Program Makan Bergizi Gratis

Daftar 10 SPPG di Balikpapan, Dinkes Wajibkan Simpan Sampel Makanan Setiap Hari

Daftar 10 SPPG di Balikpapan. Dinkes wajibkan simpan sampel Makan Bergizi Gratis setiap hari

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
SPPG DI BALIKPAPAN - Kegiatan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polri di wilayah Polda Kalimantan Timur di Kota Balikpapan, Provinsi Kaltim. Daftar 10 SPPG di Balikpapan. Dinkes wajibkan simpan sampel Makan Bergizi Gratis setiap hari (TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO) 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Progam Makan Bergizi Gratis (MBG) disiapkan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di masing-masing kota, termasuk Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Sementara ini, untuk MBG gratis sudah ada 10 dapur SPPG di Kota Balikpapan, termasuk dua SPPG yang tengah dipersiapkan.

Terkait banyaknya kejadian keracunan yang dalam akhir-akhir ini terjadi di sejumlah daerah, Dinas Kesehatan (Dinkes) Balikpapan menegaskan agar setiap pengelola SPPG untuk menyimpan sampel makanan setiap hari. 

Kepala Dinas Kesehatan Balikpapan, Alwiati menjelaskan kebijakan SPPG untuk menyimpan sampel makanan yang dibagikan dalam program MBG ini bukan sekadar formalitas.

Baca juga: Dinkes SPPG MBG di Balikpapan Belum Memiliki Sertifikat Higien Sanitasi

Kewajiban SPPG menyimpan sampel makanan dalam MBG ini adalah langkah penting untuk melindungi konsumen, terutama anak-anak sekolah.

“Aturan penyimpanan sampel ini sudah ada, dan kami minta semua pengelola SPPG konsisten melaksanakannya.

Tujuannya, bila terjadi kejadian luar biasa (KLB) pangan, sampel tersebut bisa diperiksa untuk melacak penyebabnya,” terang Alwiati. 

Menurutnya, pengawasan keamanan pangan di sekolah menjadi salah satu prioritas Dinkes.

Dengan adanya sampel makanan, proses investigasi apabila terjadi kasus keracunan dapat lebih cepat dan akurat.

Hal ini juga menjadi bagian dari upaya menjaga kualitas gizi sekaligus keamanan pangan bagi peserta didik.

Alwiati menambahkan SPPG tidak hanya dituntut menyediakan makanan bergizi, tetapi juga memastikan kebersihan dan keamanan setiap hidangan.

Dengan begitu, program penyediaan pangan sehat di sekolah benar-benar dapat mendukung tumbuh kembang anak.

Meski begitu, Alwiati tidak menutup mata terhadap berbagai kendala di lapangan.

Ia mengakui, keterbatasan sumber daya manusia (SDM) menjadi tantangan dalam memperkuat pengawasan. 

Karena itu, ia berharap ada dukungan lintas sektor, baik dari pemerintah kota, provinsi, maupun pusat.

“Keamanan pangan bukan hanya tugas Dinas Kesehatan, tapi tanggung jawab bersama.

Kami perlu dukungan lintas sektor agar masyarakat, khususnya anak-anak sekolah, terjamin keamanannya dalam mengonsumsi makanan,” katanya.

Dengan pengawasan yang ketat dan dukungan berbagai pihak, Dinkes optimistis keamanan pangan di sekolah semakin terjamin, sekaligus mendukung kualitas pendidikan di Balikpapan

Belum Kantongi SLHS

SPPG di Balikpapan belum ada yang mengantongi Sertifikat Layak Higiene Sanitasi atau SLHS sebagaimana diwajibkan pemerintah untuk menjamin keamanan dan kualitas makanan.

SLHS adalah dokumen resmi yang diberikan oleh instansi berwenang (biasanya Dinas Kesehatan) kepada fasilitas pelayanan publik atau unit usaha setelah lulus pemeriksaan kelayakan dari aspek kebersihan (higienis) dan sanitasi.

Alwiati menjelaskan penerbitan sertifikat kini mengikuti aturan baru, yakni melalui sistem Online Single Submission (OSS).

Dalam mekanisme ini kata dia, Dinkes hanya berperan melakukan verifikasi teknis, sementara sertifikat resmi diterbitkan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).

“Ini aturan baru, jadi semua SPPG harus mengajukan permohonan ulang. Kami hanya memverifikasi sarana, sumber air, kebersihan, dan kompetensi SDM, sementara sertifikat dikeluarkan DPMPTSP,” terang Alwiati.

Ia menegaskan, proses sertifikasi tidak bisa berjalan tanpa inisiatif dari pengelola SPPG.

“Kalau pengelola sudah ajukan, kami siap turun kapan saja untuk verifikasi,” tambahnya.

SLHS dinilai krusial sebagai bentuk profesionalitas sekaligus jaminan kualitas terhadap makanan MBG yang dibagikan kepada siswa di sekolah.

Dengan adanya sertifikasi, pemerintah berharap menu yang disajikan tidak hanya bergizi tetapi juga aman untuk dikonsumsi anak-anak. 

10 SPPG

Jangkauan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Balikpapan diperluas dengan adanya dua SPPG baru yang kini memasuki tahap persiapan.

Koordinator Wilayah Badan Gizi Nasional (BGN) Balikpapan, Laila Suci menyampaikan dua SPPG tersebut akan berlokasi di Kecamatan Balikpapan Timur dan Balikpapan Tengah. 

Kehadiran keduanya diharapkan dapat memperluas cakupan penerima manfaat dan mempercepat distribusi makanan bergizi.

“InsyaAllah dalam waktu dekat akan beroperasi juga,” ujar Laila, Rabu (1/10/2025).

Hingga saat ini, Balikpapan telah memiliki total 10 SPPG yang disiapkan untuk program MBG.

Delapan di antaranya sudah berjalan aktif dan seluruhnya beroperasi di Kecamatan Balikpapan Selatan.

Laila menjelaskan, terkonsentrasinya SPPG di wilayah tersebut bukan karena pembatasan, melainkan karena mayoritas mitra BGN saat ini memang berada di Balikpapan Selatan.

Dengan hadirnya dua titik baru, pemerataan layanan di wilayah kota akan semakin baik.

Setiap SPPG, lanjutnya, memiliki kapasitas untuk melayani 3.000 hingga 4.000 penerima manfaat.

Berbeda dengan SPPG yang baru beroperasi, kata Laila, penyaluran akan dimulai secara bertahap. 

Dimulai dari sekitar 500 porsi dan akan terus meningkat seiring kesiapan relawan di lapangan.

"Kalau relawan sudah siap menambah porsi, jumlahnya bisa meningkat menjadi 1.000, 1.500, hingga mencapai kapasitas penuh," jelasnya.

Ia juga menegaskan bahwa pelaksanaan program sejauh ini berjalan tanpa hambatan berarti.

Menurut Laila, dukungan dari pemerintah daerah, terutama melalui pengawasan Dinas Kesehatan, menjadi kunci penting kelancaran operasional.

"Mereka rutin melakukan inspeksi ke dapur-dapur agar standar keamanan dan kualitas makanan tetap terjaga.

Ini langkah pencegahan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti di daerah lain," tandasnya.

Daftar 10 SPPG di Kota Balikpapan

Dilansir TribunKaltim.co dari laman resmi BGN, www.bgn.go.id, ada 10 SPPG operasional di Balikpapan, yakni:

  1. SPPG Kota Balikpapan, Balikpapan Selatan, Kelurahan Sepinggan, Sepinggan 5
  2. SPPG Kota Balikpapan, Balikpapan Selatan, Kelurahan Damai Bahagia, Sepinggan 2
  3. SPPG Kota Balikpapan, Balikpapan Selatan, Kelurahan Gunung Bahagia, Mabes Polri 7
  4. SPPG Kota Balikpapan, Balikpapan Selatan, Kelurahan Sepinggan, Sepinggan 6
  5. SPPG Kota Balikpapan, Balikpapan Kota, Kelurahan Damai, Damai
  6. SPPG Kota Balikpapan, Balikpapan Selatan, Kelurahan Sepinggan Baru, Sepinggan 1
  7. SPPG Kota Balikpapan, Balikpapan Timur, Kelurahan Manggar, Manggar
  8. SPPG Kota Balikpapan, Balikpapan Tengah, Kelurahan Mekar Sari, Mekar Sari
  9. SPPG Kota Balikpapan, Balikpapan Selatan, Kelurahan Sepinggan, Sepinggan 4
  10. SPPG Kota Balikpapan, Balikpapan Selatan, Kelurahan Sepinggan, Sepinggan 3

Baca juga: Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Ingatkan Pengelola SPPG Wajib Simpan Sampel Makanan Setiap Hari

(TribunKaltim.co/Siti Zubaidah/Mohammad Zein Rahmatullah) 

Ikuti berita populer lainnya di Google NewsChannel WA, dan Telegram.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved