Kabut Asap
Pemprov tak Berkutik Hadapi Kabut Asap, Warga Hanya Diimbau Pakai Masker
BLH Kaltara, kata Alfian, juga belum memiliki data valid terkait indeks kualitas udara di Kaltara terkhusus di kota Tanjung Selor.
Laporan wartawan TribunKaltim.co, Muhammad Arfan
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Karena merupakan kabut asap kiriman, instansi terkait tak bisa berbuat apa-apa untuk menanggulangi pekatnya kabut asap yang menyelimuti Tanjung Selor serta daerah lain di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).
Badan Lingkungan Hidup Provinsi Kaltara melalui Kepala Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan, Alfian menjelaskan, instansinya saat ini hanya bisa mengimbau masyarakat di Kaltara untuk mengurangi aktivitas di luar rumah.
“Kalaupun ada hal mendesak yang harus dilakukan di luar, tolong pakai masker. Beberapa minggu ini sudah hilang (kabut asap), namun kembali lagi karena kiriman dari provinsi tetangga. Beberapa waktu lalu kami sudah bagikan masker, saat ini kami masih mengoordinasikan lagi langkah-langkah yang akan diambil,” kata Alfian saat dikonfirmasi melalui sambungan teleponnya, Sabtu (17/10/2015).
BLH Kaltara, kata Alfian, juga belum memiliki data valid terkait indeks kualitas udara di Kaltara terkhusus di kota Tanjung Selor.
“Untuk aman atau tidak, kami belum tahu. Kami tidak ada alat pengukur. Kami imbau dulu masyarakat memakai masker. Tahun 2016 nanti baru kami adakan alat ISPU (Indeks Standar Pencemaran Udara) untuk memantau sejauh mana pencemaran udara. Kami pasang satu dulu di Tanjung Selor,” jelasnya.
Baca juga: Kabut Asap, Jarak Pandang di Tanjung Selor Hanya 2 Kilometer
Harianto membenarkan, pada dasarnya kabut asap pekat yang melanda Tanjung Selor serta daerah lain di Kaltara merupakan kiriman dari Kalsel dan sebagian Kaltim.
“Kita relatif aman. Kita tidak ada hotspot. Cuma hembusan angin ini memang mengarah ke utara. Mudah-mudahan 1 atau 2 hari ini ada turun hujan,” tuturnya.
Aryani Arsyad, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bulungan menjelaskan, saat ini personel tenaga kesehatan yang tersebar di berbagai Puskesmas dan Puskesmas Pembantu di Kabupaten Bulungan sudah diinstruksikan untuk tetap di tempat, mengantisipasi melonjaknya penderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
“Puskesmas 24 jam. Kalau ada warga atau anak-anak silakan dibawa ke Puskesmas. Saya juga sudah instruksikan personel di bawah untuk selalu siap. Soal obat, Insya Allah cukup tersedia,” jelas Aryani. (*)
***
UPDATE berita eksklusif, terkini, unik dan menarik dari Kalimantan. Like fb TribunKaltim.co Follow @tribunkaltim Tonton Video Youtube TribunKaltim