Film

Rating 1 Bintang, Studio Kosong, tapi Film Merah Putih One For All Masih Tayang, Ini Alasannya

Film animasi Merah Putih: One For All terus menuai sorotan sejak resmi tayang di bioskop pada 14 Agustus 2025 lalu.

Editor: Heriani AM
Tangkap layar Instagram merahputihoneforall
FILM MERAH PUTIH - Poster film animasi Merah Putih One For All yang diunggah di Instagram. Film animasi Merah Putih: One For All terus menuai sorotan sejak resmi tayang di bioskop pada 14 Agustus 2025 lalu.(Tangkap layar Instagram merahputihoneforall) 

TRIBUNKALTIM.CO - Film animasi Merah Putih: One For All terus menuai sorotan sejak resmi tayang di bioskop pada 14 Agustus 2025 lalu.

Meski dikritik karena kualitas visual dan proses produksi yang dianggap terlalu singkat, film ini tetap mendapatkan slot pemutaran di sejumlah jaringan bioskop besar di Indonesia.

Di Jakarta, Senin (18/8/2025), film garapan sutradara Endiarto ini masih tayang di tiga lokasi Cinema XXI.

Kemang Village XXI bahkan menjadwalkannya hingga empat kali pemutaran dalam sehari, sementara Kelapa Gading XXI dan Puri XXI juga ikut menayangkan meski dengan jumlah jadwal lebih sedikit.

Baca juga: Perayaan Unik HUT ke-80 RI di Samarinda, Merah Putih Melayang di Gang Sempit Sepanjang 80 Meter

Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan animo penonton masih jauh dari harapan.

Film animasi Merah Putih One For All merupakan film karya anak bangsa yang mengangkat semangat menyambut Hari Kemerdekaan yang menuai kritik netizen. 

Berdasarkan pantauan di laman TIX ID, Selasa (19/8/2025), jadwal pemutaran film ini mulai mengalami pengurangan. 

Di Kemang Village XXI, misalnya, masih tersedia empat jadwal pemutaran yakni pukul 13.30, 14.55, 16.20, dan 20.10.

Sementara itu, di Kelapa Gading XXI dan Alam Sutera XXI, masing-masing hanya tersisa dua jadwal. 

Untuk Kelapa Gading XXI pada pukul 12.50 dan 16.45, sedangkan di Alam Sutera XXI pada pukul 12.45 dan 14.10.

Di Puri XXI dan Mega Bekasi XXI, film ini hanya mendapat satu slot tayang, masing-masing pukul 17.05 dan 16.50.

Begitu juga di Depok XXI yang hanya menayangkan film ini pada pukul 13.15.

Adapun di Metmall Cileungsi XXI, film Merah Putih One For All sudah tidak lagi diputar.

Baca juga: Menyusuri Lautan Merah Putih di Gang Sempit Samarinda, Hasil Gotong Royong Warga RT 19

Jika dibandingkan dengan hari pertama penayangan, jumlah jadwal tayang film ini mengalami penurunan. 

Pada awal rilis, satu bioskop bisa menayangkan hingga 4 sampai 5 kali dalam sehari.

Di sisi lain, film produksi Perfiki Kreasindo tersebut juga mendapat banyak hujatan di situs IMDb (Internet Movie Database), sebuah basis data daring yang memuat informasi seputar film, serial TV, hingga konten streaming.

Hingga kini, Merah Putih: One For All hanya meraih rating 1 dari 10 bintang, menjadikannya salah satu film animasi lokal dengan skor terendah di platform tersebut.

Alasan Masih Bertahan di Bioskop

Beberapa bioskop seperti XXI Mal Mega Bekasi dan Metropolitan Mall Cileungsi mencatat jumlah penonton yang sangat minim, bahkan ada studio yang hanya diisi belasan orang.

Situasi ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai alasan film tetap bertahan di layar.

Film besutan Endiarto empat kali dijadwalkan empat kali tayang, antara lain pukul 13.30 WIB. 14.55 WIB, 16.20 WIB, dan 20.10 WIB.

Disusul Kelapa Gading XXI, dengan dua layar di jam 12.50 WIB dan 16.45 WIB.

Selanjutnya Puri XXI, di mana film Merah Putih: One For All tayang di jam 17.05 WIB.

Sejak penayangan perdana pada 14 Agustus lalu, jumlah penonton film Merah Putih relatif sepi. Contohnya di XXI Mal Mega Bekasi, Jawa Barat.

Pada pukul 13.50 WIB di salah satu studionya, jumlah penonton tercatat tiga orang. 

Baca juga: Film Animasi Merah Putih One for All Tayang 16 Layar Hari Ini di Bioskop Milik Raffi Ahmad dan XXI

Pun demikian di Cinema XXI Metropolitan Mall Cileungsi, Kabupaten Bogor, pada Kamis (14/8/2025) sore.

Studio penayangannya sepi penonton. Jumlah penonton yang memasuki Studio 7 sekira 12 orang. 

Sebuah film turun layar dan tak ditayangkan lagi di bioskop biasanya bergantung dari sedikit banyaknya penonton. Hal itu dievaluasi setiap pekannya.

Jika penontonnya banyak, film terus dipertahankan untuk tayang. Setidaknya sampai animo masyarakat untuk menyaksikan film mulai surut.

Sebagai contoh, film Jumbo yang berhasil menyedot lebih dari 10 juta penonton mampu bertahan di layar bioskop hingga lebih dua bulan atau sekira 60 hari hingga 70 hari.

Adapun film A Business Proposal paling cepat turun layar bioskop. Film tersebut hanya mampu bertahan 7 sebelum akhirnya ditarik. Tentu saja sebagai alasan utama karena sepi penonton.

Baca juga: Meski Panen Kritik, Film Animasi Merah Putih One For All Tetap Tayang di XXI dan Bioskop Raffi Ahmad

Jika jumlah penonton film Merah Putih One For All tak juga terkerek signifikan, bukan tidak mungkin bernasib sama dengana film A Business Proposal.

Namun, jika film Merah Putih bisa tayang lebih dari sepekan meski jumlah penonton minim, berarti ada alasan lain dari pihak bioskop untuk mempertahankannya.

Umumnya, karena faktor sponsor film dari pemilik film, seperti dikutip Gramedia.com. Hal itu dinilai juga mempengaruhi lamanya sebuah film akan tayang.

Sebuah film bisa tayang lebih lama dari jadwal normal jika si empunya film ingin mensponsori.

Biasanya ini akan terjadi pada film-film dengan budget  yang besar yang diharapkan akan memiliki penonton yang ramai, namun kenyataannya jauh panggang dari api alias sepi penonton.

Yang jelas boikot sama sekali tak berlaku untuk film animasi Merah Putih. Sebab, film tersebut tetap tayang meski dikritik habis-habisan karena kualitas visual dinilai buruk.

Ditambah lagi produksi yang singkat, tak lebih dari dua bulan, terhitung Juni 2025, tapi mendapat slot tayang di bioskop di pada pertengahan Agustus 2025.

Hingga muncul kecurigaan ada sesuatu di balik penayangan film Merah Putih.

Baca juga: Jadwal Tayang Film Animasi Merah Putih One for All di Bioskop dan Sinopsis

Minim penonton, tapi masih bisa hibur segelintir anak-anak

Di Studio 4 Cinema XXI Plaza Depok, Sabtu (16/8/2025), Jumlah penonton penonton film Merah Putih One For All, tak lebih dari 20 orang.

Rata-rata orang tua mengajak anak-anak mereka menonton.

Yuli (45), warga Depok, bersama sang suami menemani anak meereka menonton film animasi besutan sutradara Endiarto.

"Kita sengaja, soalnya anaknya minta, 'mah, Dede mau nonton film mah.' Ya sudah kita ajak ke sini, kebetulan film anak-anak yang lagi tayang film ini (Merah Putih: One For All)," kata Yuli kepada Kompas.com, Sabtu (16/8/2025).

Kendati demikian selama penayangan film, ada suasana berbeda. Terdengar para penonton tertawa, khususnya anak-anak, ketika mereka melihat beberapa adegan lucu.

Misalnya saat karakter “Aji” mengalami sakit perut. Anak-anak tertawa, mereka terlihat saling berkomentar dengan teman di sampinnya.

Namun, tak semuanya menikmati alur film. Sebagian anak sibuk mengobrol dengan teman di sebelahnya. Beberapa kali mereka ditegur oleh orang tua yang mendampingi. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Film Merah Putih One For All Bertahan di Bioskop Meski Sepi Penonton, Kok Bisa? Ini Penjelasannya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dapat Rating 1 Bintang, Film Animasi Merah Putih One For All Bertahan di Bioskop hingga Hari ke 6.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved