakukan aksi balas dendam.

F Bawa 7 Peledak ke Sekolah

Ttim gabungan TNI dan Polri telah melakukan olah TKP usai terjadinya ledakan yang terjadi pada Jumat (7/11/2025) lalu.

Dari itu, aparat keamanan menemukan adanya tujuh peledak yang memang dibawa dan disebar di beberapa titik oleh F yakni di kawasan Masjid hingga bagian belakang sekolah.

F pun sempat terekam kamera CCTV lingkungan rumahnya sesaat sebelum sampai ke sekolah.

Dari tangkapan layar rekaman CCTV, siswa yang diduga F ini terlihat tengah menaiki sepeda motor yang dikendarai ayahnya melintas keluar komplek perumahan tersebut.

Penampilan siswa kelas XII itu terlihat mengenakan seragam batik sekolahnya yang didominasi warna merah dan celana panjang putih.

Di bagian punggung, siswa itu terlihat membawa tas ransel merah di punggungnya.

Selain itu, satu tas lain yang berukuran cukup besar berwarna biru juga terlihat di pangkuannya.

Baca juga: Kapolri: Kondisi Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Membaik, Dugaan Keterlibatan Pihak Lain Diselidiki

"Benar (ada tujuh peledak)" kata Juru Bicara Densus 88 AKBP Mayndra Eka Wardhana saat dihubungi Tribunnews.com, Minggu (9/11/2025).

Dia mengatakan dari tujuh peledak yang dibawa terduga pelaku, empat di antaranya meledak di dua lokasi.

Sementara, tiga peledak yang tidak meledak di antaranya sudah disita oleh pihak kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut.

"Yang meledak empat di dua lokasi. Tiga tidak meledak," ucapnya.

Meski begitu, Mayndra belum merincikan terkait jenis peledak yang membuat 96 orang terluka tersebut.

96 Orang Jadi Korban

Untuk informasi, insiden ledakan terjadi lingkungan SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025) siang. Ledakan tersebut mengakibatkan 96 orang menjadi korban mengalami luka-luka. 

Dari puluhan orang itu, tercatat masih ada 29 orang yang masih dirawat di antaranya 14 orang di Rumah Sakit Islam Cikini, 14 orang dirawat di RS Yarsi, dan satu orang lagi di ICU RS pertamina.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa terduga pelaku ledakan di SMA 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, telah diamankan. Pelaku diketahui merupakan siswa di sekolah tersebut.

Hal itu disampaikan Kapolri usai menghadiri rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta, Jumat (7/11/2025).

“Untuk terduga pelaku saat ini sudah kita dapatkan, anggota sedang melakukan pendalaman terkait dengan identitas pelaku, kemudian juga lingkungan pelaku, termasuk rumah dan hal-hal lain yang saat ini sedang kita dalami,” kata Kapolri.

"Informasi sementara masih (pelajar) dari lingkungan sekolah tersebut," lanjutnya.

Kapolri menegaskan, penyelidikan dilakukan oleh tim gabungan dari Polda Metro Jaya dan Densus 88 Antiteror Polri.

“Tim gabungan baik dari Polda Metro, Densus, sedang melaksanakan pendalaman. Dan nanti akan diinformasikan lebih lanjut setelah hasil pendalaman lengkap,” ucapnya.

Sementara itu, Kapolri menegaskan penyidik masih belum dapat menyimpulkan motif pelaku. Termasuk, dugaan pelaku merupakan korban bullying di sekolah tersebut.

“Motif saat ini sedang kita dalami, berbagai macam informasi akan kita kumpulkan supaya menjadi satu informasi yang bulat pada saat diinformasikan,” jelasnya.

Belum Ditemukan Jaringan Terorisme

Dalam hal ini, Polda Metro Jaya memastikan belum menemukan adanya keterkaitan antara pelaku ledakan di SMAN 79 Jakarta dengan jaringan terorisme.

Penyelidikan masih terus dilakukan oleh Densus 88 Antiteror Polri untuk menganalisis motif dan kemungkinan keterlibatan pihak lain.

“Densus 88 menganalisa apakah ada kaitan dengan pelaku-pelaku aksi teror lainnya, termasuk bagaimana motifnya tadi," Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hermanto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (8/11/2025) malam.

Ia meminta publik untuk bersabar menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut yang akan disampaikan secara resmi oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri.

“Dalam waktu dekat Bapak Kapolda akan melaksanakan rilis secara paripurna, lengkap dari seluruh satuan kerja terkait,” katanya.

Mantan Kapolres Malang Kota tersebut menegaskan, sejauh ini belum ditemukan indikasi keterkaitan dengan tindak terorisme.

Termasuk dengan adanya beberapa aksi teror yang terjadi di sejumlah sekolah internasional wilayah Tangerang Selatan dan Jakarta Utara beberapa waktu lalu.

"Pendalaman tetap dilakukan oleh satuan-satuan yang berkompeten sesuai tugas pokok masing-masing," imbuhnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Rekan Ayah Terduga Pelaku Tak Pernah Endus Peracikan Bahan Peledak, Diduga Dilakukan saat Hari Libur

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved