Milisi Abu Sayyaf

Inilah 15 Bukti Kekejaman Kelompok Abu Sayyaf, Tidak Segan Penggal Kepala Sandera

Waktu yang menegangkan. Beberapa jam lagi, tenggat waktu, tanggal 8 April 2016 segera tiba. Hari akan berganti. Apa yang akan terjadi Abu Sayyaf?

AP
Milisi Abu Sayyaf di pulau Jolo, Filipina selatan 

TRIBUNKALTIM.CO - Waktu yang menegangkan. Beberapa jam lagi, tenggat waktu, tanggal 8 April 2016 segera tiba. Hari akan berganti. 

Kelompok teroris yang diduga berafiliasi dengan Al Qaeda, dan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang berbasis di Pulau Jolo dan Basilian, Filipina selatan, yakni Abu Sayyaf menculik dan menyandera beberapa warga asing, 10 orang di antaranya Warga Negara Indonesia.

Apakah yang akan terjadi? Bebaskah warga negara tersebut? Kita berdoa, semoga semuanya berjalan lancar, dan pemerintah melakukan yang terbaik pula.

BACA JUGA: Penculik akan Penggal Kepala Dua Sandera Ini jika Uang Tebusan Rp 364 Miliar tak Cair 10 Hari 

Mereka adalah awak kapal tunda (tugboat) Brahma 12, pengangkut batu bara dari Kalimantan Selatan tujuan Filipina.

Inilah 15 peristiwa dari banyak kejadian penculikan yang dilakukan kelompok Abu Sayyaf.

1) John Ridsdel (68), Warga Negara Kanada Tewas Dipenggal 25 April 2016

John Ridsdel (68), warga negara Kanada ditemukan tak bernyawa di pinggir jalan Jolo, Filipina pada Senin malam (25/4/2016).

Kelompok milisi Abu Sayyaf memperlihatkan tawanan mereka Robert Hall dan John Ridsdel (kanan), keduanya warga negara Kanada. Penyandera meminta tebusan sebesar Rp 364 miliar agar dicairkan dalam 10 hari. Jika tidak, nyawa keduanya terancam. Ridsel akhirnya dibunuh pada 25 April 2016. (YouTube/The Canadian Press)

BACA JUGA: Sadis. . . Kelompok Abu Sayyaf Penggal Kepala Seorang Sandera

Justin Trudeau, Perdana Menteri Kanada telah mengonfirmasi seorang warga negaranya telah dibunuh oleh kelompok Abu Sayyaf dengan cara dipenggal.

Kejadian ini terjadi pada Senin malam (25/4/2016) waktu Filipina.

Sebelumnya kelompok militan Abu Sayyaf telah menculik dua orang warga negara asal Kanada pada September tahun 2015 lalu.

Kelompok ekstremis ini meminta uang tebusan sebesar $6,5juta atau sekitar Rp 84 miliar per satu orang sandera atau mengancam akan mengeksekusi para sandera.

Sepuluh hari sebelum eksekusi, yakni pada 15 April, Abu Sayyaf mengelaurkan video rekaman yang memperlihatkan John Ridsel dan Robert Hall, keduanya warga Kanada.

Kata itu. Abu Sayyaf meminta tebusan Rp 364 miliar dibayarkan dalam 10 hari. Jika tidak dibayarkan, maka sandera akan dibunuh. Dan ancaman tersebut rupanya tidak main-main.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved