SEA Games 2025

Sebelum BWF World Tour Finals 2025, Putri KW dan Jafar/Felisha Jadi Tumpuan di SEA Games 2025

Sebelum BWF World Tour Finals 2025, Putri KW dan Jafar/Felisha jadi tumpuan di SEA Games 2025.

Editor: Amalia Husnul A
Instagram/badminton.ina
SEA GAMES 2025 - Putri Kusuma Wardani dan Jafar/Felisha menjadi runner up di Australian Open 2025. Sebelum berlaga di BWF World Tour Finals 2025, Putri KW dan Jafar/Felisha bakal jadi tumpuan skuad Indonesia di SEA Games 2025. (Instagram/badminton.ina) 

Jonassen secara terbuka mengakui bahwa peringkat mereka saat ini tidak cukup kuat dibandingkan dengan para pesaing utama dari Asia Tenggara.

 "Kita harus ingat bahwa mereka tidak berada di empat besar.

Artinya, untuk meraih medali, mereka harus mengalahkan salah satu dari empat pemain dengan peringkat tertinggi di turnamen tersebut," kata Jonassen, dilansir BolaSport.com dari BeritaHarian.

"Jika saya bilang saya ingin medali, saya ingin. Namun saya juga harus realistis."

"Jika jalan menuju medali berarti mengalahkan mantan juara dunia 2023 (Kunlavut Vitidsarn), itu pasti akan menjadi tantangan besar," ujarnya.

Pada edisi terakhir, Malaysia mendapatkan dua medali perunggu dari nomor tunggal putra yang salah satunya diraih oleh Leong Jun Hao.

Indonesia yang menciptakan all Indonesian final melalui Christian Adinata yang keluar sebagai juara dan Chico Aura Dwi Wardoyo runner-up pada SEA Games 2023 Kamboja.

Meski secara peringkat masih kalah dari para pesaingnya, mantan pelatih Viktor Axelsen itu tetap optimistis.

"Kami yakin mereka bisa meraih hasil yang kuat, baik secara individu maupun tim," kata Jonassen.

"Fokus kami adalah pada apa yang bisa dikontrol, yaitu latihan harian, intensitas, disiplin, sehingga mereka benar-benar siap ketika saatnya tiba," jelasnya.

Pada saat yang sama, Jonassen menekankan bahwa keputusan Jun Hao dan Justin untuk mundur dari Australian Open minggu ini bukanlah bentuk hukuman.

Akan tetapi merupakan strategi jangka panjang untuk memastikan mereka tampil lebih baik di Thailand.

"Saya tidak menganggapnya sebagai hukuman. Ini lebih merupakan penilaian atas proses yang telah mereka lalui, kinerja saat ini, masalah yang muncul, dan kebutuhan untuk memperbaiki berbagai hal," kata Jonassen.

"Terkadang kami harus mengubah rencana ketika hasil awal tidak sesuai harapan."

"Kami merasa langkah terbaik adalah kembali dan menjalani latihan intensif selama seminggu ekstra untuk memperbaiki kelemahan," ujarnya.

Jadwal Badminton SEA Games 2025

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved