Perdebatan Seru Bupati, PLN dan Anggota Dewan Terkait Kelangkaan Listrik
Saya sudah bosan dengan janji PLN bulan depan listrik tidak mati, tapi kenyataannya makin parah mengalahkan orang minum obat
Laporan wartawan tribunkaltim.co, Rudy Firmanto
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Bupati Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Yusran Aspar menumpahkan semua keluh kesahnya terhadap masalah listrik di wilayahnya kepada General Manager PLN Kaltim Cabang Balikpapan Natan dalam rapat koordinasi membahas masalah kelangkaan listrik di aula kantor Bupati, Rabu (10/2/2016).
"Kita ini setiap hari diprotes masyarakat apa yang kita lakukan untuk daerah ini seperti sia-sia ibaratnya nilai setitik rusak susu sebelanga akibat listrik yang tak kunjung baik," ungkapnya.
baca juga
Padahal urusan listrik pemerintah daerah tak bisa berbuat banyak karena kewenangan semua ada pada PLN.
"Sampai ada yang katakan tak usah urus jalan, perbaiki listrik dulu pokoknya listrik harus nyala," ungkapnya menirukan keluhan warga.
Dalam rakor ini, Yusran mengharapkan ada satu solusi jangka pendek yang dihasilkan sehingga bisa sedikit meredam kemarahan masyarakat soal listrik.
baca juga
Menjawab pertanyaan Bupati, Natan mengatakan pihaknya telah menyiapkan sebanyak 6 unit mesin pembangkit berkapasitas 3,4 megawatt yang disewa dari pihak swasta PT Kaltim Mex untuk memberikan solusi byarpet di Benuo Taka.
"Ini masih proses pemindahan 6 mesin yang kita sewa dari Balikpapan ke PPU sesuai jadwal kita akhir maret sudah bisa terpasang dan beroperasi," kata Natan.
Lamanya proses pemindahan menurut Natan disebabkan karena harus menyelesaikan beberapa hal administrasi dan teknis yang harus dilakukan terlebih dahulu.
"Masih ada hal administrasi dan teknis yang harus kita lalui tapi kita usahakan prosesnya bisa dilakukan lebih cepat dari jadwal," ujarnya.
baca juga
Bicara mengenai krisis listrik di Kabupaten PPU bukan perkara baru tetapi sudah terjadi sejak lama dan sampai kini belum terselesaikan.
Natan mengatakan pertumbuhan kebutuhan listrik di PPU meningkat sangat cepat setiap tahunnya mencapai 15 persen dimana hal ini tak sebanding dengan ketersediaan listrik yang ada.