Berita Eksklusif

Merinding ketika Melintasi Pengganti Jembatan yang Tewaskan 24 orang, Ada Perasaan Takut

“Pas lewat di tengah saya merinding, ada perasaan takut juga karena sudah lama tidak merasakan jembatan itu lagi. Rasanya itu jembatan seperti goyang"

Penulis: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto |
TRIBUN KALTIM/NEVRIANTO HARDI PRASETYO
Jembatan Kutai Kartanegara di Tenggarong, Kukar, Kaltim. Jembatan sepanjang 470 meter ini membentang di atas Sungai Mahakam, menggantikan jembatan 710 meter yang ambruk dan menewaskan 24 orang pada tanggal 26 November 2011 pukul 16.20 Wita. (TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO) 

Laporan Wartawan TribunKaltim.co, Cornel Dimas

TRIBUNKALTIM.CO - Rustam(37 tahun), warga Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, sempat melintasi jembatan Kukar menggunakan sepeda motor matic-nya.

Pada hari Kamis (3/12/2015), Rustam melihat rombongan polisi dari Polres Kukar ramai dari arah Stadion Aji Imbut, menuju sisi jembatan yang baru selesai dibangun tapi belum dioperasikan.

Jembatan ini pengganti Jembatan Kutai Kartanegara ing Martadipura, yang ambruk ke dasar Sungai Mahakam, menenggelamkan puluhan kendaraan bermotor dan menewaskan 24 orang, pada 26 November 2011.

BACA JUGA:

Terdengar Suara Gemuruh saat Jembatan Runtuh
Satu Bangkai Mobil Runtuhnya Jembatan Kukar Berhasil Diangkat
Demmu Khawatir Jembatan Kembar Ambruk Seperti Jembatan Kukar 
 
Uji coba Jembatan Kutai Kartanegara di Tenggarong, Kukar, Kaltim, 30 November lalu. Jembatan sepanjang 470 meter ini membentang di atas Sungai Mahakam, menggantikan jembatan 710 meter yang ambruk dan menewaskan 24 orang pada tanggal 26 November 2011 pukul 16.20 Wita. (TRIBUN KALTIM/RAHMAT TAUFIQ)

Menurut Rustam, saat itu, polisi mengantre untuk menyeberang melewati jembatan. Rustam pun tak menyia-nyiakan kesempatan itu, ikut berada di belakang rombongan. Ketika berhasil lolos, Rustam mengaku merinding saat melintasi jembatan.

“Pas lewat di tengah saya merinding, ada perasaan takut juga karena sudah lama tidak merasakan jembatan itu lagi. Rasanya itu jembatan seperti goyang-goyang karena banyak mobil dan truk polisi yang lewat. Saya nggak berani lagi sudah naik lewat jembatan. Saya ragu bisa bertahan lama karena masih terasa goyang,” ungkapnya kepada www.TribunKaltim.co di penyeberangan feri tradisional.

BACA JUGA TOPIK TERKAIT JEMBATAN TENGGARONG RUNTUH


Jembatan Kukar yang ambruk 26 November 2011 (Tribun Kaltim/Dwi Ardianto)

Masih bergoyangnya jembatan saat dilitnasi dibenarkan Pemimpin Proyek Jembatan Kukar Budi Harsono. Namun ia menampik jembatan tersebut goyang karena tidak kuat menahan beban.

Menurutnya kembatan goyang tersebut adalah efek yang lumrah, lantaran jembatan menggunakan bearing, semacam berarti bantalan atau sebuah elemen bulat yang berfungsi untuk membatasi gerak relatif. Bearing tersebut mengatur kelenturan dan kekohan beton jembatan.

BACA JUGA: Tim SAR Turunkan 4 Jangkar ke Dasar Sungai Mahakam 

Jembatan Kutai Kartanegara (lama) yang membentang di atas Sungai Mahakam, Tenggarong, Kukar, Kaltim, ambruk ke Sungai pada tanggal 26 November 2011 pukul 16.20 Wita. Puluhan kendaraan bermotor ikut tenggelam, dan mengakibatkan 24 orang tewas dan puluhan luka-luka. (Tribun Kaltim/Dwi Ardianto)

“Jadi itu efek bearing yang buat goyang. Nanti setelah dilintasi, posisinya akan balik seperti semula. Jadi jembatan itu ibaratnya berfungsi per-nya. Jadi memang harus lentur, dinamisnya atau getarannya itu harus sesuai. Jadi dalam arti main-lah fungsinya. Justru kalau tidak ada efek, itu disebut jembatan gagal, dan dikhawatirkan tidak kuat menahan beban yang berat,” kata Budi.

Selain jaminan kekuatan, jembatan yang dibangun menggunakan APBD Kukar senilai Rp 191 miliar ini, 95 persennya melibatkan anak bangsa. Tim ahli yang terlibat dalam pembangunan merupakan akademisi dan para pakar ternama di Indonesia.

Budi mengungkapkan, pembangunan jembatan Kukar mampu menjadi embrio keluarnya Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 41 tahun 2015.

Semua Tim Ahli yang terlibat dalam pembangunan jembatan Kukar dimasukkan sebagai Tim Ahli Nasional dalam pembangunan jembatan dan terowongan jalan di Indonesia.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved