BREAKING NEWS: Kebakaran Hanguskan Sejumlah Ruangan di MTsN 3 Paser

TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Kebakaran di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 3 Paser pada 24 Oktober 2025 malam meninggalkan duka mendalam bagi dunia pendidikan di Kabupaten Paser. 

Meski tidak ada korban jiwa, peristiwa ini menghanguskan sejumlah ruangan penting dan menyebabkan kerugian materiel yang cukup besar.

Kebakaran MTsN 3 Paser menjadi sorotan karena insiden tersebut terjadi di lingkungan pendidikan yang biasanya steril dari potensi bahaya api.

Berdasarkan laporan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Paser, kebakaran terjadi sekitar pukul 22.00 Wita dan baru berhasil dipadamkan satu jam kemudian berkat kerja sama petugas Damkar, aparat kepolisian, serta warga sekitar.

Kepala Dinas Damkar Paser Lukman Dharma membenarkan bahwa api melahap ruang perpustakaan dan ruang tata usaha, serta menyebabkan kerusakan berat pada tiga ruangan lainnya.

Baca juga: PKK Penajam Paser Utara Cegah Stunting via Program Cinta

"Ada beberapa ruangan yang terbakar di MTsN Paser di Kuaro meliputi satu ruang perpustakaan, satu ruang tata usaha hingga berdampak pada kerusakan 3 ruangan lainnya," terang Lukman, Minggu (26/10/2025).

Berdasarkan informasi yang diterima dari warga setempat, api pertama kali terlihat di ruang tata usaha.

"Api pertama kali terlihat di ruang tata usaha MTsN Paser, kemudian merambah ke plafon gedung dan ke ruangan lainnya," tambahnya.

Peristiwa kebakaran terjadi sekitar pukul 22.00 Wita, dan proses pemadaman berlangsung selama 1 jam oleh Damkar Paser bersama tim gabungan.

Lukman belum dapat memastikan penyebab dari insiden kebakaran tersebut, lantaran masih dalam penyelidikan.

Baca juga: Satpolairud Polres Paser Lakukan Bedah Rumah Warga di Pesisir Pondong Baru

"Penyebabnya belum bisa kami pastikan, kalau kerugian dari peristiwa itu sekitar tujuh ratus juta rupiah," tandasnya.

Sementara itu, Kepala Kemenag Kabupaten Paser, Maslekhan, menyampaikan bahwa pihaknya sudah mendapat informasi perihal kebakaran di MTsN Paser.

"Sudah dapat informasinya, yang jelas proses belajar mengajar tetap harus berjalan, sembari melihat apa yang bisa diperbaiki," tutup Maslekhan. (*)