Berita Paser Terkini
Target Nol Blank Spot 2025, Kepala DKISP Paser Ungkap Strategi Smart City
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser, Kalimantan Timur terus berkomitmen mengoptimalkan penerapan konsep Smart City
Penulis: Zainul | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, PASER - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser, Kalimantan Timur terus berkomitmen mengoptimalkan penerapan konsep Smart City demi meningkatkan kualitas layanan publik dan pembangunan daerah.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (DKISP) Kabupaten Paser, Arief Rahman, saat menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Smart City yang digelar di Qubika Hotel Ibu Kota Nusantara (IKN), Kamis (2/10).
Menurut Arief, pelaksanaan Rakor di IKN memiliki makna penting. Pasalnya, pembangunan Smart City di IKN sejak awal dirancang dengan penataan yang matang.
“Kalau kita lihat, dari dimensi lingkungan misalnya, pengelolaan sampah di IKN sudah luar biasa karena memanfaatkan teknologi. Begitu juga dengan infrastrukturnya, kita tidak melihat kabel-kabel berseliweran, semua rapi dan mendukung digitalisasi,” ujarnya.
Arief menjelaskan, alasan utama Rakor dilaksanakan di IKN adalah untuk memperkuat wawasan dan integrasi program antarwilayah.
Ia menyoroti penilaian Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Kabupaten Paser yang masih lemah pada aspek keterpaduan program dengan daerah tetangga, khususnya Penajam Paser Utara (PPU).
Baca juga: Pemkab Paser Matangkan Konsep Pembangunan Berbasis Smart City, Belajar dari IKN
“Kalau kita langsung belajar di pusat Smart City, tentu membuka pikiran dan memacu kami untuk bekerja lebih keras. Minimal ada satu dimensi Smart City yang bisa segera kita terapkan di Paser,” katanya.
Lebih lanjut, Arief memaparkan capaian Kabupaten Paser dalam penilaian Smart City tahun 2024. Paser berhasil masuk sebagai salah satu kabupaten terbaik di Kalimantan Timur.
“Kalau digabung dengan kota, posisi kami ada di urutan ketiga. Tapi khusus kabupaten, Alhamdulillah nilai SPBE kami meningkat dibanding tahun sebelumnya,” jelasnya.
Ia menegaskan, peningkatan nilai SPBE menjadi target utama. Sebab, indikator tersebut mencerminkan sejauh mana enam dimensi Smart City mulai dari lingkungan, tata kelola, hingga pelayanan publik-sudah terdukung di Paser.
Terkait infrastruktur pendukung, Arief menegaskan bahwa salah satu target utama pada 2025 adalah memastikan tidak ada lagi wilayah blank spot internet di Kabupaten Paser.
“Kami menargetkan pada 2025, seluruh Paser sudah terjangkau jaringan telekomunikasi. Alhamdulillah, kami dapat dukungan 144 titik wifi publik gratis dari Pemprov Kaltim. Program sinergi ini mempercepat langkah kami menuju Paser tanpa blank spot,” tegasnya.
Baca juga: Smart City Masuk Prioritas RPJMD, Wabup Paser Tegaskan Tak Terhenti Meski Dana Dipangkas Pusat
Arief menambahkan, keberhasilan penerapan Smart City tidak mungkin dicapai hanya oleh DKISP.
“Semua indikator penilaian ini berasal dari kinerja seluruh perangkat daerah. Karena itu, dukungan OPD sangat penting agar target Smart City tercapai secara maksimal,” pungkasnya.(*)
Rakerda MUI se-Kabupaten Paser Resmi Dibuka, Dorong Sinergi Ulama dan Pemerintah |
![]() |
---|
82 Pekerja THM di Paser Jalani Tes HIV, Semua Negatif |
![]() |
---|
Pemkab Paser Matangkan Konsep Pembangunan Berbasis Smart City, Belajar dari IKN |
![]() |
---|
Smart City Masuk Prioritas RPJMD, Wabup Paser Tegaskan Tak Terhenti Meski Dana Dipangkas Pusat |
![]() |
---|
Wabup Paser Ikhwan Antasari Sebut Konsep Smart City Dorong Tata Kelola Pemerintahan yang Adaptif |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.