Mengejutkan, Inilah Kondisi Penderita Sakit Jiwa di Indonesia yang Diungkap Fotografer Asing

TRIBUNKALTIM.CO -- Pasung merupakan sebuah rangka kayu yang dipasangkan pada kaki, tangan atau leher.

Di Indonesia, pasung adalah cara kuno masyarakat tradisional dalam menangani penderita sakit jiwa.

Hukuman pasung merupakan hukuman di Indonesia dan telah dilarang sejak 1977. Namun praktik hukuman tersebut terus berlangsung hingga saat ini dan tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

Seorang fotografer asal New York, Amerika Serikat, Andrea Star Reese telah menghabiskan waktu dari tahun 2011-2012 untuk menaruh perhatian besar bagi para orang-orang yang mengalami pasung.

Ia melakukan investigasi mengenai kondisi rumah sakit jiwa di Indonesia dan membuatnya menjadi sebuah karya dokumenter berjudul "Disorder."

Baca: Saya Tidak Gila, Kok Dibawa ke Rumah Sakit Jiwa?

Dilansir melalui situs boredpanda, Andrea selaku fotografer mengungkapkan, "Berjalan memasuki pintu ruangan sangat mudah, namun kondisi di dalam ruangan tersebut sangat mengerikan, dan mereka tinggal di sana. Saya tidak bisa berdiam diri meninggalkan cerita di balik penderitaan mereka."

Andrea mengambil berbagai gambar fitur penderita sakit jiwa yang ada di beberapa tempat di Indonesia mulai dari rumah sakit jiwa, rumah warga, jalanan, serta pondok pesantren.

Fotografer ini melakukan kegiatan dokumentasi karena merasa prihatin dengan kondisi mengerikan dan sangat mengganggu mengenai kondisi pasung yang terjadi.

Melalui karyanya ini Andrea berharap dapat meningkatkan perhatian dan kesadaran untuk memberikan perubahan ke arah positif mengenai kondisi penampungan penderita sakit jiwa di Indonesia.

Dalam sebuah foto terlihat seorang pria bernama Agus sedang duduk sembari bernyanyi di dalam kurungannya di Pengobatan Alternatif Jasono, Cilacap, Indonesia.

Keluarganya sengaja mengurung Agus karena takut ia akan kabur sehingga, kurungan ini menjadi rumah permanen baginya.

Yayasan Bina Lestari, Brebes, Jawa Tengah, terlihat Evi perempuan berusia 15 tahun sedang berhalusinasi dan telah tinggal di yayasan ini selama beberapa tahun.