Berita Balikpapan Terkini

Balai Karantina Usul Pemkot Balikpapan Buat Sistem Pantau Program MBG

Balai Karantina Balikpapan usulkan Pemkot buat sistem digital pantau program Makan Bergizi Gratis agar distribusi aman, dan bebas risiko pangan.

TRIBUNKALTIM.CO/ARY NINDITA
PENGAWASAN PENDISTRIBUSIAN MBG - Kepala Balai Kekarantinaan Kesehatan Balikpapan, Bangun Cahyo Utama. Ia mengusulkan pemerintah daerah untuk membuat sistem terintegrasi untuk memudahkan pemantauan kegiatan dalam mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dilakukan seluruh lini Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). (TRIBUNKALTIM.CO/ARY NINDITA). 
Ringkasan Berita:
  • Balai Karantina Balikpapan usul Pemkot buat sistem digital pantau program MBG.
  • Sistem diharapkan bantu mitigasi risiko keracunan pangan dan efisiensi distribusi.
  • Saat ini baru 10 SPPG aktif, dengan target 65 SPPG yang akan beroperasi.

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN – Balai Kekarantinaan Kesehatan Balikpapan mengusulkan kepada pemerintah daerah agar membuat sistem terintegrasi untuk memudahkan pemantauan kegiatan dalam mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Usulan ini disampaikan sebagai langkah untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan distribusi makanan yang dikelola oleh seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kota Minyak.

Kepala Balai Kekarantinaan Kesehatan Balikpapan, Bangun Cahyo Utama, menjelaskan bahwa pihaknya selama ini berperan dalam melakukan pemetaan atau mapping pendistribusian MBG dari SPPG kepada penerima manfaat, yang hingga kini masih dilakukan secara manual.

“Jadi sistemnya dapat memantau berapa jarak, waktu atau jam pemberian, dan faktor risiko lainnya dari sisi distribusi. Ini untuk mitigasi keracunan pangan kepada siswa,” ujar Bangun, Rabu (12/11/2025).

Baca juga: Realisasi Program MBG di Balikpapan, Pembangunan SPPG Dipastikan Tersebar di Wilayah 3T

Menurutnya, penerapan sistem digital akan memudahkan pengawasan dan memperkecil risiko terjadinya masalah kesehatan pada penerima manfaat, terutama siswa sekolah dasar dan menengah.

Selain itu, sistem tersebut juga akan membantu pemerintah kota dalam melakukan evaluasi dan perbaikan program MBG secara berkala.

Bangun menilai pentingnya sistem terintegrasi ini juga sejalan dengan bertambahnya jumlah SPPG di Balikpapan.

Saat ini, terdapat sekitar 10 SPPG aktif, sementara pemerintah menargetkan 65 SPPG potensial untuk beroperasi di masa mendatang.

Baca juga: Pemkot Balikpapan Pastikan Standar Keamanan dan Kebersihan Dapur Umum MBG Terpenuhi

“Dengan bertambahnya SPPG itu, kita perlu suatu sistem aplikasi untuk memantau kegiatan tersebut,” katanya.

Sebagai langkah awal, Balai Kekarantinaan Kesehatan Balikpapan menawarkan sistem dummy atau contoh rancangan aplikasi kepada pemerintah kota.

Rancangan itu diharapkan dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi aplikasi resmi untuk mendukung pemantauan kegiatan MBG secara real time.

Dalam mekanismenya, aplikasi tersebut nantinya dapat menampilkan aktivitas setiap SPPG, mulai dari waktu distribusi, lokasi, hingga status penyaluran makanan.

Baca juga: Disdik Tepis Isu Menu MBG Makan Bergizi Gratis Balikpapan Hanya Nasi Goreng, Bervariasi Lezat

Selain itu, Balai Kekarantinaan Kesehatan juga berencana menjalin koordinasi dengan dinas terkait untuk memperkuat pengawasan, termasuk sertifikasi latih higiene sanitasi (SLHS) dan pelatihan bagi para petugas lapangan.

“Selain itu, kami juga akan berkoordinasi dengan dinas terkait mengenai pengawasan SPPG. Misal sertifikat laih higiene sanitasi (SLHS) sampai pelatihan bagi petugas,” pungkasnya. 
(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved