Pendaki Tewas di Paser
Pengakuan Polisi Evakuasi Jasad Pendaki Meninggal di Jalur Objek Wisata Doyam Sondong Paser Kaltim
Pengakuan polisi evakuasi jasad pendaki meninggal di jalur objek wisata Doyam Sondong Paser, Kalimantan Timur.
Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Muhammad Fachri Ramadhani
TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Pengakuan polisi evakuasi jasad pendaki meninggal di jalur objek wisata Doyam Sondong Paser, Kalimantan Timur.
Kapolsek Long ikis, IPTU Slamet Hafidin, menyampaikan bahwa untuk menuju ke lokasi air terjun Doyam Sondong memang agak terjal lantaran belum ada jalan setapak untuk dilalui.
Personel Kepolisian tidak menemukan adanya kendala saat melakukan evakuasi korban Muhammad Widayat Akbar (29), warga Balikpapan yang meninggal dunia saat hendak menuju objek wisata Doyam Sondong, Kecamatan Long Kali.
Korban mengalami sesak napas saat dipertengahan jalan menuju ke lokasi air terjun sekira pukul 21.30 Wita.
Baca juga: BREAKING NEWS: Pendaki Asal Balikpapan Tewas Kena Serangan Jantung saat Menuju Air Terjun Paser
Diketahui, korban melakukan perjalanan bersama 10 orang rekan pecinta alam yang dibagi menjadi dua kelompok dan masing-masing kelompok terdiri dari orang pada Sabtu (4/10/2025) malam.
"Kalau medan ke lokasi itu memang sulit dijangkau, dari pintu masuk itu saja dua jam jalan kaki dari lokasi parkir kendaraan atau pintu masuk menuju air terjun," terang Slamet, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Senin (6/10/2025).
Dari pusat Kota Long Ikis ke lokasi pintu masuk objek wisata, pengunjung harus menempuh waktu sekitar satu jam setengah jika menggunakan kendaraan roda empat.
"Air terjun Doyam Sondong memang masuk di wilayah Long Kali, namun jika mau kesana, jaraknya lebih dekat lewat Long Ikis, tepatnya di Desa Brewe menuju Desa Pinang Jatus yang merupakan wilayah air terjun Doyam Sondong," tambahnya.
Area sekeliling juga masih hutan belantara, sementara lokasi korban bersama rekannya sudah di pertengahan jalan menuju air terjun.
Evakuasi korban, kata Slamet dibantu oleh warga sekitar menggunakan tandu dari titik lokasi kejadian pada Minggu 5 Oktober 2025, sekitar pukul 01.00 Wita.
"Korban dievakuasi itu jam satu dini hari dan baru tiba di titik pintu masuk itu jam enam pagi, area yang dilalui itu masih hutan dan melewati anak sungai juga, ditambah banyak akar pohon di sekitar lokasi," ulasnya.
Slamet menambahkan, sebelumnya sudah ada pendaki yang hilang karena tersesat saat menuju ke lokasi air terjun akibat minimnya penanda.
"Kalau yang meninggal baru kali ini terjadi, sebelum-sebelumnya itu hanya ada 3 kejadian pendaki yang hilang karena tersesat tapi semuanya ditemukan dalam keadaan selamat," pungkasnya.
Kronologi Pendaki Tewas
Seorang pria berinisial MWA asal Kota Balikpapan tewas saat hendak melakukan perjalanan menuju objek wisata air terjun Doyam Sondong, Desa Pinang Jatu, Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.
Perjalanan korban menuju objek wisata tidak sendirian, MWA ditemani 9 rekan pecinta alam lainnya yang terbagi menjadi dua kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri 5 orang melakukan hiking ke lokasi tujuan pada Sabtu (4/10/2025) malam.
Kapolsek Long Kali, Ipda Bambang Sasmito, menyampaikan bahwa korban bersama rekannya berangkat dari Kota Balikpapan pada pukul 13.00 Wita dan tiba di Desa Pinang Jatus pukul 18.30 Wita.
"Saat tiba di lokasi, korban bersama empat rekannya melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki ke titik Air Terjun Doyam Sondong, namun di tengah perjalanan sekitar pukul 21.30 Wita, korban mengeluhkan sesak napas dengan pandangan yang menjadi gelap," terang Bambang, Senin (6/10/2025).
Baca juga: Imelda, Pendaki Senior dari Kalimantan Timur Taklukkan 3 Gunung Sulawesi untuk Anak Pejuang Kanker
Setelah menyampaikan kondisinya ke rekan timnya, korban kemudian terjatuh hingga membuat rekannya kaget dan segera melakukan upaya pertolongan.
"Rekan-rekannya bergegas memberi pertolongan napas buatan, sekira pukul 22.00 Wita korban sudah tidak sadarkan diri," tambahnya.
Dengan kondisi MWA tidak sadarkan diri, perjalanan ke lokasi Doyam Sondong dihentikan, dan salah satu rekan korban bergegas ke pemukiman warga meminta bantuan evakuasi.
Minggu pagi, 5 Oktober 2025 sekitar 06.00 Wita, empat rekan korban bersama warga melakukan evakuasi bersama dengan tandu seadanya menuju ke pemukiman warga.
Baca juga: Kegunaan Gelang RFID, Bakal Dipakai Pendaki Gunung Rinjani Buntut Jatuhnya Juliana Marins
"Sekitar pukul 08.00 Wita, gabungan personel Polsek Long Kali dan Polsek Long Ikis tiba di lokasi tiba di lokasi untuk membantu evakuasi dan membawa jenazah korban ke Puskesmas Long Ikis untuk pemeriksaan awal," urai Bambang.
Berdasarkan hasil pemeriksaan medis yang dilakukan oleh dr Suhartono di Puskesmas Long Ikis, korban meninggal dunia murni akibat serangan jantung yang dipicu kelelahan.
"Setelah dilakukan pemeriksaan, jenazah MWA tidak dilakukan otopsi sesuai dengan permintaan keluarga yang telah ikhlas terhadap kejadian yang menimpa keluarganya, jenazah MWA sudah dibawa ke rumah duka pada hari itu juga ke Kota Balikpapan," tutup Bambang. (Syaifullah)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.