Berita Samarinda Terkini
Disiapkan Lahan 1 Hektare Lebih di Lempake Samarinda, Peternakan Domba jadi Pilot Project Bisnis
Pemkot Samarinda mengambil langkah taktis untuk memperkuat peran Koperasi Merah Putih Lempake sebagai pilot project
Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Budi Susilo
Ringkasan Berita:
- Wali Kota Samarinda menyetujui penyediaan lahan milik Pemkot seluas 1,1 hektare di Kelurahan Lempake untuk dikelola koperasi;
- Keputusan ini diambil setelah audiensi tahap kedua dengan Wali Kota pada 4 November 2025, pengembangan peternakan;
- Membangun koperasi mempresentasikan analisa usaha (FS) yang dinilai menjanjikan.
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA — Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda mengambil langkah taktis untuk memperkuat peran Koperasi Merah Putih Lempake sebagai pilot project pengembangan ekonomi kerakyatan nasional melalui penyediaan lahan 1,1 hektare untuk proyek peternakan domba koperasi.
Ketua Koperasi Merah Putih Lempake, Adung KS Utomo, mengungkap bahwa dukungan ini merupakan hasil audiensi tahap kedua dengan Wali Kota Andi Harun pada Selasa (4/11/2025) setelah pemaparan awal rencana kerja pada 20 Oktober lalu.
“Kami diterima setelah kami sampaikan rencana kerja koperasi merah putih. Rencana itu tentang potensi wilayah, potensi terbesar kita adalah pertanian termasuk peternakan kita ingin menggalakannya disitu. Tapi butuh lahan untuk kembangkan itu,” ujar Adung.
Dalam pertemuan terbaru, koperasi mempresentasikan analisa usaha peternakan domba yang diklaim menjanjikan berdasarkan FS (feasibility study).
Baca juga: Musim Pancaroba di Kaltim, Dinas Peternakan Sarankan Penerapan Biosecurity untuk Peternak Rakyat
“Untuk peternakan domba itu cukup menjanjikan, maka tadi pakwali sudah memberikan persetujuan untuk menyiapkan lahan pemerintah kota untuk dikelola koperasi merah putih,” ungkapnya.
Persetujuan tersebut disebut langsung ditindaklanjuti secara teknis, di mana Wali Kota menyetujui penyediaan lahan seluas 1,1 hektare untuk dikelola oleh Koperasi Merah Putih.
Skema bisnis yang tengah disiapkan juga dirancang sebagai bentuk kolaborasi tiga pihak, yakni pemerintah kota sebagai pengelola lahan, koperasi sebagai pelaksana bisnis, serta pemerintah provinsi sebagai pihak yang menyiapkan permodalan.
Adung menegaskan bahwa pembiayaan usaha tidak akan diambil dari kas Pemkot, karena koperasi hanya memerlukan dukungan berupa penyediaan lahan agar rencana dapat berjalan pada tahun depan.
Ia menyebut lokasi lahan tersebut berada di wilayah Kelurahan Lempake dan merupakan aset kosong yang siap dimanfaatkan.
Sembari menyiapkan proyek inti peternakan, koperasi ini tetap menjalankan mandat layanan publik berupa sembako dan gas LPG 3 kg. Namun Adung menyebut kapasitas usaha masih terbatas.
Baca juga: Disbunak Paser Kembangkan Peternakan Ayam Sistem Close House, Tampung 18 Ribu Tiap Kandang
“Saat ini alhamdulillah pengiriman mulai lancar hanya kuotanya masih kecil, satu pekan cuma 70an tabung saja. Kalau gas datang 1 jam habis,” tuturnya.
Sementara itu Kepala Diskumi Samarinda Jusmaramdhana Alus menegaskan pengawalan ketat Pemkot tidak berhenti saat launching, tetapi berlanjut pada pemetaan aset dan pendampingan usaha.
“Dalam waktu dekat kami akan memanggil koperasi. Kami fokus pendataan, data lahan pemkot yang bisa dipnjam pakai untuk kantor dan gerai koperasi,” ungkap Yus, sapaan akrabnya.
Ia menambahkan bahwa Wali Kota memberikan dukungan penuh selama rencana koperasi tersebut berdampak pada penguatan ekonomi kerakyatan.
Menurutnya, Wali Kota sangat positif dalam merespons inisiatif yang dapat mendorong kemitraan dan pemanfaatan lahan untuk kepentingan ekonomi masyarakat.
Ia menjelaskan bahwa Lempake menjadi titik awal sebelum 58 kelurahan lainnya menyusul dengan mencontoh pengembangan yang dilakukan oleh Koperasi Merah Putih di wilayah tersebut.
“Sementara Lempake jadi Mock Up, yang lain kami tunggu, 58 kelurahan lain melihat ke koperasi merah putih Lempake,” tutup Yus. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20251105_Pemkot-Samarinda-di-Kaltim-Siapkan-Peternakan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.