Berita

2 Daerah Catat Kasus Tertinggi HIV/AIDS di Kalimantan Timur 2024, Waspada Lonjakan

Angka kasus HIV/AIDS di Kalimantan Timur terus menunjukkan tren peningkatan.

Editor: Heriani AM
Copilot Microsoft
KASUS HIV/AIDS - Diolah dari Copilot AI. Angka kasus HIV/AIDS di Kalimantan Timur terus menunjukkan tren peningkatan. 

Dengan kemajuan medis, terapi antiretroviral (ARV) kini memungkinkan orang yang hidup dengan HIV untuk menjalani hidup yang sehat dan produktif.

Pengobatan ini tidak menyembuhkan HIV, tetapi mampu menekan jumlah virus dalam tubuh hingga ke tingkat yang sangat rendah, sehingga mencegah berkembangnya AIDS dan mengurangi risiko penularan.

Penting untuk diingat bahwa stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan HIV sering kali lebih merusak daripada virus itu sendiri.

Pemahaman yang benar, dukungan sosial, dan akses terhadap layanan kesehatan adalah kunci untuk mengatasi dampak HIV/AIDS dalam masyarakat.

Hingga akhir 2024, 1.382 kasus HIV/AIDS tercatat secara resmi oleh Dinas Kesehatan Kalimantan Timur. 

Baca juga: Pertamina Patra Niaga Kalimantan Gencar Edukasi Bahaya HIV/AIDS dan TBC di Kampus hingga Rutan

Sementara itu, 132 orang meninggal dunia akibat penyakit ini sepanjang tahun lalu, angka yang mungkin bisa ditekan andai deteksi dini dan pengobatan berjalan lebih merata.

Kota-kota besar seperti Samarinda dan Balikpapan menjadi pusat konsentrasi kasus.

Namun yang mengejutkan, lonjakan terbesar pada awal 2025 justru terjadi di daerah yang lebih kecil dan terpencil, Penajam Paser Utara, dengan 90 kasus baru hanya dalam enam bulan.

Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur mencatat sebanyak 1.382 kasus HIV/AIDS secara kumulatif hingga 30 Desember 2024. 

Angka ini menunjukkan peningkatan dibanding tahun-tahun sebelumnya, dengan dua kota terbesar yakni Samarinda dan Balikpapan menyumbang lebih dari separuh total kasus.

Baca juga: Siswa Pengidap HIV di Kutai Timur Kaltim Akhirnya Bisa Sekolah Lagi

Dari 10 kabupaten/kota di Kaltim, kasus tertinggi tercatat di SIHA 2024:

  1. Kota Samarinda: 511 kasus
  2. Kota Balikpapan: 362 kasus
  3. Kabupaten Kutai Timur: 130 kasus
  4. Kutai Kartanegara: 126 kasus
  5. Kota Bontang: 64 kasus
  6. Kabupaten Berau: 55 kasus
  7. Kabupaten Kutai Barat: 54 kasus
  8. Kabupaten Paser: 51 kasus
  9. Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU): 26 kasus
  10. Kabupaten Mahakam Ulu: 3 kasus

SIHA adalah singkatan dari Sistem Informasi HIV AIDS dan IMS, yaitu sebuah aplikasi berbasis web yang dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 

Kematian Akibat HIV/AIDS Capai 132 Orang

Selama tahun 2024, terdapat 132 kematian yang diakibatkan oleh HIV/AIDS.

Jumlah tertinggi kembali tercatat di Samarinda dan Balikpapan, masing-masing dengan 44 kasus kematian. (*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved