Pilkada DKI Jakarta

Ahok Tetap Ingin Berpasangan Dengan Djarot Tapi Nama Heru yang Muncul

Pak Ahok menyatakan bahwa idealnya beliau tetap berpasangan dengan Pak Djarot Saiful Hidayat, wakil beliau saat ini.

Penulis: Januar Alamijaya | Editor: Januar Alamijaya
KOMPAS.com/Kurnia Sari Aziza
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di ruang kerjanya di Balai Kota, Sabtu (21/11/2015). 

TRIBUNKALTIM.CO - Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok telah memilih pasangannya untuk maju di Pilkada DKI 2017.

Nama Kepala BPKAD DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, ditetapkan sebagai pasangan Ahok, yang rencananya maju melalui jalur independen.

Namun dibalik pemilihan ini ternyata ada cerita tersembunyi dan tarik menarik kepentingan didalamnnya.

Bagaimana akhirnya Ahok menetapkan Heru Budi Hartono sebagai pasangannya, salah satu orang yang berada di lingkaran dalam bercerita melalui temanahok.com, yang dirangkum oleh TribunKaltim.Co, begini cerita lengkapnya.

"Minggu malam (6/3/2015) sekitar pukul 19.00 kami seluruh pendiri Teman Ahok menyambangi kediaman Pak Ahok di Pantai Mutiara.

baca juga : Suto Meninggal Dunia di Tengah Lahan yang Dibakarnya

Kami diterima dengan baik sekali dan dapat hidangan empek-empek yang sangat enak.

Tujuan kami malam kemaren hanya satu,

yaitu meminta Pak Ahok segera memutuskan nama calon wakil beliau di Pilkada nanti.

Kami menyampaikan bahwa waktu sudah semakin sempit sehingga mau tidak mau kami harus dapat nama calon wakil malam itu juga.

Kami sadar dari awal bahwa proses ini bukan hanya mengumpulkan dukungan, tetapi juga menginput formulir ke database agar bisa direkap dengan rapi ke form KPU, filing berdasarkan kelurahan, dan penggandaan dukungan.

Kami ingin semuanya rapi dan tidak terburu-buru supaya KPU juga lebih mudah melakukan verifikasi terhadap dukungan ini.

Dalam pembicaraan semalam Pak Ahok menyatakan bahwa idealnya beliau tetap berpasangan dengan Pak Djarot Saiful Hidayat, wakil beliau saat ini.

Sebab Pak Djarot sudah teruji sebagai Wakil Gubernur dan sejauh ini dinilai cocok dengan Pak Ahok. Namun kami tentu tidak ingin berjudi terlalu banyak.

Kami bersedia memasukkan nama Pak Djarot dalam form dukungan KTP jika beliau bersedia maju melalui Independen sekalipun nanti tidak didukung oleh PDIP.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved