Kebakaran di Balikpapan

Dalam Dua Pekan, Balikpapan Dilanda Lima Kebakaran Beruntun

Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, mengalami insiden kebakaran yang nyaris berturut-turut beberapa hari terakhir. 

TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
RISIKO KEBAKARAN - Hingga malam hari, petugas masih terus berjibaku menangani sisa kebakaran yang melanda dua ruko dan satu rumah warga di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, RT 32 Kelurahan Klandasan Ilir, Balikpapan Kota, Rabu (5/11/2025). (TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO) 
Ringkasan Berita:
  • BPBD catat lima kebakaran di Balikpapan antara 25 Oktober hingga 6 November 2025.
  • Salah satu ruko di Pasar Baru alami kerugian hampir Rp5 miliar.
  • Faktor penyebab diduga karena kelalaian listrik dan kepadatan permukiman ekstrem.

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, mengalami insiden kebakaran yang nyaris berturut-turut beberapa hari terakhir. 

Rangkaian peristiwa ini membukukan lima kejadian dalam rentang waktu kurang dari dua minggu, tepatnya antara 25 Oktober hingga 6 November 2025.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balikpapan mencatat kerugian material tergolong tinggi dari serangkaian kejadian tersebut.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Balikpapan, Bambang Subagya, mengungkapkan bahwa salah satu ruko yang terbakar di Pasar Baru saja memiliki aset senilai hampir Rp5 miliar.

Baca juga: Suasana Sempat Mencekam! 7 Fakta Kebakaran di Balikpapan Hari Ini 2025, Ruko dan Rumah Warga Hangus

"Kemarin yang dua ruko di Pasar Baru itu, kami tanya, salah satu ruko itu aset di dalamnya sudah hampir 5 miliar," ungkap Bambang. 

Sebagai pengingat, rentetan kebakaran dimulai saat api melalap kawasan Kelurahan Baru Ilir, Balikpapan Barat pada Sabtu pagi (25/10/2025).

Kejadian ini menjadi tantangan terberat bagi petugas karena kepadatan penduduk ekstrem dan akses jalan yang minim.

Kemudian pada Minggu (2/11/2025) tercatat tragedi ketika kebakaran melanda Sepinggan, Balikpapan Selatan.

Baca juga: Polisi Masih Selidiki Penyebab Kebakaran di Kelurahan Klandasan Ilir Balikpapan 

Sepasang lansia menjadi korban jiwa dalam peristiwa ini.

BPBD menerima laporan saat api sudah membesar dan sulit dikendalikan.

Dilanjut Rabu pagi (5/11/2025), gudang penyimpanan popok bayi di kawasan Pasar Baru, Balikpapan Kota hangus dilalap si jago merah.

Petugas berjibaku memadamkan api selama 3-4 jam karena material yang mudah terbakar.

Baca juga: Kisah Pilu Kebakaran Balikpapan: Cinta Sehidup Semati Pasangan Lansia Berakhir dalam Kobaran Api

Keesokannya, Kamis (6/11/2025) menjadi hari paling sibuk dengan dua kejadian sekaligus. 

Pukul 08.11 Wita, api membakar dua unit ruko di kawasan Indrakila, Balikpapan Utara. 

Bangunan usaha penyewaan dan penjualan scaffolding mengalami kerusakan berat, sementara satu bangunan lainnya rusak ringan.

Petugas berhasil mengendalikan situasi pada pukul 09.43 Wita.

Baca juga: Warga Dengar Jeritan dari Dalam Api, Pasangan Lansia Tewas Terjebak Saat Kebakaran di Balikpapan

Belum reda dari kejadian pagi, pukul 12.55 Wita kebakaran kembali menyambar rumah dua lantai di kawasan Balikpapan Regency, RT 53, Balikpapan Selatan.

Api berkobar hebat hingga petugas tiba lima menit kemudian.

Pemadaman total baru tercapai pukul 13.51 Wita.

Satu keluarga dengan enam jiwa kehilangan tempat tinggal mereka.

Baca juga: Dua Lansia Pensiunan Guru Tewas Terjebak dalam Kebakaran di Balikpapan Selatan

Ditanya kendala, Bambang mengutarakan bahwa kepadatan penduduk seperti di Kelurahan Baru Ilir menjadi faktor pemicu utama. 

Disusul kelalaian penggunaan listrik berlebihan dan lupa mematikan peralatan elektronik sebelum meninggalkan rumah menjadi dugaan kuat penyebab kebakaran.

"Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap penyebab pasti setiap kejadian," sambung Bambang. 

Adapun kompleksitas penanganan bervariasi di setiap lokasi.

Baca juga: Tewas saat Kebakaran di Prona Sepinggan, Pasangan Lansia Dikenal Ramah dan Aktif Berjualan Sembako

Menurut Bambang, Kelurahan Baru Ilir mencatat tingkat kesulitan tertinggi akibat kepadatan penduduk ekstrem dan akses jalan sempit yang menghambat pergerakan mobil pemadam.

Sementara Gudang popok di Pasar Baru menjadi tantangan tersendiri karena material yang mudah terbakar meski lokasi di pinggir jalan raya. 

Proses pendinginan berlangsung berjam-jam untuk memastikan tidak ada bara api yang tersisa.

"Karena memang ruko itu berisi bahan-bahan yang mudah terbakar. Salah satunya adalah popok bayi," tutur Bambang. 

Baca juga: Kronologi Kebakaran di Prona Sepinggan Balikpapan, Dua Warga Lansia Tewas

Bambang menepis anggapan bahwa musim hujan otomatis mengurangi risiko kebakaran

Menurutnya, prediksi curah hujan yang tinggi tidak menjamin penurunan potensi bahaya api.

"Walaupun sekarang ini prediksinya adalah musim hujan, tetapi tidak menutup kemungkinan kejadian kebakaran itu potensinya cukup lumayan," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved