Program Makan Bergizi Gratis
SDN 010 Balikpapan Selatan Perketat Pengawasan MBG, Guru Lakukan Pemeriksaan Menu Setiap Hari
SDN 010 Balikpapan Selatan pastikan kualitas Makan Bergizi Gratis (MBG) terjaga lewat pemeriksaan harian oleh tim guru
Penulis: Zainul | Editor: Amelia Mutia Rachmah
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Balikpapan terus berjalan dengan antusiasme tinggi dari para siswa.
Sejak diterapkan pada akhir Februari 2025, program ini menjangkau berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SD, SMP, hingga SMA sederajat.
Salah satu sekolah penerima manfaat adalah SDN 010 Balikpapan Selatan, yang menaruh perhatian khusus terhadap kualitas dan keamanan makanan yang disajikan.
Untuk memastikan MBG aman dikonsumsi, pihak sekolah melakukan langkah antisipatif dengan membentuk tim guru yang secara bergantian melakukan pemeriksaan kualitas menu sebelum dibagikan kepada siswa.
Kepala SDN 010 Balikpapan Selatan, Hanif Saifullah, menjelaskan bahwa pengawasan ini penting mengingat jumlah siswa yang cukup banyak, mencapai sekitar 795 orang.
Baca juga: Meski Ada Isu Keracunan, Siswa SDN 010 Balikpapan Selatan Tetap Antusias Sambut MBG
“Di sekolah kami ada dua sesi, pagi dan siang. Jadi kami minta ke SPPG agar pembagian MBG juga dibagi dua rute supaya tetap fresh untuk siswa siang. Dengan jumlah siswa sekitar 795 orang, distribusinya harus benar-benar terjaga,” jelas Hanif kepada Tribunkaltim.co, Senin (29/9).
MBG di sekolah ini disalurkan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Nasrullah, dengan dapur produksi yang berlokasi di kawasan Balikpapan Regency.
Sejak berjalan, pihak sekolah rutin berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) yang turut melakukan pengawasan terhadap penyedia layanan.
Hanif menegaskan bahwa kualitas makanan tetap menjadi perhatian utama. Meski secara umum MBG cukup layak dikonsumsi, sekolah tetap melakukan pengecekan awal, mulai dari bau, warna, hingga tekstur makanan.
Jika ditemukan menu yang kurang segar, pihak sekolah langsung melaporkan ke penyalur agar segera ditindaklanjuti.
Baca juga: Program MBG Dikritik, Orangtua Murid di Bontang Minta Pengawasan Ketat
“Alhamdulillah sejauh ini MBG cukup layak dikonsumsi. Namun kami tetap melakukan pemeriksaan awal, terutama dari segi bau, warna, dan tekstur. Kalau ada yang tidak segar, langsung kami komplain ke penyalur,” ujarnya.
Meski begitu, Hanif mengakui sesekali masih ditemukan masalah kecil, seperti sayuran atau buah yang kurang layak serta kondimen yang aromanya kurang segar.
Setiap temuan langsung didokumentasikan dan dilaporkan ke pihak penyedia agar segera diperbaiki.
“Kami juga libatkan wali kelas. Kalau anak-anak menemukan ada makanan yang dirasa kurang baik, mereka lapor ke guru, lalu diteruskan ke tim sekolah untuk ditindaklanjuti,” tambahnya.
Hanif berharap kualitas MBG bisa terus ditingkatkan, tidak hanya dari segi higienitas tetapi juga variasi menu agar lebih menarik minat anak-anak.
“Kadang ada anak yang enggan makan. Kalau menunya lebih menarik, tentu mereka lebih semangat. Harapan kami MBG benar-benar bisa memenuhi kebutuhan gizi siswa,” pungkasnya. (*)
Program MBG Dikritik, Orangtua Murid di Bontang Minta Pengawasan Ketat |
![]() |
---|
Meski Ada Isu Keracunan, Siswa SDN 010 Balikpapan Selatan Tetap Antusias Sambut MBG |
![]() |
---|
Satgas MBG Paser Tegaskan Pengawasan Ketat, Pastikan Pelajar Aman dari Keracunan |
![]() |
---|
Wali Kelas Pegang Peran Penting dalam Suksesnya MBG di Sekolah Samarinda |
![]() |
---|
SPPG 6 Balikpapan Selatan Siapkan Menu Cycling MBG Sesuai Jenjang Sekolah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.