Berita Kutim Terkini
Pemkab Kutim Gandeng Perusahaan Swasta Wujudkan Listrik 24 Jam di Pelosok Desa
Data pada tahun 2024, Kabupaten Kutai Timur baru mencapai 76,60 persen pelayanan listrik hingga di desa
Penulis: Nurila Firdaus | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur masih memiliki banyak pekerjaan rumah soal infrastruktur dasar berupa pelayanan listrik 24 jam untuk masyarakat pelosok di Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur.
Data pada tahun 2024, Kabupaten Kutai Timur baru mencapai 76,60 persen pelayanan listrik hingga di desa.
Sisanya, tersebar di beberapa desa pelosok yang cukup sulit dijangkau.
Dalam wkatu dekat, Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman akan meresmikan di salah satu desa Kecamatan Sandaran yang belum teraliri listrik.
Baca juga: 3 Manfaat Energi Baru Terbarukan versi MeTSi UGM, Gen Z Berhadapan Langsung Transisi Energi Ini
Tentu saja, kata Ardiansyah pelayanan listrik di desa tersebut bekerjasama dengan PT. Bumi Mas Agro (BMA) di Kecamatan Sandaran untuk memanfaatkan listrik dari biodiesel.
"Insyaallah yang akan kita resmikan di Sandaran ini yang saya katakan kontribusi dari perusahaan PT. BMA ya, yang mereka punya kelebihan energi yang begitu besar terkait dengan powernya," ujarnya, Minggu (5/10/2025).
Akan tetapi, dalam proses mengaliri listrik dari perusahaan untuk masyarakat Kecamatan Sandaran itu merupakan kewenangan negara melalui PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Lebih jauh, Pemkab Kutim bersama PT. PLN akan mengaliri litsrik lagi di 9 hingga 15 desa yang belum mendapatkan layanan listrik 24 jam.
Baca juga: IKN Nusantara Bakal Gunakan Energi Baru Terbarukan, Kementrian ESDM Duluan Pindah
Ia mendorong agar kolaborasi antara perusahaan swasta dan PLN terus terjalin sehingga berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
Bagi daerah terpencil dan dekat dengan perusahaan kelapa sawit, ia mendorong agar perusahaan membantu penggunaan energi baru terbarukan (EBT), termasuk dari limbah sawit untuk listrik biodiesel bagi masyarakat setempat.
"Sebab banyak perusahaan kita yang siap memberikan akses listrik kepada masyarakat Kutai Timur, yang tidak perlu sampai ke pusat," pungkasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.