Berita Nasional Terkini

Pengamat Akui Kehadiran Jokowi Berpotensi Gerus Suara PSI di 2029, Warga Semakin Kritis

Apalagi, citra Jokowi terus-menerus digerogoti oleh isu-isu miring setelah purna tugas, seperti isu ijazah

Editor: Budi Susilo
Facebook Partai Solidaritas Indonesia
PSI TATAP 2029 - Ilustrasi para kader berkumpul pada event Pra-Rakerwil PSI se-Jawa Barat di Gedung Kesenian Ciamis, 15 November 2025. Setelah dua kali gagal menembus gerbang Senayan, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kini menatap horizon politik 2029 dengan harapan baru yang bersumber dari janji seorang patron. Partai yang kini diketuai oleh Kaesang Pangarep ini dikabarkan telah menerima ikrar kesediaan Presiden ketujuh Republik Indonesia, Joko Widodo, untuk "turun gunung" memenangkan PSI. (Facebook Partai Solidaritas Indonesia) 

"Di 2029, Jokowi bersama PSI. Sepertinya PSI sangat yakin bahwa yang bisa menyelamatkan mereka hanyalah Jokowi," kata Adi.

"Tinggal diuji, apakah di Pemilu 2029 nanti 'kesaktian' Jokowi masih bekerja optimal, atau justru sebaliknya. Waktu yang akan menjawab."

PEMILU 2029 - Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) disebut akan turun gunung untuk memenangkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Pemilu 2029 mendatang. (TRIBUN KALTIM)
PEMILU 2029 - Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) disebut akan turun gunung untuk memenangkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Pemilu 2029 mendatang.(Tribun Kaltim)

Ujian Gibran dan Isu yang Menggerogoti Citra

Di sisi lain, tidak semua pengamat semudah itu meramalkan sukses. Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro, menyebut pengaruh Jokowi effect akan sangat bergantung pada performa dan kinerja luar biasa dari anak sulungnya, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Agung mengakui bahwa secara personal, pesona Jokowi masih bekerja, namun intensitasnya tidak sebesar ketika ia masih menjabat.

Apalagi, citra Jokowi terus-menerus digerogoti oleh isu-isu miring setelah purna tugas, seperti isu ijazah dan masalah utang yang kerap dikaitkan dengan 'Keluarga Solo'.

Sementara itu, pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, bahkan meyakini Jokowi bukan lagi magnet penarik suara.

Baca juga: Inilah Nama Caleg Partai Solidaritas Indonesia untuk DPRD PPU Dapil Penajam Paser Utara 1

Ia menilai banyaknya isu negatif telah membawa kepercayaan masyarakat kepada Jokowi hingga "nadir terendah".

Jamiluddin menyimpulkan, tanpa jabatan presiden, akses politik Jokowi ke penyelenggara pemilu juga kian rendah, sehingga nilai jualnya meredup.

Bukan tidak mungkin, kehadiran Jokowi secara terbuka di PSI justru akan melorotkan elektabilitas partai tersebut.

"Partai yang dekat Jokowi diperkirakan akan dijauhi masyarakat, sebagaimana masyarakat menghujat Jokowi," tutupnya.

Maka, bagi PSI, janji sang patron adalah harapan, namun bagi para pengamat, janji itu adalah pertaruhan besar yang hasilnya hanya bisa dibuktikan di bilik suara 2029.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Menanti Tuah Jokowi Effect pada PSI Antara Untung atau Buntung 

 

 

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved