Breaking News

Kepada Demonstran, Manajer PLN Hanya Minta Maaf

Kebakaran saat pemadaman listrik ini juga menyebabkan tewasnya adik kakak Conet (4) dan Dersean Monengkey alias Ecan (10).

TRIBUN KALTIM/NIKO RURU
Massa Aliansi Mahasiswa Pembebas Rakyat (Ampera), Kamis (11/2/2016) melakukan demonstrasi di depan Kantor Bupati Nunukan. 

TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Saat melaksanakan aksinya di Kantor Bupati Nunukan, Kamis (11/2/2016), massa Aliansi Mahasiswa Pembebas Rakyat (Ampera) sempat menyinggung pertanggungjawaban PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) terhadap kebakaran yang terjadi ketika pemadaman listrik.

Massa meminta PT PLN Persero maupun PT Bugak bertanggung jawab terhadap kebakaran yang menghanguskan dua rumah milik William Monengkey dan Marijan, di Jalan PLN Lama, Gang Pak Jana, Kelurahan Nunukan Barat, Kecamatan Nunukan, Selasa (9/2/2016) dinihari.

Kebakaran saat pemadaman listrik ini juga menyebabkan tewasnya adik kakak Conet (4) dan Dersean Monengkey alias Ecan (10).

Merespon aksi mahasiswa tersebut, Manajer PT PLN Persero Rayon Nunukan Nur Hidayat secara terbuka menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Nunukan atas krisis listrik yang terjadi.

“Saya Nur Hidayat meminta maaf yang sebesar besarnya atas pemadaman listrik yang terjadi khususnya pada tanggal 8 dan 9,” katanya kepada demonstran.

Baca: Disodori 6 Poin Pernyataan, Wakil Bupati Hanya Mau Tanda Tangan 1 Poin

Soal kebakaran saat pemadaman listrik yang menyebabkan korban harta dan jiwa itu, Hidayat mengaku telah menyampaikan kepada manajemen PT PLN Persero Area Berau.

Dia menegaskan, persoalan kompensasi menjadi kewenangan PT PLN Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.
“Ini bukan kewenangan kami di rayon,” katanya. (*)

dan Klik Saja Follow @tribunkaltim serta Tonton Video YoutubeTribunKaltim

 
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved