Berita Foto
Mengejutkan, Inilah Kondisi Penderita Sakit Jiwa di Indonesia yang Diungkap Fotografer Asing
Di Indonesia, pasung adalah cara kuno masyarakat tradisional dalam menangani penderita sakit jiwa.
Keluarganya memutuskan membayar beberapa uang untuk mengirimkannya ke yayasan ini dengan kaki diikat menggunakan rantai serta diobati menggunakan cara rukiyah.
Yayasan Galuh, Bekasi, merupakan sebuah yayasan yang telah mendapatkan lisensi dari pemerintah Indonesia.
Jika ada keluarga penderita yang tidak bisa membayar, para penderita sakit jiwa masih diizinkan untuk tetap tinggal.
Pihak yayasan memberikan suplai makanan selama 2 bulan sekali. Mereka tinggal di dalam sebuah paviliun berukuran lebar dan disediakan meja-meja bagi para penderita untuk beristirahat.
Wanita dan pria tinggal di tempat yang terpisah oleh sebuah dinding.

Ketika mengunjungi sebuah pondok pesantren Laku Batin Alwaha, Tegal. Andrea mengabadikan sebuah foto ketika Muhammad Ikromudin (25) sedang melakukan pengobatan rukiyah pada seorang pasien.

Menggunakan doa dan air putih sebagai media pengobatan. Selama sepuluh tahun Anne yang berasal dari Brebes, Jawa Tengah tinggal di sebuah ruangan tanpa jendela.
Berdasarkan keterangan dari Ayah Anne ia tidak diberikan banyak makanan. Dan wanita ini suka berlari jika keluar dari kurungannya, namun saat ini ia tidak bisa berdiri lagi.

Mengurung penderita sakit jiwa disebuah penjara merupakan tindakan biasa yang sering dilakukan. Kekurangan makan menjadi permasalahan utama yang dihadapi oleh banyak penderita setiap harinya.
Saimun pria berusia 40 tahun asal Ponorogo, Jawa Timur, telah dikurung di sebuah gubuk kayu selama 5 tahun lamanya dengan kaki dipasung.

Ia tidak bisa berbicara dan ibunya yang sudah tua mengurusi kondisi anaknya seorang diri. Mereka membutuhkan bantuan dari para tetangga yang memberikan makanan kepada keluarga ini.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/pasien-rsj_20160308_160013.jpg)