Milisi Abu Sayyaf
Wapres Tidak Minat Tawaran Mantan Napi Terorisme Umar Patek Bantu Bebaskan 10 WNI Tersandera
Terpidana kasus terorisme Hisyam bin Ali Zein atau yang dikenal dengan nama Umar Patek mengaku kenal dengan pimpinan kelompok Abu Sayyaf.
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Terpidana kasus terorisme Hisyam bin Ali Zein atau yang dikenal dengan nama Umar Patek mengaku kenal dengan pimpinan kelompok Abu Sayyaf, yang menyandera sepuluh Warga Negara Indonesia (WNI).
Seperti yang diberitakan Kompas.com, Umar Patek yang sempat bergabung dengan pemberontakan Filipina Selatan itu, mengaku siap membantu pemerintah Indonesia membebaskan para sandera.
BACA JUGA: Inilah Bukti Sadisme Kelompok Abu Sayyaf, Tidak Segan Penggal Kepala Sandera
Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, mengatakan pemerintah tidak akan memanfaatkan kedekatan Umar Patek dengan pimpinan kelompok Abu Sayyaf.
Pemerintah tidak menginginkan hal tersebut.
BACA JUGA: Sebenarnya Siapakah Kelompok Abu Sayyaf yang Terkenal Paling Berbahaya di Filipina?
Milisi Abu Sayyaf di pulau Jolo, Filipina selatan
"Iya menawarkan diri, tapi kita tak ingin negosiasi seperti itu," ujar Jusuf Kalla kepada wartawan, di kantor Wakil Presiden RI kepada wartawan termasuk dari TribunNews.com, Jakarta Pusat, Jumat (8/4/2016).
Sampai saat ini, pemerintah terus mengupayakan pembebasan para sandera melalui jalur dialogis.
Pemerintah tetap pada pendiriannya, untuk tidak memenuhi permintaan tebusan, sebesar 50 juta peso atau sekitar Rp 14,3 miliar.
"Sekali lagi pemerintah tak pernah berbicara tentang bayar membayar, tidak sama sekali," ujarnya. (Nurmulia Rekso Purnomo)