Respon Ketua Komisi X DPR Atas Insiden Ledakan di SMAN 72 Jakarta: Perundungan tak Bisa Ditoleransi
Tanggapan Ketua Komisi X DPR RI Dr Hetifah Sjaifudian atas insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta, praktik perundungan tak bisa ditoleransi.
Ringkasan Berita:
- Ketua Komisi X DPR RI Hetifah menanggapi insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta yang diduga pelakunya merupakan korban perundungan.
- Hetifah menyebut, praktik perundungan di sekolah merupakan fenomena serius dan tidak bisa ditelorensi
- Pelaku dan korban ledakan di masjid SMAN 72 Jakarta masih menjalani perawatan di rumah sakit, 2 pelaku dirawat secara intensif di ruang ICU.
TRIBUNKALTIM.CO - Tanggapan Ketua Komisi X DPR RI Dr Hetifah Sjaifudian atas insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta, praktik perundungan tak bisa ditoleransi.
Menurut politisi Partai Golkar ini, praktik perundungan di lingkungan sekolah adalah fenomena yang serius dan tidak dapat ditoleransi.
Terlebih karena dampaknya bisa sangat ekstrem, termasuk memicu trauma psikologis hingga balas dendam dari korban, sebagaimana yang diduga terjadi dalam insiden di SMAN 72 Jakarta.
“Ketika seorang siswa menjadi korban bullying, dampak psikologisnya bisa sangat dalam hingga mendorong tindakan yang tidak rasional,” ujar wakil rakyat dari Dapil Kalimantan Timur ini.
Ditegaskan Hetifah, sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman, nyaman, dan membentuk karakter positif, bukan justru melahirkan trauma bagi peserta didik.
Untuk mencegah praktik perundungan, diperlukan langkah komprehensif dari semua pihak.
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, sebenarnya telah menginisiasi program pencegahanyang berfokus pada pemberdayaan siswa untuk menjadi agen perubahan dan pemimpin dalam menciptakan iklim anti-perundungan di sekolahnya sendiri.
Baca juga: Kapolri: Kondisi Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Membaik, Dugaan Keterlibatan Pihak Lain Diselidiki
Namun demikian, sekolah tetap harus aktif menegakkan aturan dengan membuat dan mensosialisasikan prosedur pelaporan yang aman bagi siswa.
Selain itu, mendorong siswa untuk saling mendukung dan melaporkan setiap kejadian kepada guru, serta meningkatkan peran guru untuk mengidentifikasi dan menangani kasus dengan tepat.
Para orangtua juga memiliki peran kritis dalam menciptakan komunikasi yang terbuka dengan anak, memantau perilaku mereka, dan menanamkan nilai-nilai karakter yang kuat.
“Kerja sama dan sinergi antara sekolah, orangtua, dan program pemerintah, diharapkan dapat menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi semua siswa,” kata Hetifah.
Kondisi Terduga Pelaku
Update kasus ledakan di SMAN 72 Jakarta, kondisi terduga pelaku peledakan SMAN 72 Jakarta sudah membaik.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengonfirmasi bahwa terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, saat ini berjumlah satu orang.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa penyelidikan belum berhenti dan kemungkinan keterlibatan pihak lain masih terus ditelusuri.
ledakan di SMAN 72 Jakarta
Komisi X DPR RI
Hetifah
Kapolri
Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo
perundungan
| Kapolri: Kondisi Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Membaik, Dugaan Keterlibatan Pihak Lain Diselidiki |
|
|---|
| Fakta Terkini Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Ini Bocoran Sosok dan Tabiat Terduga Pelaku |
|
|---|
| Kapolri Sebut Terduga Pelaku Peledakan Masih Siswa SMAN 72 Jakarta, Motif Masih Didalami |
|
|---|
| Kesaksian Siswa Soal Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Pelaku Diduga Siswa Kelas XII dan Sering Dibully |
|
|---|
| IGORNAS Mahakam Ulu Harap Pembinaan Berkelanjutan demi Atlet Muda Daerah |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20250812_hetifah-Sjaifudian-Ketua-Kesatuan-Perempuan-Partai-Golkar.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.