Aplikasi
5 Jenis Penipuan yang Sering Terjadi di Facebook Marketplace, Pengguna Musti Waspada!
Simak selengkapnya beberapa jenis penipuan yang sering terjadi di Facebook Marketplace, waspada selagi berbelanja!
Tak sampai di situ, ada juga pelaku yang mengirimkan screenshot bukti transfer palsu yang tampak meyakinkan, lengkap dengan logo bank dan waktu transaksi. Padahal, uangnya belum benar-benar masuk ke rekening korban.
Banyak pembeli atau penjual yang lengah karena percaya pada bukti visual tanpa melakukan pengecekan saldo terlebih dahulu.
Untuk menghindari kejadian seperti ini, jangan pernah mengembalikan uang atau mengirim barang sebelum memverifikasi langsung saldo di rekening atau aplikasi mobile banking Anda.
Baca juga: Cara Mudah Blokir Chat WhatsApp dari Nomor Tidak Dikenal, Cegah Spam dan Penipuan
3. Penipuan barang dan pengiriman
Modus penipuan barang dan pengiriman menjadi salah satu yang paling sering memakan korban di Facebook Marketplace.
Banyak pengguna tertipu oleh barang yang berbeda dari foto, seperti produk imitasi, rusak bahkan hanya kotak kosong. Penipu biasanya memasang harga sangat murah untuk menarik perhatian, lalu menolak ketika diminta bertemu langsung.
Ada juga modus “barang dikirim dulu, pembayaran belakangan”, di mana pelaku meminta korban mengirimkan barang dengan alasan pembayaran sedang diproses atau akan dilakukan setelah paket diterima.
Dalam beberapa kasus, penipu menggunakan resi atau label pengiriman palsu agar paket bisa dialihkan ke alamat lain. Begitu barang terkirim, akun pelaku langsung menghilang.
Sebagai tips, sebaiknya hindari transaksi di luar sistem resmi atau tanpa bukti yang jelas. Apabila memungkinkan, lakukan COD (Cash on Delivery) di tempat umum yang aman seperti minimarket atau pos keamanan perumahan.
Hindari pula menggunakan jasa ekspedisi dengan label kiriman yang tidak bisa dilacak atau pembayaran di luar platform resmi seperti Meta Pay atau rekening bersama terpercaya.
4. Penipuan properti, kendaraan dan barang palsu
Penipuan properti juga banyak terjadi di Indonesia, terutama di kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung. Pelaku biasanya memasang iklan sewa rumah atau kos fiktif, lalu meminta uang muka atau deposit sebelum calon penyewa melihat unitnya.
Usai dana dikirim, iklan dihapus dan kontak pelaku tidak bisa dihubungi. Sementara itu, penipuan kendaraan biasanya melibatkan mobil atau motor bekas fiktif dengan harga di bawah pasaran.
Pelaku mengaku butuh uang cepat atau sedang “BU” (butuh uang), padahal kendaraan tidak pernah ada. Ada juga kasus di mana penjual menggunakan foto kendaraan orang lain bahkan lengkap dengan BPKB palsu. Marak juga barang KW seperti ponsel, tas branded hingga sepatu “original” yang ternyata replika.
Sebagai tips, hindari mengirim uang muka tanpa melihat barang atau properti secara langsung. Periksa dokumen kendaraan di Samsat atau situs resmi dan hindari harga yang terlalu murah.
5. Phishing, Giveaway dan Bot otomatis
Jenis penipuan ini menjadi semakin banyak di Indonesia. Pelaku biasanya mengirim tautan mencurigakan lewat Messenger atau WhatsApp, berpura-pura sebagai pembeli atau penjual yang ingin “verifikasi data” sebelum transaksi.
Jika tautan di-klik, korban diarahkan ke situs palsu yang meniru tampilan Facebook, e-wallet, atau bank untuk mencuri akun dan data pribadi.
| Chat dari Nomor Asing Bikin Resah? Ini Cara Cepat Blokir di WhatsApp |
|
|---|
| Cara Pakai 2 Nomor WhatsApp dalam 1 HP Tanpa Aplikasi, Manfaatkan Fitur Switch Account dan WA Web |
|
|---|
| Cara Aktifkan Fitur Kode Rahasia WhatsApp agar Chat Tidak Muncul di Layar Utama |
|
|---|
| Bikin Notifikasi WhatsApp Lebih Personal: Gunakan Lagu, Rekaman, atau Suara Google |
|
|---|
| Dari Hobi Jadi Cuan, Cara Gen Z Mengubah TikTok Menjadi Ladang Bisnis |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20251124_Facebook-Marketplace.jpg)