Sembilan Kartini dari Kendeng Menangis Haru, Presiden Bersedia Temui Mereka
Murtini yang tinggal di Rembang mengatakan, tidak merasa sakit apapun saat kakinya dicor.
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Sembilan orang wanita melakukan aksi cor kaki di depan istana negara, Rabu (11/4/2016).
Sutini, Karsuti, Surani, Deni, Sukinah, Murtini, Ngadinah, dan Ambarwati, itulah nama sembilan petani wanita yang melakukan aksi bentuk protes atas pembangunan pabrik semen di Pegunungan Kendeng, Jawa Tengah.
Murtini mengaku, aksi demo di Ibu Kota telah meninggalkan anak dan keluarga.
Sebab, lahan pertanian mereka kini kering dan terancam raib.
"Suami saya engga ikut, tapi dia mengizinkan saya ke sini (Jakarta), dia cuma bilang hati-hati," katanya.
Murtini mengatakan tiba di Jakarta pada Senin lalu.
Selama di Jakarta Murtini tinggal di Kantor Lembaga bantuan Hukum (LBH) Menteng, Jakarta.
(Tribunnews.com/Taufik Ismail) - Sembilan petani wanita dari pegunungan Kendeng, Jawa Tengah, yang kakinya dicor semen sejak, Selasa (12/4/2016), kemarin akhirnya dibongkar pada Rabu (13/4/2016) petang
Baca: Aksi Nekat Sembilan Kartini dari Kendeng Mengecor Kaki di Depan Istana
Ia pun hanya membawa satu tas berisi pakaian.
Murtini yang tinggal di Rembang mengatakan, tidak merasa sakit apapun saat kakinya dicor.
Ia hanya merasa pegal pada tumit bagian belakang.
Ia merasa kerepotan saat hendak buang air.
"Cuma pegal aja mas di tumit," katanya.
Sama dengan yang lainnya, Giyem (41) juga nekat mengikuti aksi cor kaki lantaran tanahnya akan tergusur apabila pabrik semen berdiri.
Selama ini sejumlah orang mendatangi rumahnya di Tambakromo, Pati, Jawa Tengah bermaksud membeli lahan yang ia miliki.