Pembakaran Pesantren Dipicu Isu Dilepasnya Ustadz Cabul
Pemicunya diduga karena ada kabar bohong terkait dilepasnya seorang ustadz yang telah mencabuli santri berinisial SM (19).
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, pelaku berjumlah sekitar 150 orang. Warga mendengar bahwa ketua RT sudah berdamai dengan pelaku pencabulan yang merupakan ketua Pondok Pesantren Masyadul Musthathoba bernama Fauzan Azim Ghazali. Fauzan ditangkap oleh anggota Polres Kota Depok beberapa waktu lalu setelah orangtua SM melapor ke polisi bahwa anaknya dicabuli Fauzan.
Entah bagaimana tiba-tiba tersiar kabar bahwa Fauzan dilepas polisi. Hal itu membuat warga marah dan mendatangi ponpes milik Fauzan.
"Katanya, Pak RT sudah mediasi dan setuju damai, jadi tersangka ditangguhkan. Padahal, berita itu tidak benar. Akhirnya timbul kemarahan warga, dan warga mulai anarkis dengan membakar salah satu gedung di ponpes itu," ujar Rikwanto, Senin (27/8/2012), di Markas Polda Metro Jaya.
Fauzan, sebut Rikwanto, hingga kini masih ditahan di Polres Kota Depok. Akibat aksi anarkisme ini, 1 pintu gerbang, 2 saung, kaca jendela, dan berbagai barang-barang lainnya milik ponpes rusak. Total kerugian Rp 150 juta.
Rikwanto menuturkan, Kepala Polresta Depok Komisaris Besar Mulyadi Kaharni juga sudah mendatangi lokasi untuk berdialog dengan warga. Situasi saat ini sudah kondusif.
"Kami masih mencari siapa pemicu atau provokator dan pelaku pembakaran ini," kata Rikwanto. Sejumlah saksi sudah diperiksa terkait dengan kasus ini, yaitu Herman (orangtua SM), Mukni, Salahudin, dan Romjanah.