Sosok Siswa SLBN Tenggarong Harumkan Nama Daerah Lewat Lukisan, Karyanya Dibeli Kepala Daerah

Ringkasan Berita:

• Siswa SLBN Tenggarong berprestasi luar biasa di seni lukis.
• Selain seni lukis, siswa SLBN juga menonjol di berbagai keterampilan lain (membatik, tata boga, IT, olahraga).
• Koordinator SLBN Tenggarong berharap adanya ruang tampil dan pameran yang lebih luas dari pemerintah dan masyarakat agar karya siswa berkebutuhan khusus ini lebih dikenal publik.

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Pelajar Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Tenggarong kembali menunjukkan kemampuan luar biasa mereka di bidang seni dan keterampilan. 

Berbagai karya, terutama seni lukis, menjadi bukti nyata bahwa siswa berkebutuhan khusus (ABK) memiliki potensi besar yang mampu bersaing dan mengukir prestasi, bahkan di tingkat daerah hingga nasional.

Koordinator keterampilan melukis SLBN Tenggarong, Siti Masitoh, mengenang momen membanggakan ketika salah seorang siswa pernah menorehkan prestasi dengan meraih juara seni lukis tingkat nasional pada tahun 2015 di Kota Semarang.

Selain itu, pada tahun 2023, dua karya murid bernama Mila dan Lia dilelang dalam ajang Wonderful Kukar di Tenggarong Seberang, dan lukisan mereka dibeli langsung oleh Bupati dan Wakil Bupati Kukar kala itu, Edi Damansyah dan Rendi Solihin.

“Bahkan Mila juga berhasil meraih Juara 1 FLS2N Melukis Tingkat Provinsi Kalimantan Timur 2024,” ungkap Siti, Selasa (18/11/2025).

Baca juga: Sosok Sadli Alex, Legislator Muda yang Getol Lestarikan Budaya Kutai Barat

Ia menjelaskan bahwa bakat siswa tidak hanya terlihat pada seni lukis. Banyak peserta didik SLBN Tenggarong yang menonjol di berbagai keterampilan lain seperti membatik, tata rias, tata boga, kriya kayu, IT, seni pertunjukan, hingga olahraga.

“Untuk olahraga juga banyak yang mendapat penghargaan. Di kantor ada beberapa piala dan baru saja dapat empat trofi. Dari IT juga ada yang juara satu,” jelasnya.

Kegiatan melukis sendiri digelar setiap Senin hingga Kamis dan diikuti siswa dengan ketunaan Autism, Tunarungu, dan Tunagrahita.

Proses belajar tak hanya dilakukan di dalam kelas, tetapi juga di luar ruangan agar siswa dapat melukis objek secara langsung.

“Jadi mereka langsung melukis objek yang mereka lihat. Misalnya melukis jembatan atau bahkan melukis wajah secara langsung,” terangnya.

Baca juga: Sosok Syamsul Jahidin yang Gugat UU Polri, 8 Jenderal Kini Terancam Dicopot dari Jabatan Sipil

Meski berbagai karya sudah banyak dihasilkan, Siti mengakui bahwa karya anak-anak SLB masih jarang diikutkan dalam pameran atau kegiatan seni skala besar.

Karena itu, ia berharap lebih banyak pihak dapat membuka ruang bagi anak-anak SLBN Tenggarong untuk tampil.

“Misalnya, jika ada kegiatan kesenian, teater, atau acara pemerintah, kami berharap bisa dilibatkan,” harapnya. (*)