Breaking News

Koperasi Merah Putih di Kaltim

Kaltim Percepat Pembangunan Koperasi Merah Putih, 1.037 KMP Harus Beroperasi Tahun Ini

Pemprov Kaltim menegaskan seluruh Koperasi Merah Putih di wilayahnya harus mulai beroperasi pada tahun ini.

Penulis: Raynaldi Paskalis | Editor: Rita Noor Shobah
TRIBUNKALTIM.CO/RAYNALDI PASKALIS
KOPERASI MERAH PUTIH- Kepala Desa dan Camat se-Kabupaten Sumenep, Jawa Timur mendatangi koperasi kelurahan merah putih Lempake, Samarinda untuk mempelajari tata kelola koperasi, Sabtu (8/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Sebanyak 1.037 koperasi di Kaltim wajib beroperasi tahun ini
  • Gerai koperasi akan dibangun di lahan pemerintah daerah, dengan dukungan produk dari BUMN seperti Bulog, Pertamina, dan Kimia Farma
  • Pembiayaan koperasi difasilitasi melalui Bank HIMBARA dengan sistem SIMKOPDES

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menegaskan seluruh Koperasi Merah Putih di wilayahnya harus mulai beroperasi pada tahun ini.

Koperasi Merah Putih (KMP) adalah program nasional berbasis ekonomi kerakyatan yang dibangun untuk memperkuat kesejahteraan masyarakat desa dan kelurahan melalui prinsip gotong royong, kemandirian, dan kepemilikan bersama.

Berdasarkan data, terdapat 1.037 koperasi yang tersebar di 10 kabupaten/kota di Kaltim.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Industri Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi - Usaha Kecil dan Menengah (DPPKUKM) Kaltim, Ronny Suhendra.

Baca juga: Kendala Lahan Jadi Tantangan Pembentukan Koperasi Merah Putih di PPU

Ronny menekankan bahwa program strategis nasional berbasis ekonomi kerakyatan terus didorong agar koperasi dapat berfungsi optimal.

“Di seluruh Kalimantan Timur yang dimulai pada tahun ini sudah diharuskan bisa berjalan, bisa beroperasi,” ujar Ronny, Rabu (12/11/2025).

Percepat Pembukaan Gerai Koperasi

Ronny menjelaskan, pihaknya telah menginstruksikan dinas terkait di setiap kabupaten/kota untuk mempercepat pembukaan gerai koperasi.

Tahap awal dilakukan dengan identifikasi lahan milik pemerintah daerah yang bisa dimanfaatkan.

“Minimal ada seribu meter persegi yang nanti akan dibangunkan gerai dan kantor di sana untuk mereka melakukan usahanya,” tambahnya.

Setelah lahan teridentifikasi, pembangunan gerai akan dilakukan oleh pemerintah pusat.

Gerai tersebut menjadi pusat aktivitas koperasi sekaligus wadah usaha masyarakat.

Baca juga: Fondasi Ekonomi Rakyat, Ribuan Koperasi Desa Merah Putih Kaltim Siap Ikuti Pelatihan

Dukungan Produk dan Mitra BUMN

Untuk menunjang operasional koperasi, pemerintah bekerja sama dengan sejumlah BUMN sebagai penyedia produk.

  • Bulog: beras
  • Pertamina Patra Niaga: gas LPG
  • Kimia Farma: obat-obatan

Selain itu, terdapat 7 jenis gerai usaha yang bisa dijadikan pilihan bidang usaha koperasi sesuai kebutuhan masyarakat.

Skema Pembiayaan

Terkait pembiayaan, Ronny menyebut koperasi akan difasilitasi melalui Bank HIMBARA dengan mekanisme Sistem Informasi Manajemen Koperasi Desa/Kelurahan (SIMKOPDES).

Melalui sistem ini, pengurus koperasi dapat mengajukan pembiayaan operasional maupun usaha.

“Diharapkan dengan pola seperti itu, mereka minimal bisa memiliki satu usaha yang bisa dijalankan sambil menunggu dibangunkannya gerai oleh pemerintah pusat,” pungkas Ronny.

Koperasi Lempake Samarinda Jadi Role Model

Dipilihnya Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) Lempake, Samarinda, Kalimantan Timur sebagai model percontohan koperasi pada 21 Juli lalu menjadi kebanggaan sekaligus tantangan baru. 

Status ini membuat koperasi harus mempertahankan eksistensinya ditengah ekspektasi tinggi dari berbagai pihak yang ingin belajar dari koperasi mereka.

Koperasi ini kadang kebanjiran kunjungan dari berbagai wilayah, baik dari dalam maupun luar pulau Kalimantan.

Ketua Koperasi Kelurahan Merah Putih Lempake, Adung KS Utomo mengungkapkan, penetapan koperasinya sebagai role model merupakan suatu kehormatan besar bagi seluruh penyelenggara koperasi, baik di tingkat kota Samarinda maupun provinsi Kaltim.

"Itu merupakan satu kebanggaan dan kehormatan buat kita semua sebagai penyelenggara kooperasi. Baik itu kota Samarinda maupun provinsi ya, ketika kita dipilih untuk itu. Tapi tentunya memang ini menjadi satu beban yang lebih berat lagi buat kita," ungkap Adung, Sabtu (8/11/2025)

Ia menyadari bahwa status tersebut membawa tanggung jawab ekstra untuk mempertahankan kinerja dan kredibilitas koperasi. 

Menjadi percontohan berarti KKMP Lempake harus terus konsisten dalam menjalankan program dan memberikan contoh terbaik bagi koperasi lainnya.

Adung menegaskan bahwa menjaga eksistensi koperasi menjadi kewajiban yang tidak bisa ditawar. Tantangan ini semakin berat mengingat banyak pihak yang mengamati dan belajar dari langkah-langkah yang mereka ambil.

"Bahwa kita menjadi satu kewajiban bahwa eksistensi kita harus-harus terjaga. Ini yang semakin berat buat kita," jelasnya.

Meski mengakui beratnya tantangan, Adung optimis bahwa koperasi mampu menjalankan amanah tersebut. Apalagi kini mulai muncul harapan-harapan baru yang membawa angin segar bagi perkembangan KKMP Lempake.

Salah satu kabar baik yang menjadi penyemangat adalah rencana pembangunan gerai baru. Adung menyebutkan bahwa Agrinas bersama TNI tengah bersiap melaksanakan pembangunan gerai untuk penyeragaman tampilan usaha koperasi.

Selain itu, dalam pertemuan terakhir dengan Walikota Samarinda Andi Harun, KKMP Lempake mendapat peluang emas untuk mengembangkan usaha baru berbasis potensi wilayah, yakni pengembangan peternakan domba.

"Kita udah diberikan peluang ini untuk membangun usaha baru yang berbasiskan pada potensi wilayah kita. Yaitu untuk pengembangan peternakan domba," kata Adung.

Ia menjelaskan bahwa pihaknya tengah menyusun strategi baru untuk mewujudkan pengembangan usaha tersebut. Selain itu, koperasi tidak ingin terlalu bergantung pada pinjaman dari Himbara, melainkan berkolaborasi dengan UPTD terkait.

Target kolaborasi mereka adalah program dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalimantan Timur. 

Baca juga: Bontang Resmi Luncurkan Kemitraan antara Usaha Besar dan UMKM Lewat Koperasi Merah Putih

Sementara itu, Lurah Lempake, Musliadi menjelaskan bahwa koperasi memang fokus menggali potensi wilayah. Salah satu potensi unggulan di Kelurahan Lempake adalah sektor pertanian dalam arti luas, termasuk peternakan.

Pengembangan sentra peternakan domba yang digagas Adung mendapat dukungan penuh dari pemerintah kelurahan.

Koperasi akan terlibat aktif dalam pengolahan dan pengembangan usaha peternakan tersebut dengan memanfaatkan dana dari provinsi.

Musliadi menyebut bahwa tantangan saat ini adalah memastikan lokasi aset untuk pengembangan usaha. Setelah beraudiensi dengan Wali Kota Samarinda, proposal bisnis yang diajukan telah disetujui.

"Alhamdulillah kemarin sudah-sudah. Beliau (Wali kota Samarinda) sudah setuju kemarin itu progresnya dan kami diberikan lahan 1 hektare," pungkas Musliadi. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved