Hari Kartini

Pekerjaan di Kantor Bertumpuk tapi Para Wanita Hebat Ini Tetap Prioritaskan Keluarga

Manajer puncak perusahaan pun mulai dipercayakan kepada kaum ibu. Bagaimana perspektif modern menurut mereka?

Penulis: tribunkaltim |
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi 

Laporan wartawan Tribun Kaltim, Cornel Dimas Satrio, Muhammad Alidona, Muhammad Fachri Ramadhani, dan M Abduh Kuddu

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Banyak kaum perempuan yang terjun ke berbagai bidang pekerjaan, yang sebelumnya dianggap ranahnya laki-laki. Jadi kepala daerah, misalnya, di Kaltim ada beberapa bupati/walikota yang dijabat ibu-ibu.

Manajer puncak perusahaan pun mulai dipercayakan kepada kaum ibu. Bagaimana perspektif modern menurut mereka?

Berikut ini penuturan bebrepa wanita karier yang ditemui wartawan harian Tribun Kaltim/TribunKaltim.co secara terpisah. Mereka antara lain Asisten I Setprov Kaltim dan mantan Penjabat Walikota Samarinda Meiliana, Wakapolres Balikpapan Komisaris Polisi Kompol Yolanda Evelyn Sebayang dan General Manager Hotel Gran Senyiur Balikpapan Claudia Devi.

Ada juga perempuan politisi yakni, Bupati Kukar Rita Widyasari, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni, dan Ketua Komisi IV DPRD Kota Balikpapan Ida Prahastuty.

Baca: Sembilan Kartini dari Kendeng Menangis Haru, Presiden Bersedia Temui Mereka

Menurut Meiliana kini peran perempuan dalam pembangunan kini semakin terbuka. Tidak hanya di birokrasi maupun swasta, kaum perempuan pun ada yang menjadi bupati dan walikota, dan banyak juga yang menjadi anggota DPRD di Kaltim.

Saya kira ini merupakan kemajuan, buah dari perjuangan RA Kartini.

"Perempuan kini bisa sejajar dan bermitra dengan laki-laki. Tidak bisa dipungkiri, saat ini perempuan sudah bisa bekerja lebih profesional, berintegritas. Perempuan juga punya nilai lebih dalam bekerja, yakni sifat ngemong, telaten, jujur dan ikhlas," kata Meiliana.

Untuk bisa tampil dan memegang peranan penting di berbagai lini kehidupan. Kaum hawa harus terus belajar meningkatkan kompetensi dan etos kerja.

Dengan demikian, peluang untuk menapak jenjang karir lebih tinggi pun terbuka.

Perjuangan kaum wanita untuk bisa tampil dan diberi posisi penting, memang perlu banyak pengorbanan. Hal yang tentunya jarang diketahui orang.

"Misalnya saya, pukul 05.00 pagi saya sudah mulai beraktivitas. Siapkan semua keperluan suami dan anak-anak. Jika semuanya sudah beres, baru saya berangkat ke kantor," kata dia.

Di kantor kata Meiliana pekerjaan bertumpuk-tumpuk. Ia sering pulang terlambat. Harusnya pukul 16.00, tapi pulang pukul 17.00 bahkan lebih. Sepulang kantor pun tidak bisa bersantai.

"Tugas saya sebagai ibu rumah tangga sudah menanti. Ini bentuk pengorbanan dan pengabdian yang tidak dilihat orang," katanya.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved