Pilkada Serentak
Ternyata Masih Banyak Warga yang Menanti Uang dari Tim Sukses
Warga akan beramai-ramai datang mengira ada bagi-bagi uang, jika melihat ada yang datang pada malam hari dengan menenteng tas.
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru
TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Bagi-bagi uang menjelang hari pencoblosan pada setiap pemilihan umum masih ditunggu-tunggu oleh segelintir warga.
Ketua Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kabupaten Nunukan, Rahman menceritakan, kebiasaan buruk itu setidaknya terlihat saat mereka turun ke lapangan melakukan patroli menjelang pencoblosan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Nunukan dan Kalimantan Utara pada malam hari.
Mengggunakan kendaraan roda empat, Panwaslu Kabupaten Nunukan melakukan patroli di sekitar Pangkalan, Kecamatan Nunukan. Masyarakat saat itu duduk bergerombol. Setiap kelompok terdiri dari enam hingga tujuh orang.
Kendaraan yang digunakan Panwaslu Kabupaten Nunukan terus dibuntuti warga, yang berharap ada tim sukses pasangan calon yang mau membagi-bagikan uang.
(Baca juga: Sebaiknya KPU Berlakukan Tender Daerah)
“Kemana kami pergi, mereka mengikuti mobil kami. Begitu kami keluar dan mereka tahu dari Panwaslu, mereka langsung bubar sendiri,” kata Rahman, Senin (7/12/2015).
Kisah serupa juga mereka temukan saat melakukan patroli di Desa Binusan. Begitu mobil yang mereka tumpangi melintas di depan pemukiman, tiba-tiba saja lampu di rumah-rumah warga dihidupkan semua. Warga lalu beramai-ramai keluar dari rumah.
“Yang jauh juga ikut mendekat karena melihat kami membawa tas. Mereka tanyai, dari mana Pak? Kami jawab Panwaslu. Langsung mereka jawab, hmmm tidak ada lah ini. Bubar lagi mereka,” katanya.
Rahman mengatakan, fenomena seperti ini dijumpai dibanyak tempat khususnya di Pulau Nunukan. Warga akan beramai-ramai datang mengira ada bagi-bagi uang, jika melihat ada yang datang pada malam hari dengan menenteng tas.
“Kalau tidak percaya, silakan berkeliling membawa tas besar. Kalau tidak, ribut itu masyarakat bertanya dari tim siapa? Kami bisa jamin itu. Asal tengah malam ada yang lihat orang membawa tas, dikejarnya kita,'' ujarnya.
Rahman mengatakan, selain masyarakat yang menanti uang dari pasangan calon, Panwaslu juga kerap menemukan masyarakat yang sengaja memburu para pelaku politik uang.
Dia mengatakan, pernyataan calon Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie yang akan memberikan hadiah Rp 10 juta kepada masyarakat yang menangkap dan melaporkan politik uang, berimbas pada keaktifan mereka di lapangan.
“Tetapi memang harus kita akui, masih banyak juga masyarakat yang berniat ikut mengawasi jalannya pemilu yang bersih,” ujarnya. (*)
***
Follow @tribunkaltim Tonton Video Youtube TribunKaltim