Jamal Tepis Mantunya Anggota ISIS Karena Tidak Pernah Disumpah
Misalnya anda mengidolai artis lalu memajang poster di kamar, apakah anda anggota artis tersebut? Belum tentu, kan?
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani |
Laporan wartawan Tribun Kaltim, Muhammad Fachri Ramadhani
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN – Mertua terduga teroris asal Balikpapan, Nur Jamaludin (54) menepis tuduhan menantunya merupakan anggota kelompok teroris Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Ia membenarkan menantunya tidak menyukai Amerika. “Saya juga tidak suka Amerika. Tapi ia (menantunya) berkomentar tak suka terhadap aksi orang muslim yang melakukan pengeboman di tempat umum. Seperti beberapa kasus pemboman belakangan ini,” tuturnya. (baca juga: Demi Kehidupan Baru, Para Imigran Rela Tempuh Perjalanan dengan Suhu di Bawah -20 Derajat )
Ditanya atribut ISIS yang kedapatan di dalam kamar terduga, hal tersebut juga ditanyakan pihak penyidik ketika menginterogasi Jamal.
Jamal sempat bertanya kepada aparat yang memeriksanya apakah dengan menyimpan atribut seperti itu, dirinya bersalah.(baca juga: Upaya Tangkal Terorisme, Puluhan Kades Dikumpulkan )
Lalu aparat mengatakan, karena simbol-simbol tersebut merupakan lambang organisasi ditakutkan Jamal dan keluarga merupakan anggota ISIS.
Padahal menurut Jamal, orang yang menyimpan atribut tersebut tidak lantas dikatakan sebagai anggota.
“Misalnya anda mengidolai artis lalu memajang poster di kamar, apakah anda anggota artis tersebut? Belum tentu, kan? saat ini dia diduga anggota ISIS, siapa tahu dia tidak sengaja dapat dimana atau mungkin hanya sebatas senang dengan bentuk dan tulisannya,” katanya kepada tribunkaltim.co. (baca juga: VIDEO - Wanita Ini Panik, Perutnya yang Mengandung Janin Bergerak Seperti Cacing )
Dirinya mengaku seringkali menasehati Fajrun sebagai muslim tidak usah berlebihan seperti yang dilakukan kelompok ISIS.
Perkara menantunya disinyalir terlibat jaringan ISIS ia masih menepis dugaan tersebut. “Untuk masuk ISIS perlu di ba’iat, mantunya saya itu tidak pernah melakukan itu,” ujarnya. (*)