Berita Kaltim Terkini

5 Daerah yang Paling Sering Banjir di Kaltim 2024, Ini Wilayah Paling Rawan

Bencana banjir menjadi bencana alam paling dominan di Kalimantan Timur sepanjang tahun 2024.

Editor: Heriani AM
HO/BPBD PPU
BANJIR DI PPU - Desa Labangka Barat di Penajam Paser Utara yang terendam banjir. BANJIR DI PPU - Kondisi perumahan warga di Kelurahan Penajam, Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, Jumat (9/8/2024). Banjir menjadi bencana alam paling dominan di Kalimantan Timur sepanjang tahun 2024, dengan total 13 kejadian tercatat BNPB. 

Kota Bontang menempati posisi teratas dengan dua kejadian, disusul Paser, Samarinda, dan Penajam Paser Utara masing-masing satu kejadian.

Cuaca ekstrem juga menjadi tantangan tersendiri dengan tiga kasus yang tercatat di Kalimantan Timur.

Baca juga: 3 Daerah dengan IPG Tertinggi di Kalimantan Timur 2024, Siapa Paling Unggul?

Cuaca ekstrem mengacu pada kondisi iklim yang tidak biasa, seperti angin kencang, hujan deras disertai petir, atau suhu udara yang berubah drastis dalam waktu singkat.

Kasus ini tercatat di Kutai Barat satu kali dan Penajam Paser Utara dua kali.

Menariknya, tidak semua kabupaten dan kota di Kalimantan Timur mengalami bencana.

Kutai Kartanegara, Kutai Timur, dan Berau tidak mencatat adanya kejadian bencana alam pada periode laporan BNPB ini.

Hal ini menunjukkan adanya perbedaan tingkat kerawanan di tiap daerah yang dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, geografis, serta kesiapsiagaan masyarakat.

Jika dilihat secara keseluruhan, pola bencana di Kalimantan Timur lebih banyak dipengaruhi oleh faktor hidrometeorologi.

Istilah hidrometeorologi merujuk pada bencana yang terjadi akibat pengaruh cuaca dan iklim, seperti banjir, kekeringan, cuaca ekstrem, hingga karhutla.

Dengan curah hujan tinggi, lahan gambut yang luas, dan perubahan iklim global, risiko bencana hidrometeorologi semakin meningkat.

Baca juga: 5 Daerah dengan Kasus Kehutanan Ilegal Tertinggi di Kalimantan Timur

Kondisi ini menjadi pengingat penting bahwa mitigasi bencana harus terus ditingkatkan.

Mitigasi adalah upaya untuk mengurangi risiko bencana melalui perencanaan tata ruang, pembangunan infrastruktur tahan bencana, hingga edukasi masyarakat mengenai langkah pencegahan.

Tanpa kesiapan, dampak bencana seperti banjir dan kebakaran hutan bisa semakin merugikan dari sisi ekonomi, kesehatan, maupun lingkungan.

Data BNPB juga memperlihatkan bahwa meskipun jumlah kejadian bencana di Kalimantan Timur tidak sebesar provinsi lain, namun risiko bencana tetap harus diwaspadai.

Apalagi provinsi ini merupakan salah satu wilayah strategis dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang sedang berlangsung di Penajam Paser Utara.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved